A.
Keanekaragaman gen
Cobalah
kalian mengamati dengan saksama ciri-ciri yang terdapat pada
sekumpulan ayam kampung (Gallus gallus). Apakah kalian dapat
menemukan perbedaan ciri-cirinya?
Bagaimana
dengan warna bulu, jenis kelamin, ukuran tubuh atau bentuk pial
(cengger), adakah perbedaannya? Meski satu spesies ternyata ayam-ayam
tersebut masih memiliki beberapa perbedaan ciri. Ada ayam berbulu
hitam, putih, coklat atau kombinasinya. Demikian pula jenis
kelaminnya, ada yang jantan dan ada yang betina. Ada ayam berpial
bilah, berpial pea (biji) atau berpial mawar (ros).
|
Variasi bentuk pial pada ayam |
Perbedaan
ciri-ciri yang mencakup bentuk, penampilan serta sifat pada individu
dalam satu spesies itulah yang dinamakan variasi. Variasi ditimbulkan
oleh perbedaan struktur dan susunan gen (genotip). Sifat-sifat
individu yang tampak dan dapat dikenali dari luar disebut fenotip.
Individu dalam satu spesies yang menunjukkan perbedaan ciri-ciri
disebut varietas. Keanekaragaman hayati mencakup keanekaragaman
tingkat gen, jenis, dan ekosistem.
Perbedaan
struktur gen dalam kromosom menimbulkan variasi. Variasi merupakan
perbedaan bentuk, kenampakan, sifat antar individu dalam satu
spesies. Contoh lain misalnya pada tanaman padi (Oryza sativa).
Banyak variasi sifat yang kita temukan, mulai dari ukuran bulir,
citarasa, ketahanan terhadap penyakit, aroma nasinya, maupun umur
produktifnya.
Banyak
varietas padi yang dikenal dan dibudidayakan masyarakat dengan
keunggulan dan kekurangan sifat pada masing-masing varietas, seperti
varietas mamberamo, IR 36, IR 64, Cisadane, padi gogo dan lain-lain.
B.
Keanekaragaman Jenis
Tentu
kalian pernah melihat tanaman jagung. Bandingkan-lah bentuk,
penampilan, dan sifat-sifat antara tanaman jagung dan padi. Adakah
perbedaan ciri-cirinya? Tentunya kalian dapat menemukan banyak
perbedaan ciri antara kedua jenis tanaman tersebut.Di antaranya
perbedaan ciri mengenai ukuran daun, bentuk dan ukuran batang, bentuk
dan ukuran bunganya, bentuk dan ukuran biji atau buahnya dan masih
banyak perbedaan lain. Demikian
pula jika kita mengamati dengan saksama perbedaan bentuk, penampilan
dan sifat antara harimau dan singa, tentu dengan mudah kita dapat
menemukan perbedaan antara keduanya.
|
Perbedaan ciri antara harimau dan singa |
Perbedaan
ciri antarindividu berbeda spesies menunjukkan adanya keanekaragaman
jenis. Perbedaan ciri pada individu berbeda spesies lebih mudah
dikenali daripada perbedaan ciri antarindividu dalam satu spesies.
Perbedaan bentuk, penampilan, dan sifat yang terdapat pada
individu-individu yang berbeda jenis menunjukkan adanya
keanekaragaman jenis. Perbedaan ciri-ciri antarindividu berbeda
spesies akan lebih mudah kita kenali daripada perbedaan antarindividu
dalam satu spesies.
Perbedaan
bentuk, penampilan, dan sifat juga dapat di temukan pada kelapa,
pinang, sawit. Coba kalian cari perbedaan ciri ketiga jenis tumbuhan
tersebut. Keanekaragaman jenis juga terdapat pada mikrorganisme,
seperti pada Rhizopus sp dan Saccharomyces sp. Rhizopus sp tubuhnya
berupa benang-benang hifa tidak bersekat, multiseluler, menghasilkan
zigospora sebagai spora seksual. Adapun Saccharomyces sp merupakan
jamur tanpa hifa, uniseluler,
berkembang biak dengan membentuk tunas.
C.
Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem merupakan kesatuan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Dalam ekosistem terdapat komponen biotik, yang terdiri
atas benda-benda hidup dan komponen abiotik, yang terdiri atas
benda-benda tak hidup. Dalam tiap ekosistem terdapat komponen abiotik
dan komponen biotik yang berbeda-beda. Perbedaan komponen biotik dan
komponen abiotik dalam ekosistem menyebabkan terbentuknya
keanekaragaman ekosistem. Keanekaragaman ekosistem merupakan salah
satu faktor terbentuknya keanekaragaman hayati.
Komponen abiotik meliputi letak menurut garis lintang dan garis
bujurnya (latitude), ketinggian tempat (altitude), iklim, kelembaban,
suhu, kondisi tanah dan lain sebagainya. Adapun komponen biotik
meliputi organisme hidup termasuk produsen, konsumen, detritivor,
maupun dekomposer.
Secara garis besar di muka bumi ini terdapat dua macam ekosistem
besar, yaitu ekosistem darat (terestrial) dan ekosistem perairan
(akuatik). Ekosistem darat mencakup beberapa macam bioma, antara lain
bioma gurun atau padang pasir, bioma padang rumput atau savanna,
bioma hutan basah atau hutan hujan tropis, bioma hutan gugur iklim
sedang, bioma taiga dan bioma tundra.
Bioma gurun/padang pasir jenis tumbuhan terbatas, seperti kaktus,
perdu. Didominasi oleh daratan pasir, intensitas cahaya matahari
sangat tinggi, curah hujan sangat rendah, perbedaan suhu siang dan
malam sangat besar. Terdapat di Afrika, Amerika Utara, Asia,
Australia.
Bioma padang rumput atau savanna didominasi oleh berbagai jenis
rumput, beberapa jenis pohon atau perdu, curah hujan lebih tinggi.
Hewan-hewan herbivora sangat melimpah, diikuti beberapa jenis
karnivora. Terdapat di Australia, Asia Selatan, Amerika, dan Afrika.
Bioma hutan hujan tropis didominasi oleh pohon-pohon besar, berdaun
lebar dan lebat, penghasil kayu yang utama di samping beberapa jenis
liana dan epifit. Curah hujan sangat tinggi dan tersebar sepanjang
tahun, keanekaragaman tumbuhan sangat tinggi. Banyak hewan-hewan
arboreal, vertebrata, dan invertebrata. Terdapat di Amerika Tengah,
Amerika Selatan, Afrika, Asia Tenggara, dan Australia Timur.
Bioma hutan gugur iklim sedang didominasi oleh pohon- pohon berdaun
lebar yang menggugurkan daunnya pada musim dingin dan dapat mencapai
tinggi 30-40 meter. Beriklim sedang, hujan turun pada musim panas
dengan musim dingin yang ekstrim. Hewan-hewan memiliki aktifitas
bermusim. Terdapat di Amerika Serikat, Eropa, Asia Timur, Amerika
Timur.
Bioma taiga didominasi oleh tumbuhan konifer, keanekaragaman jenis
tumbuhan sangat rendah. Terdapat di Amerika Utara, Eropa, dan Asia.
Bioma tundra didominasi oleh tumbuhan lumut, lumut kerak dan pohon
yang kerdil. Terdapat di daerah sekitar kutub atau daerah pada
ketinggian di atas 2.500 meter.
Adapun, ekosistem perairan dapat dikelompokkan berdasarkan aliran
airnya dan berdasarkan kadar garamnya(salinitas). Menurut aliran
airnya ekosistem perairan dibedakan menjadi dua, yaitu:
Ekosistem perairan mengalir (lotik) Air secara terus-menerus begerak
sesuai dengan dinamika aliran air. Distribusi nutrisi lebih merata
dibandingkan dengan ekosistem perairan tidak mengalir, misalnya
sungai.
Ekosistem perairan tidak mengalir (lentik). Tidak ada aliran air
secara dinamis, distribusi nutrisi kurang merata, misalnya danau,
rawa, kolam, waduk, bendungan dan lain-lain.
Adapun, menurut salinitasnya, ekosistem perairan dibedakan menjadi
tiga, yaitu:
Ekosistem air tawar
Kadar garam rendah, dipengaruhi iklim dan cuaca daratan, penetrasi
cahaya matahari kurang. Misalnya danau, kolam, waduk, bendungan dan
lain-lain.
Ekosistem air laut
Kadar garam tinggi, tidak dipengaruhi iklim dan cuaca daratan,
penetrasi cahaya matahari relative lebih tinggi, misalnya laut.
Ekosistem air tawar
Kadar garam rendah, dipengaruhi iklim dan cuaca daratan, penetrasi
cahaya matahari kurang, misalnya danau, kolam, waduk, bendungan dan
lain-lain.
Demikian ...