Disini yang dimaksud adalah jumlah gerhana, baik gerhana matahari maupun
bulan adalah gerhana yang terjadi di bumi secara keseluruhan, bukan
hanya pada satu daerah tertentu di bumi. Kemudian yang dimaksud
dengan setahun adalah sejak 1 Januari hingga 31 Desember. Namun
terkadang kita bisa mendefinisikan 1 tahun untuk konteks disini
sebagai 365 hari, dimana tanggal pertama tidak selalu 1 Januari. Bisa
saja 1 tahun disini adalah misalnya sejak 30 Juli 1916 hingga 29 Juli
1917.
Dalam
satu tahun kalender (1 Januari hingga 31 Desember), bisa terjadi
hingga 5 kali gerhana matahari, seperti yang terjadi pada tahun 1805,
1935, dan Insya Allah tahun 2206. Namun demikian dalam rentang 365
hari, bisa terjadi 5 kali gerhana matahari, seperti dalam rentang
antara 30 Juli 1916 hingga 29 Juli 1917, yaitu:
30 Juli 1916 A
24 Desember 1916 P
23 Januari 1917 P
19 Juni 1917 P
19 Juli 1917 P.
Dalam
setahun kalender, bisa terjadi hingga 3 kali gerhana bulan total,
seperti yang terjadi pada tahun 1982. Sementara itu dalam rentang 365
hari, juga bisa terjadi 3 kali gerhana bulan total, seperti dalam
rentang antara 21 Januari 2000 hingga 20 Januari 2001, yaitu:
21 Januari 2000
16 Juli 2000
9 Januari 2001.
Kali
ini akan ditinjau jumlah gerhana (bulan dan matahari) yang terjadi
dalam setahun kalender. Paling sedikit terdapat empat gerhana, yaitu
dua gerhana matahari dan dua gerhana bulan. Untuk gerhana bulan ini,
satu atau kedua gerhana bulan dapat berupa gerhana penumbra.
Contohnya pada tahun 1995.
15 April p
29 April A
8 Oktober pen
24 Oktober T.
Jumlah
maksimum gerhana dalam setahun adalah 7 buah, dan ini terjadi dalam 4
kemungkinan sebagai berikut:
5 gerhana matahari + 2 gerhana bulan, seperti pada tahun 1935, 2206.
4 gerhana matahari + 3 gerhana bulan, seperti pada tahun 1982, 2094.
3 gerhana matahari + 4 gerhana bulan, seperti pada tahun 1973, 2038.
2 gerhana matahari + 5 gerhana bulan, seperti pada tahun 1879, 2132.
Sebagai
contoh, pada tahun 1982 terjadi 7 buah gerhana yaitu 4 gerhana
matahari dan 3 gerhana bulan yang bentuknya sebagai berikut:
9 Januari gerhana bulan total
25 Januari gerhana matahari parsial
21 Juni gerhana matahari parsial
6 Juli gerhana bulan total
20 Juli gerhana matahari parsial
15 Desember gerhana matahari parsial
30 Desember gerhana bulan total
Seperti
telah sampaikan di atas, dalam setahun kalender, maksimum terdapat 5
kali gerhana matahari. Dalam rentang 4000 tahun sejak tahun –600
hingga tahun 3400, secara perhitungan hanya terdapat 14 tahun yang
memiliki 5 kali gerhana matahari dalam setahun, yaitu tahun –568,
–503, –438, –373, 1255, 1805, 1935, 2206, 2709, 2774, 2839,
2904, 3295 dan 3360. Catat bahwa distribusi tahunnya tidak beraturan:
ada tiga kasus dari tahun –568 hingga –438 (rentang 130 tahun)
dan tiga kasus dari tahun 2709 hingga 2839 (rentang 130 tahun),
tetapi tidak terjadi sejak tahun –373 hingga 1255 (rentang lebih
dari 1600 tahun). Untuk keempat belas tahun di atas, empat dari lima
gerhana dalam setahun adalah tipe parsial atau P, sisa tipe gerhana
adalah tipe cincin atau A (seperti pada tahun 1935) atau tipe total
(seperti pada tahun 2774).
Jumlah
gerhana matahari paling sedikit dalam setahun adalah dua kali.
Kedua–duanya dapat berupa gerhana matahari parsial, sebagaimana
pada tahun 1996 dan 2004. Jumlah maksimum gerhana bulan dalam setahun
kalender adalah lima buah. Dalam rentang 900 tahun antara tahun 1600,
ada lima gerhana bulan setahun pada tahun–tahun berikut ini: 1676,
1694, 1749, 1879, 2132, 2262 dan 2400. Pada kasus–kasus di atas,
kebanyakan empat dari lima gerhana bulan bertipe penumbra.
Jumlah
gerhana bulan paling sedikit dalam setahun adalah dua buah. Keduanya
dapat berupa gerhana penumbra, sebagaimana pada tahun 1966 dan 2016.
Seluruh gerhana matahari dalam satu tahun dapat berupa tipe P,
sebagai contoh pada tahun 1996 (dua gerhana), tahun 2018 (tiga
gerhana) dan tahun 2000 (empat gerhana). Pada tahun–tahun tersebut,
tidak ada gerhana total atau cincin.
Dalam
setahun, maksimum terdapat dua kali gerhana matahari total.
Contohnya, Insya Allah pada tahun 2057. Adalah tidak mungkin terdapat
tiga gerhana matahari total dalam setahun, bahkan jika kita masukkan
gerhana dengan tipe A–T dan (T). Sementara itu untuk gerhana
matahari cincin, bisa terdapat dua kali dalam setahun, sebagai contoh
pada tahun 1951 dan 1973. Jumlah maksimum gerhana matahari cincin
yang "murni" dalam setahun adalah dua kali. Yang dimaksud
dengan gerhana cincin yang "murni" , yaitu jika tipe A–T
(cincin–total) tidak dimasukkan. Namun jika tipe A–T dimasukkan,
jumlah maksimum gerhana matahari cincin (yaitu tipe A dan tipe A–T)
dalam setahun ada tiga kali. Untuk kasus tiga kali ini, bisa terdapat
satu cincin dan dua cincin–total, atau dua cincin dan satu
cincin–total. Antara tahun – 2000 hingga tahun 1700, terdapat 10
buah tahun yang berisi tiga gerhana cincin ini dalam setahun, yaitu
tahun –1944, –484, –400, –139, 1144, 1228, 1339, 1405, 1489
dan tahun 1966.
Telah
umum diketahui bahwa gerhana matahari dan bulan memiliki keteraturan
setelah suatu periode waktu selama 223 lunasi (1 lunasi = rata–rata
1 bulan sinodik = 29 hari 12 jam 44 menit 3 detik) atau sekitar 6585
1/3 hari, yaitu 18 tahun, 10 atau 11 hari dan 8 jam. Ini dikenal
sebagai peride Saros. Adanya tambahan sebesar 8 jam tersebut yang
setara dengan bujur 120 derajat menyebabkan daerah visibilitas
gerhana matahari setelah satu periode tersebut akan bergeser sebesar
kira–kira bujur geografis 120 derajat ke arah barat. Sebagai
contoh, peta gerhana matahari total pada tanggal 3 November 1994
serta gerhana total berikutnya setelah satu periode Saros pada
tanggal 13 November 2012. Pada gerhana pertama, lintasan total
melewati Amerika Selatan, Samudra Atlantik hingga selatan Afrika,
sedangkan pada gerhana kedua melewati sebagian Australia dan Samudra
Pasifik.
Selain
periode Saros, ada pula yang disebut sebagai periode 358 lunasi, atau
29 tahun kurang 20 hari, yang dikenal sebagai periode Inex. Periode
Inex ini sama dengan 388,5 revolusi draconic (dari node ke node).
Pecahan 0,5 ini memiliki konsekuensi bahwa periode Inex mengambil
tempat bergantian, antara satu node dengan node yang lain. Sehingga,
sebuah gerhana matahari yang terlihat di belahan bumi utara, maka
setelah satu periode Inex, gerhana matahari berikutnya akan terlihat
di belahan bumi selatan. Satu Inex berikutnya akan kembali ke belahan
bumi utara. Sebagai contoh:
6 Mei 1845 gerhana cincin, terlihat di Laut Arktik, titik turun
bulan
16 April 1874, gerhana total, terlihat di Antartika, titik naik
bulan
29 Maret 1903, gerhana cincin, terlihat di Siberia, titik turun
bulan
7 Maret 1932, gerhana cincin, terlihat di Antartika, titik naik
bulan
15 Februari 1961, gerhana total, terlihat di Rusia, titik turun
bulan
26 Januari 1990, gerhana cincin, terlihat di Antartika, titik naik
bulan, dan seterusnya.
Ada
pula periode yang disebut sebagai Semester, yang sama dengan 6
lunasi, sekitar 177 hari atau 0,49 tahun. Mirip seperti Inex, terjadi
perubahan titik naik/turun bulan (node) dari satu gerhana ke gerhana
berikutnya. Misalnya sebuah gerhana matahari terjadi di dekat salah
satu kutub bumi, gerhana berikutnya setelah satu semester mengambil
tempat di belahan bumi lainnya, namun secara umum dekat ke ekuator,
begitu seterusnya.
Periode
yang lain adalah Tritos yang memiliki periode 135 lunasi atau 11
tahun dikurangi satu bulan. Pergeseran terhadap titik node cukup
kecil, hanya sekitar 0,5 derajat setelah satu Tritos. Sebagai contoh
siklus Tritos berikut ini:
12 September 1931, parsial, belahan bumi utara
12 Agustus 1942, parsial, belahan bumi selatan
11 Juli 1953, parsial, belahan bumi utara
10 Juni 1964, parsial, belahan bumi selatan
11 Mei 1975, parsial, belahan bumi utara
9 April 1986, parsial, belahan bumi selatan
9 Maret 1997, total, belahan bumi utara
7 Februari 2008, cincin, belahan bumi selatan
6 Juni 2019, parsial, belahan bumi utara
5 Desember 2029, parsial, belahan bumi selatan
4 November 2040, parsial, belahan bumi utara
4 Oktober 2051, parsial, belahan bumi selatan, dan seterusnya.
Siklus
lain yang terkenal adalah siklus Meton sebesar 235 lunasi atau 19
tahun. Setelah 19 tahun, fase bulan akan terulang pada tanggal
kalender yang hampir sama. Siklus Meton adalah
periodisitas yang baik untuk menentukan dengan cepat fase bulan pada
masa lalu atau masa depan. Sebagai contoh, 190 tahun (10 siklus
Meton) setelah gerhana matahari total pada fase bulan baru (new moon)
11 Juli 1991, maka akan didapatkan pula fase bulan baru pada 11 Juli
2181. Akan tetapi tidak ada gerhana matahari pada tanggal yang
disebutkan terakhir ini. Karena itu siklus Meton tidak terlalu
berguna untuk memprediksi terjadinya gerhana. Sebagai contoh, siklus
Meton berikut ini yang berisi lima gerhana.
12 Agustus 1923, tidak ada gerhana
12 Agustus 1942, parsial
11 Agustus 1961, cincin
10 Agustus 1980, cincin
11 Agustus 1999, total
11 Agustus 2018, parsial
11 Agustus 2037, tidak ada gerhana