Apabila
seekor nyamuk Anopheles betina menghisap darah secara otomatis juga
mengeluarkan zat antikoagulan yang menjaga agar darah tidak membeku.
Bersama zat antikoagulan tersebut keluarlah sporozoit dan masuk
kedalam tubuh manusia. Kemudian bersama aliran darah sampailah
sporozoid-sporozoid tersebut pada hati, tahapan ini disebut tahap
eksoeritrositer. Setelah kira-kira 3 hari sporozoit tersebut pindah
dari hati kemudian menginfeksi sel darah merah tahapan ini disebut
tahap eritrositer.
Sporozoit
di dalam sel darah merah disebut tropozoit. Dari satu tropozoit akan
membelah secara schizogoni menghasilkan 6 – 36 merozoid tergantung
jenis spesiesnya. Setelah sel darah merah pecah merozoit mencari sel
darah merah yang baru, kejadian ini berlangsung berulang-ulang
sehingga dalam waktu singkat dalam tubuh terdapat banyak sekali
merosoit. Bersama dengan pecahnya sel darah merah timbul rasa
“kedinginan” yang diikuti perasaan demam (panas) Setelah beberapa
waktu merozoit-merozoid menjadi gametosit (calon sel gamet).
Jika
darah manusia dihisap oleh nyamuk Anopheles betina, maka di dalam
tubuh nyamuk gametosit akan berubah menjadi mikrogamet (gamet jantan)
dan makrogamet (gamet betina). Jika makrogamet dan mikrogamet
melebur, terbentuklah zigot. Zigot akan menjadi ookinet yang
bentuknya seperti cacing dan menerobos dinding usus/ perut nyamuk dan
kemudian membulat, disebut ookista.
Dari
ookista ini akan dihasilkan beribu-ribu sporozoit. Sporozoit akan
sampai pada kelenjar liur nyamuk dan siklus akan berulang kembali
(perhatikan Gambar Berikut).
|
Siklus hidup Plasmodium
|
Jenis-jenis
Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria:
Plasmodium falcifarum, menyebabkan penyakit malaria, masa
sporulasinya tidak begitu jelas, antara 1 – 2 x 24 jam
Plasmodium vivax menyebabkan penyakit malaria tertiana, masa
sporulasinya setiap 2 x 24 jam
Plasmodium malariae, menyebabkan penyakit malaria kuartana, masa
sporulasinya 3 x 24 jam.
Demikianlah Materi Siklus hidup Plasmodium ini saya sampaikan, Semoga Bermanfaat ...