• Tentang
  • Panduan Pengguna
  • Kebijakan Cookie
  • Daftar Isi

Ilmu Sains

Media Pembelajaran Ilmu Sains | Biologi, Fisika, Geografi, Kimia, dan Matematika

  • Home
  • Biologi
  • Fisika
  • Kimia
  • Geografi
  • Matematika
  • Makalah
  • Berita
  • Ilmuan
Home » geografi » kelas 10 » materi » Pengertian dan Penjelasan Seismograf dan Skala Gempa

Pengertian dan Penjelasan Seismograf dan Skala Gempa

garismasuk
Add Comment
geografi, kelas 10, materi
Selasa, 04 November 2014

A. Seismograf

Getaran gempa ada yang arahnya horizontal dan ada yang vertikal. Alat pencatat gempa juga ada dua macam, yaitu seismograf horizontal dan seismograf vertikal.

1) Seismograf Horizontal

Seismograf horizontal terdiri atas massa stasioner yang digantungkan pada tiang dan dilengkapi engsel di tempat massa itu digantungkan serta jarum di bagian bawah massa tersebut. Apabila terjadi gempa massa itu tetap diam (stationer), dan tiang serta silinder di bawahnya bergetar dengan bumi. Akibatnya, terdapat goresan pada silinder berlapis jelaga. Goresan pada silinder itu berbentuk garis patah yang dinamakan seismogram.

Seismograf Horizontal
Seismograf Horizontal

2) Seismograf Vertikal

Pada seismograf vertikal, massa stasioner digantung pada pegas, gunanya untuk meramalkan gravitasi bumi. Pada waktu getaran vertikal berlangsung, tempat massa itu digantung serta silinder alat pencatat ikut bergoyang, namun massa tetap stasioner, sehingga terdapat seismogram pada alat pencatat.

Seismograf Vertikal
Seismograf Vertikal

Di sebuah stasiun gempa di pasang dua seismograf horizontal yang masing-masing menghadap kearah timur-barat dan utara-selatan. Dengan dua seismograf ini tercatat getaran dari arah timur-barat dan utara-selatan, sehingga dari resultannya orang dapat menentukan arah episentrum dan dibantu dengan sebuah seismograf vertikal yang dipasang bersama kedua seismograf tadi, dapat ditentukan letak episentrum gempa tersebut.

B. Skala Gempa

Penyaluran kekuatan gempa dapat dilihat dengan menggunakan skala. Ada beberapa macam skala gempa yang digunakan untuk mengetahui berapa besar intensitas getaran gempa yang terjadi.

1) Skala Mercalli

Skala ini melukiskan penentuan kekuatan gempa berdasarkan pada apa yang dirasakan dan dilihat.

Skala Mercalli yang telah disesuaikan dengan kondisi di Indonesia :
  1. Skala I : Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
  2. Skala II : Getaran dirasakan oleh beberapa orang yang diam, lebih-lebih di rumah tingkat atas. Benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
  3. Skala III : Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Kendaraan yang sedang berhenti terasa bergerak, lamanya dapat diamati.
  4. Skala IV : Kalau terjadinya siang hari, banyak orang di dalam rumah dan sedikit orang di luar merasakan getaran. Jika malam hari, beberapa orang dapat terbangun. Barang pecah belah bisa pecah dan pintu berderak. Kendaraan yang diparkir bergerak.
  5. Skala V : Getaran dirasakan oleh hampir semua orang. Barang-barang pecah, terpelanting. Pohon dan tiang-tiang tampak bergoyang kuat. Jarum jam dapat berhenti.
  6. Skala VI : Kebanyakan orang panik lari ke luar, karena semua orang merasakan getaran kuat. Kerusakan ringan pada cerobong asap pabrik. Meja kursi bergerak dan plester dinding terlepas.
  7. Skala VII : Semua orang ke luar rumah. Kerusakan ringan sampai sedang pada bangunan yang kuat. Banyak kerusakan pada bangunan yang tidak kuat. Cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang sedang naik kendaraan
  8. Skala VII : Kerusakan pada bangunan yang kuat dengan lubang-lubang dan retakan. Kerusakan berat pada bangunan yang tidak kuat. Dinding dapat lepas dari rangka rumah. Cerobong asap pabrik dan monumen roboh. Meja kursi terlempar, air menjadi keruh.
  9. Skala IX : Kerusakan pada bangunan yang kuat dengan retakan dan lubang-lubang, rangka rumah bengkok-bengkok, lokasi rumah bergeser, serta pipa dalam tanah putus.
  10. Skala X : Bangunan kuat dari kayu rusak, kerangka rumah lepas dari fondasi, tanah retak, rel KA melengkung, tebing dan tepian sungai longsor, serta adanya banjir.
  11. Skala XI : Bangunan hanya sedikit yang masih berdiri, jembatan rusak, tanah retak dan merosot, rel KA bengkok-bengkok, dan pipa-pipa dalam tanah rusak sama sekali.
  12. Skala XII : Permukaan bumi hancur sama sekali dan tampak bergelombang. Pemandangan kabur dan benda-benda terlempar ke udara.

2) Skala Omori

Negara Jepang memiliki derajat gempa yang kuat, maka skala yang disusun dengan skala Omori dimulai dengan derajat kerusakan yang cukup kuat dan berakhir dengan skala VII yang setaraf dengan skala XII Mercalli.
  1. Skala I : Getaran-getaran lunak dirasakan oleh banyak orang.
  2. Skala II : Getaran sedang, semua orang terbangun, karena bunyi jendela, pintu dan barang-barang yang pecah.
  3. Skala III : Getaran agak kuat, jam dinding berhenti, pintu dan jendela terbuka.
  4. Skala IV : Getaran kuat, gambar dinding berjatuhan, dinding tembok retak-retak.
  5. Skala V : Getaran sangat kuat, dinding, dan atap rumah roboh.
  6. Skala VI : Rumah yang kuat roboh.
  7. Skala VII : Kerusakan menyeluruh.

3) Skala Richter

Tabel berikut dibawah menunjukkan cara menggunakan skala Richter. Garis sebelah kiri menunjukkan jarak episentrum (D) dalam satuan km. Gempa dicatat dengan jarak 300 km atau kurang dari 3°. Garis sebelah kanan menunjukkan amplitudo gelombang gempa. Gempa yang dicatat adalah 10 mm. Ditariklah garis dari titik 300 km ke titik 10 mm, sehingga garis itu memotong garis yang terletak di tengah pada titik 5. Hal ini berarti bahwa gempa yang terjadi berkekuatan 5 pada skala Richter

skala richter


Keterangan:

Jika jarak episenter pesawat= 300 km dan Amplitud = 10 mm, maka Magnitud (kebesaran) gempa bumi = angka 5 pada Skala Richter

Tweet

0 Tanggapan untuk "Pengertian dan Penjelasan Seismograf dan Skala Gempa"

Komentar Anda ...?

← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Kami Juga ada di Facebook

Sains Mini

Materi Pilihan

  • Penjelasan tentang Unsur-unsur Peta
  • Sejarah Superkonduktor, Teori dan Sifat-sifatnya
  • Senyawa Hidrokarbon (Alkana, Alkena dan Alkuna)
  • Penjelasan tentang Tumbukan (Lenting Sempurna, Sebagian, dan Tidak Sama Sekali)
  • Penjelasan tentang Tegangan dan Regangan beserta Contoh Soal
Diberdayakan oleh Blogger.

Saran Materi

Kategori

fisika (169) manusia (50) astronomi (23) iklim (17) tumbuhan (17) kingdom animalia (14) energi (12) hidrosfer (11) sel (11) cuaca (9) pencernaan (9) darah (7) hewan (7) penyakit (7) pernapasan (6) metabolisme (5) organ (5) peta (5) jaringan (4) tulang (4) indra (3) atmosfer (2) ekosistem (2) tata surya (2) teknologi (2) SIG (1) budaya (1) bumi (1) hormon (1) jantung (1) otot (1) respirasi (1) saraf (1)
Copyright 2014 Ilmu Sains - All Rights Reserved Biologi Indonesia - Powered by Blogger