Teknik kultur jaringan merupakan cara perbanyakan tumbuhan secara invitro.
Perbanyakan invitro adalah penanaman jaringan atau organ tumbuhan di
luar lingkungan tumbuhnya. Melalui kultur jaringan ini, jaringan
tumbuhan diambil sedikit, lalu ditumbuhkan dalam media buatan
sehingga tumbuh menjadi tanaman sempurna.
|
Kultur jaringan tanaman Anggrek |
Kultur
jaringan dilakukan berdasarkan pada prinsip totipotensi. Menurut
prinsip totipotensi setiap sel tumbuhan mengandung semua informasi
genetik yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang menjadi tanaman
lengkap.
Teknik
kultur jaringan tidak dapat dilakukan di sembarang tempat. Teknik ini
harus dilakukan di dalam ruangan khusus yang steril agar terbebas
dari kontaminasi udara luar. Kultur jaringan dilakukan di dalam suatu
laboratorium khusus yang digunakan untuk kultur jaringan.
Laboratorium berfungsi untuk mengkondisikan kultur dalam suhu dan
pencahayaan terkontrol yang dilengkapi dengan alat dan bahan untuk
pembuatan media.
Pada
dasarnya tumbuh-tumbuhan memiliki daya regenerasi yang kuat. Dasar
inilah yang akhirnya menjadi titik tolak berkembangnya industri
perbanyakan (propagasi) tanaman.
Bila
sel-sel jaringan atau organ tanaman ditanam di luar lingkungan
tumbuhnya (invitro) dengan menggunakan larutan bahan makanan sintetik
ternyata dapat berenegerasi menjadi tunas dan akar yang selanjutnya
dapat berkembang menjadi tanaman normal yang mampu hidup mandiri
menjadi tumbuhan yang utuh.
1.
Langkah-Langkah Teknik Kultur Jaringan
Kultur
jaringan tumbuhan dapat dilakukan dengan langkah seperti terlihat
pada Gambar berikut ini.
|
Langkah-langkah kultur Jaringan |
Dari
gambar tersebut terlihat langkah-langkah yang dilakukan sebagai
berikut.
Menyiapkan media tumbuh yang terdiri atas campuran garam mineral
berisi unsur makro dan mikro, asam amino, vitamin, gula serta hormon
tumbuhan dengan perbandingan tertentu.
Siapkan eksplan (jaringan yang akan dikultur). Pada gambar terlihat
eksplan berupa potongan dari akar tanaman wortel.
Tanamkan eksplan pada media yang telah disiapkan.
Setelah terbentuk calon tumbuhan (akar, tunas) maka dipindahkan ke
media tanah untuk tumbuh menjadi tanaman dewasa.
2.
Masalah (Gangguan) pada Kultur Jaringan
Gangguan
kultur jaringan dapat menyebabkan kematian eksplan. Gangguan kultur
jaringan secara umum dapat muncul dari bahan yang ditanam, lingkungan
kultur maupun manusia yang melakukannya. Masalah yang muncul, antara
lain :
Kontaminasi oleh bakteri, jamur, virus, dan lain-lain. Agar
terhindar dari kontaminasi maka langkah-langkah pelaksanaan-nya
harus mengikuti prosedur yang benar dan dalam keadaan steril.
Browning (pencoklatan), untuk mengatasinya dengan cara mengabsorbsi
fenol penyebab pencoklatan dengan arang aktif.
3.
Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kultur Jaringan
Perbanyakan
tanaman secara kultur jaringan mempunyai kelebihan antara lain
seperti berikut.
Kultur jaringan merupakan suatu cara menghasilkan jumlah bibit
tanaman yang banyak dalam waktu singkat.
Tidak memerlukan tempat yang luas.
Tidak tergantung pada musim sehingga bisa dilaksanakan sepanjang
tahun.
Bibit yang dihasilkan lebih sehat.
Memungkinkan dilakukannya manipulasi genetik.
Selain
mempunyai kelebihan, kultur jaringan ternyata juga mempunyai
kekurangan, seperti berikut.
Memerlukan biaya besar karena harus dilakukan di dalam laboratorium
dan menggunakan bahan kimia.
Memerlukan keahlian khusus.
Memerlukan aklimatisasi ke lingkungan eksternal karena tanaman hasil
kultur biasanya berukuran kecil dan bersifat aseptik serta sudah
terbiasa berada di tempat yang mempunyai kelembapan udara tinggi.
Dengan
metode kultur jaringan dapat dihasilkan jumlah bibit tanaman dalam
skala besar dan dalam waktu relatif singkat sehingga lebih memiliki
nilai ekonomis. Dari kelebihan ini Anda dapat belajar cara mengkultur
tanaman yang bernilai jual dengan benar sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai sumber pendapatan.