1.
Struktur Hati
Untuk
mengetahui dan memahami bentuk dan struktur hati, Anda dapat melihat
bentuk hati sapi. Pada manusia, hati berukuran sebesar kepalan tangan
dengan berat ± 2 kg. Hati terdiri atas lobus kiri dan kanan seperti
terlihat pada Gambar Berikut.
|
Hati |
Hati
terletak di dalam rongga perut dan merupakan kelenjar terbesar dalam
tubuh kita. Hati dilindungi oleh selaput tipis pada bagian luar yang
disebut kapsula hepatis. Di dalam hati terdapat kelenjar empedu dan
pembuluh darah yang dipersatukan oleh selaput tipis yang disebut
Kapsula Gilson. Sel-sel hati bersatu membentuk lobula terdapat kurang
lebih 100 ribu lobula.
Masing-masing
lobula ini mempunyai panjang diameter antara 0,8 - 2 mm. Antara
lobula satu dengan yang lain dipisahkan oleh ruangan- ruangan yang
disebut lakuna. Di dalam hati juga terdapat sel-sel histiosit yang
berfungsi untuk merombak sel darah merah yang telah tua.
2.
Fungsi Hati
Hati
adalah kelenjar tubuh yang juga berfungsi sebagai alat ekskresi,
yaitu untuk mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dikeluarkan ke
dalam empedu dan urin. Selain itu, hati juga berfungsi sebagai
berikut.
Menawarkan Racun
Tanpa
hati, manusia akan mati terbunuh oleh racun yang masuk ke dalam
tubuh. Racun-racun tersebut dapat berasal dari obat-obatan, alkohol,
asam laktat, dan zat amonia. Salah satu proses metabolisme di dalam
tubuh akan memberikan hasil samping berupa asam laktat yang dapat
merugikan tubuh. Penumpukan asam laktat ditandai dengan rasa pegal
pada otot.
Hati
akan mengubah asam laktat ini menjadi glikogen yaitu sejenis
karbohidrat yang dapat digunakan sebagai sumber energi yang disimpan
di dalam otot. Coba Anda ingat lagi pada metabolisme karbohidrat.
Pada proses metabolisme protein akan dihasilkan produk sampingan
berupa zat amonia. Zat ini bersifat racun dan membahayakan tubuh.
Tetapi kemudian hati mengubahnya menjadi urea dan dikeluarkannya
bersama dengan air kencing.
Tempat Pembentukan dan Pembongkaran Sel Darah Merah
Hati
akan dilewati darah kurang lebih 1,4 liter setiap menit. Pada saat
darah melewati hati tersebut maka akan mengalami “pencucian”,
sekitar 3 juta sel darah merah mati setiap detik dan ini akan
dilebur dan hasil peleburannya akan disimpan untuk didaur ulang
sebagai bahan baku dalam membuat sel darah merah baru serta sebagai
bahan baku zat empedu.
Tempat Pembentukan dan Pembongkaran Protein
Protein
larut dalam plasma darah, sekitar 50 gram protein per hari
dihasilkan oleh hati.
Mengubah Glukosa Menjadi Glikogen atau Sebaliknya
Dengan
adanya fungsi hati ini maka kadar gula dalam darah dapat diatur
karena kadar gula darah yang tidak tepat akan berakibat fatal bagi
tubuh. Pada saat gula darah dalam tubuh naik maka hati mengubahnya
ke bentuk glikogen, dan sebaliknya pada saat gula darah turun,
glikogen diubah menjadi glukosa.
Menghasilkan Zat yang Melarutkan Lemak
Hati
menghasilkan sekitar 0,5 – 1 liter zat empedu setiap hari. Zat
inilah yang dapat melarutkan lemak. Telah dijelaskan di depan bahwa
sel darah yang mati akan didaur ulang sebagai bahan baku untuk
membuat sel darah merah dan zat empedu.
Zat
empedu ini memiliki pigmen warna merah yang disebut dengan bilirubin
dan hijau yang disebut dengan biliverdin. Orang yang mengalami
kelainan pada hati, kadang-kadang akan menampakkan kulit dan mata
yang berwarna kuning, yang disebut dengan penyakit kuning
(jaundice). Ini disebabkan karena pigmen warna empedu keluar
berlebihan dan membanjiri peredaran darah.
Untuk Menyimpan Vitamin
Hati
menyimpan beberapa vitamin yang masuk ke dalam tubuh apabila
jumlahnya berlebihan. Pada saat tertentu ketika tubuh memerlukan
maka akan mengeluarkannya. Jenis-jenis vitamin tersebut antara lain
vitamin A, D, E, B12.
Begitu
besar peranan hati dalam kehidupan kita bukan? Untuk itu kita harus
menjaganya dan sedini mungkin mengetahui apabila hati mengalami
gangguan. Penyakit hati yang paling membahayakan adalah kanker hati
atau dikenal dengan sirosis. Sirosis ini dapat disebabkan oleh
penyakit hepatitis yang disebabkan oleh virus. Dapat juga disebabkan
karena mengkonsumsi alkohol dan kurangnya gizi makanan. Dengan
demikian usahakanlah pola hidup sehat, makanan bergizi, dan jauhi
alkohol untuk menjaga hati kita.