• Tentang
  • Panduan Pengguna
  • Kebijakan Cookie
  • Daftar Isi

Ilmu Sains

Media Pembelajaran Ilmu Sains | Biologi, Fisika, Geografi, Kimia, dan Matematika

  • Home
  • Biologi
  • Fisika
  • Kimia
  • Geografi
  • Matematika
  • Makalah
  • Berita
  • Ilmuan
Home » biologi » kelas 10 » materi » Pengertian Suksesi pada Tumbuhan

Pengertian Suksesi pada Tumbuhan

garismasuk
Add Comment
biologi, kelas 10, materi
Selasa, 14 Oktober 2014
Perubahan komposisi dan struktur dalam komunitas dapat dengan mudah di-amati atau terlihat dan seringkali perubahan itu berupa pergantian satu komunitas oleh komunitas lain setelah beberapa gangguan, seperti kebakaran besar atau ledakan gunung berapi. Daerah yang terganggu itu bisa dikolonisasi oleh berbagai varietas spesies, yang secara perlahan-lahan digantikan oleh suatu komunitas spesies lain.

Dinamika di alam adalah suatu kenyataan yang tidak dapat diingkari. Segala sesuatu yang sekarang ada sebenarnya hanyalah merupakan suatu stadium dari deretan proses perubahan yang tidak pernah ada akhirnya. Keadaan keseimbangan yang tam-paknya begitu mantap, hanyalah bersifat relatif karena keadaan itu segera akan ber-ubah jika salah satu dari komponennya mengalami perubahan.

Lucy E. Braun (1956) mengatakan bahwa vegetasi merupakan sistem yang dinamik, sebentar menunjukkan pergantian yang kompleks kemudian nampak tenang, dan bila dilihat hubungan dengan habitatnya, akan nampak jelas pergantiannya setelah mencapai keseimbangan. Pengamatan yang lama pada pergantian vegetasi di alam menghasilkan konsep suksesi.

Komunitas yang terdiri dari berbagai populasi bersifat dinamis dalam interaksi-nya yang berarti dalam ekosistem mengalami perubahan sepanjang masa. Proses per-ubahan atau perkembangan ekosistem atau komunitas yang berlangsung menuju kedewasaan dan keseimbangan kesatu arah yang berlangsung lambat secara teratur, pasti, dan terarah serta dapat diramalkan disebut SUKSESI. Suksesi terjadi akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem, dan terjadinya faktor per-saingan di antara satuan-satuan vegetasi menyebabkan perubahan ke arah tertentu. Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas mantap (EKOSISTEM KLIMAKS), akibat telah tercapai keadaan seimbang (HOMEOSTATIS).

Suksesi vegetasi menurut Odum (1971) adalah urutan proses pergantian komunitas tanaman di dalam satu kesatuan habitat, adanya pergantian komunitas cenderung mengubah lingkungan fisik sehingga habitat cocok untuk komunitas lain sampai keseimbangan biotik dan abiotik tercapai, sedangkan menurut Salisbury (19..) adalah kecenderungan kompetitif setiap individu dalam setiap fase perkembangan sampai mencapai klimaks, dan menurut Clements (1974) adalah proses alami dengan terjadinya ko-loni yang bergantian, biasanya dari koloni sederhana ke yang lebih kompleks.

Suksesi merupakan proses yang menyeluruh dan kompleks dengan adanya permulaan, perkembangan dan akhirnya mencapai kestabilan pada fase klimaks. Klimaks merupakan fase kematangan yang final, stabil memelihara diri dan berproduksi sendiri dari suatu perkembangan vegetasi dalam suatu iklim.

Interaksi dari semua faktor lingkungan yang berpengaruh akan menentukan komposisi jenis vegetasi komunitas. Dengan demikian keberadaan tegakan vegetasi akan bervariasi antar satu tipe dengan tipe lainnya bahkan terdapat variasi antar unit hutan. Faktor lingkungan yang membatasi jumlah spesies yang hidup pada suatu tahap suksesi dikenal ke dalam dua kategori, yaitu (Mueller (1974) :
  • Faktor lingkungan yang mengakibatkan stres terdiri dari fenomena-fenomena yang membatasi hasil fotosintesa seperti cahaya, air, unsur hara tanah dan suhu;
  • Faktor yang berhubungan dengan terjadinya kerusakan baik kerusakan sebagian maupun keseluruhan biomassa vegetasi seperti serangan hama, patogen atau manusia.

Umumnya komunitas tumbuhan terbentuk mulai dari tingkat pioner yang kemudian digeser oleh seri tumbuhan yang lebih dewasa sampai pada komunitas yang relatif stabil dan berada dalam keseimbangan dengan lingkungan setempat. Perubahan dalam suksesi bersifat kontinu, dimana rentetan suatu perkembangan dan pergantian komunitas merupakan suatu seri komunitas yang terbentuk pada keadaan tertentu disebut SERE, dan komunitas yang sudah mencapai kemantapan dan permanen disebut KLI-MAKS. Proses suksesi yang berakhir dengan suatu komunitas atau ekosistem klimaks, dapat diartikan bahwa komunitas sudah dapat mempertahankan kestabilan internalnya sebagai akibat dari respon (tanggapan) yang terkoordinasi dari komponennya terhadap setiap rangsangan yang cenderung mengganggu kondisi atau fungsi normal komunitas.

Laju pertumbuhan populasi dan komposisi spesies berlangsung dengan cepat pada fase awal suksesi, kemudian menurun pada perkembangan berikutnya. Kondisi yang membatasi laju pertumbuhan populasi dan komposisi spesies pada tahap berikutnya adalah faktor lingkungan yang kurang cocok untuk mendukung kelangsungan hidup permudaan jenis-jenis tertentu.

Suksesi pada habitat darat
Suksesi pada habitat darat



Menurut Clements (1974), dalam mekanisme suksesi dikenal adanya enam subkomponen, yaitu :

  • nudasi : terbukanya lahan, bersih dari vegetasi
  • migrasi : tersebarnya biji
  • eksesis : proses perkecambahan, pertumbuhan dan reproduksi
  • kompetisi : adanya pergantian spesies
  • reaksi : perubahan habitat karena aktivitas spesies
  • final stabilisasi, klimaks : komunitas stabil
Beberapa ahli berpendapat bahwa proses suksesi selalu progresif (selalu mengalami kemajuan), sehingga membawa pengertian ke dua hal :

  • Pergantian progresif pada kondisi tanah (habitat) yang biasanya pergantian itu dari habitat yang ekstrim ke optimum untuk pertumbuhan vegetasi.
  • Pergantian progresif dalam bentuk pertumbuhan (life form).

Namun demikian perubahan-perubahan vegetasi tersebut bisa mencakup hi-langnya jenis-jenis tertentu dan dapat pula suatu penurunan kompleksitas struktural sebagai akibat dari degradasi setempat. Keadaan seperti itu mungkin saja terjadi mi-salnya hilangnya mineral dalam tanah. Perubahan vegetasi seperti itu dapat dikatakan sebagai suksesi retrogresif atau regresi (suksesi yang mengalami kemunduran).


Konsep lama tentang suksesi menyatakan bahwa suksesi berlangsung secara teratur, pasti, terarah, dapat diramalkan, dan berakhir dengan komunitas klimaks, kon-sep ini masih diterima. Sedangkan menurut konsep mutakhir, suksesi ini tidak lebih dari pergantian jenis-jenis pionir oleh jenis-jenis yang lebih mantap dan dapat menyesuaikan secara lebih baik dengan lingkungannya. 

Tweet

0 Tanggapan untuk "Pengertian Suksesi pada Tumbuhan"

Komentar Anda ...?

← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Kami Juga ada di Facebook

Sains Mini

Materi Pilihan

  • Simpangan, Kecepatan, dan Percepatan pada Pegas
  • Sejarah Superkonduktor, Teori dan Sifat-sifatnya
  • Penjelasan tentang Unsur-unsur Peta
  • Pengertian Alat Optik dan Macam-macamnya
  • Penjelasan mengenai Rapat Energi Listrik dan Magnetik
Diberdayakan oleh Blogger.

Saran Materi

Kategori

fisika (169) manusia (50) astronomi (23) iklim (17) tumbuhan (17) kingdom animalia (14) energi (12) hidrosfer (11) sel (11) cuaca (9) pencernaan (9) darah (7) hewan (7) penyakit (7) pernapasan (6) metabolisme (5) organ (5) peta (5) jaringan (4) tulang (4) indra (3) atmosfer (2) ekosistem (2) tata surya (2) teknologi (2) SIG (1) budaya (1) bumi (1) hormon (1) jantung (1) otot (1) respirasi (1) saraf (1)
Copyright 2014 Ilmu Sains - All Rights Reserved Biologi Indonesia - Powered by Blogger