A.
Komposisi Urin
Urin
merupakan zat buangan sisa metabolisme. Zat-zat yang terkandung di
dalam urin antara lain seperti berikut.
Ureum
Ureum
merupakan hasil akhir dari metabolisme protein. Ureum berasal asam
amino yang tidak mengandung asam amoniak lagi, karena amoniaknya
sudah dipindahkan ke hati. Ureum disekresikan rata-rata 30 gram per
hari.
Kreatin
Kreatin
merupakan zat hasil buangan dari otot.
Asam urat
Asam
urat memiliki kadar normal dalam darah kurang lebih 2–3 mg setiap
100 cc. Dari jumlah asam urat di atas sekitar 1,5–2 mg akan
dikeluarkan melalui urin setiap hari.
Natrium klorida (garam dapur)
Garam
seperti natrium dan kalium klorida masuk ke dalam tubuh melalui
makanan, untuk mengimbangi jumlah yang masuk melalui mulut maka zat
ini akan dikeluarkan melalui urin.
B.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Urin
Urin
terbentuk di dalam tubuh untuk membuang sisa-sisa zat metabolisme
yang tidak berguna. Namun demikian, pembentukan urin sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik bagian eksternal maupun
internal, antara lain seperti berikut.
Jumlah air yang diminum
Semakin
banyak air yang diminum jumlah urin semakin banyak. Hal ini dapat
Anda amati pada tubuh Anda sendiri. Coba lakukan aktivitas banyak
minum dan sebaliknya sedikit minum. Amatilah pengaruhnya terhadap
jumlah dan warna air kencing!
Apabila
banyak air yang diminum, akibatnya penyerapan air ke dalam darah
sedikit, sehingga pembuangan air jumlahnya lebih banyak dan air
kencing akan terlihat bening dan encer. Sebaliknya apabila sedikit
air yang diminum, akibatnya penyerapan air ke dalam darah akan
banyak sehingga pembuangan air sedikit dan air kencing berwarna
lebih kuning .
Jumlah garam yang dikeluarkan dari darah
Supaya
tekanan osmotik tetap, semakin banyak konsumsi garam maka
pengeluaran urin semakin banyak.
Konsentrasi hormon insulin
Jika
konsentrasi insulin rendah, orang akan sering mengeluarkan urin.
Kasus ini terjadi pada orang yang menderita kencing manis. Coba
analisislah mengapa penderita kencing manis sering buang air kecil?
Hormon antidiuretik (ADH)
Hormon
ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian belakang. Jika darah
sedikit mengandung air, maka ADH akan banyak disekresikan ke dalam
ginjal, akibatnya penyerapan air meningkat sehingga urin yang
terjadi pekat dan jumlahnya sedikit.
Sebaliknya,
apabila darah banyak mengandung air, maka ADH yang disekresikan ke
dalam ginjal berkurang, akibatnya penyerapan air berkurang pula,
sehingga urin yang terjadi akan encer dan jumlahnya banyak.
Suhu lingkungan
Ketika
suhu sekitar dingin, maka tubuh akan berusaha untuk menjaga suhunya
dengan mengurangi jumlah darah yang mengalir ke kulit sehingga darah
akan lebih banyak yang menuju organ tubuh, di antaranya ginjal.
Apabila darah yang menuju ginjal jumlahnya samakin banyak, maka
pengeluaran air kencing pun banyak.
Gejolak emosi dan stress
Jika
seseorang mengalami stress, biasanya tekanan darahnya akan meningkat
sehingga banyak darah yang menuju ginjal. Selain itu, pada saat
orang berada dalam kondisi emosi, maka kandung kemih akan
berkontraksi. Dengan demikian, maka timbullah hasrat ingin buang air
kecil
Minuman alkohol dan kafein
Alkohol
dapat menghambat pembentukan hormon antidiuretika. Seseorang yang
banyak minum alkohol dan kafein, maka jumlah air kencingnya akan
meningkat.
Untuk materi Biologi lainnya silahkan klik Gambar berikut!
Demikianlah materi tantang Komposisi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Urin ini saya sampaikan, semoga bermanfaat ...