Kata
“listrik” dapat membangkitkan bayangan teknologi modern
yang sangat kompleks, seperti peralatan komputer yang canggih, sumber
cahaya yang sangat menopang kehi-dupan manusia, gerak motor listrik,
daya listrik. Tetapi gaya listrik akan tampak memainkan peranan yang
lebih dalam pada kehidupan kita.
Studi
awal mengenai kelistrikan telah dilakukan jauh di zaman kira-kira 600
tahun sebelum masehi oleh orang Yunani, tetapi baru pada dua abad
terakhir dilakukan studi lengkap mengenai gejala dan hal-hal yang
berhubungan dengan kelistrikan. Pada modul ini akan dibahas bagaimana
membangkitkan muatan listrik, gaya tarik/tolak antara dua atau lebih
partikel bermuatan listrik, serta kuat medan listrik oleh muatan
titik.
1.
Muatan Listrik dan Kekekalannya
Kata
“listrik” berasal dari kata Yunani “elektron”
yang berarti “ambar”. Ambar adalah suatu damar pohon yang
telah membatu, dan jika digosok dengan kain wol akan diperoleh sifat
yang dapat menarik benda-benda ringan. Perilaku batu ambar seperti
ini sekarang dapat dikatakan bahwa “batu ambar terelektrifikasi
atau memperoleh muatan listrik” atau secara listrik “dimuati”.
Proses elektrifikasi ini sekarang kita sebut sebagai listrik statis,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar berikut.
|
Proses elektrifikasi (a) penggosokan (b) sisir menarik benda-benda kecil, (c) penggaris menarik potongan kertas kecil |
Untuk
memberi muatan listrik pada benda padat, dapat dilakukan dengan
menggosok-gosokkannya benda tersebut pada benda lain. Jadi, sebuah
mobil yang sedang melaju akan memperoleh muatan listrik akibat
geraknya menembus udara sekelilingnya; selembar kertas akan bermuatan
listrik ketika bergerak dalam mesin cetak. Pada masing-masing kasus
di atas sebuah benda menjadi bermuatan listrik karena proses
penggosokan terhadap benda lain dan dikatakan memiliki muatan listrik
total.
Sesungguhnya,
persinggungan yang rapat saja sudah akan menimbulkan muatan listrik.
Menggosok artinya tidak lain adalah membuat persinggungan rapat
antara permukaan dua benda.
Apakah
semua muatan listrik sama, atau mungkinkah ada lebih dari satu jenis
muatan? Pada kenyataannya ada dua jenis muatan listrik berdasar
kegiatan empiris, sebagaimana ditunjukkan oleh eksperimen seperti
pada Gambar berikut.
|
Muatan yang tidak sejenis akan tarik-menarik, sedangkan muatan yang sejenis akan tolak-menolak |
Sebuah
penggaris plastik yang digantungkan dengan tali dan digosokkan dengan
keras pada kain untuk membuatnya bermuatan. Ketika penggaris ke dua
yang juga telah dimuati dengan cara yang sama didekatkan ke penggaris
yang pertama, terlihat bahwa satu penggaris menolak penggaris plastik
yang lainnya, seperti ditunjukkan pada Gambar (a) diatas. Dengan cara
yang sama, jika sebuah batang kaca yang telah digosok dan kemudian
didekatkan dengan batang kaca lain yang telah bermuatan kembali
menunjukkan adanya gaya tolak-menolak, seperti Gambar (b) diatas.
Sebaliknya
jika batang kaca yang telah bermuatan didekatkan dengan penggaris
plastik yang juga telah bermuatan (keduanya dimuatan dengan cara
menggosok), maka terlihat bahwa kedua benda saling tarik-menarik,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar (c) diatas. Kejadian menunjukkan
bahwa ada perbedaan muatan listrik antara muatan pada plastik dan
muatan yang dibawa oleh kaca, dengan kata lain bahwa ada dua jenis
muatan yang terbentuk pada benda yang digosok. Dari ketiga kejadian
sederhana tadi maka gaya interaksi antara dua benda bermuatan
menunjukkan bahwa muatan sejenis akan tolak-menolak dan sebaliknya
muatan yang tidak sejenis akan saling tarik-menarik.
Seorang
negarawan, filsuf, dan ilmuwan Amerika Benjamin Franklin
(1706-1790) mengajukan argument bahwa ketika sejumlah muatan
dihasilkan pada suatu benda dalam satu proses, maka muatan yang
berlawanan dengan jumlah yang sama dihasilkan pada benda yang
lainnya. Positif dan negatif diperlakukan secara aljabar, sehingga
pada setiap proses, perubahan total jumlah muatan yang dihasilkan
selalu nol. Sebagai contoh, ketika penggaris plastik digosok dengan
handuk kertas, maka penggaris plastik mendapatkan muatan negatif
sedangkan handuk akan mendapatkan muatan positif dengan jumlah yang
sama. Muatan-muatan tersebut terpisah, tetapi jumlah keduanya nol.
Ini merupakan contoh hukum yang dikenal sebagai hukum kekekalan
muatan listrik yang menyatakan bahwa:
“jumlah
total muatan listrik yang dihasilkan pada setiap proses adalah nol”.
Jika
suatu benda atau bagian ruang mendapatkan muatan positif, mala muatan
negatif dengan jumlah yang sama akan ditemukan di daerah sekitarnya
atau benda di dekatnya. Tidak pernah ditemukan penyimpangan dari
hukum ini, dan hukum kekekalan ini sama kuatnya seperti hukum
kekekalan energi dan momentum.
2.
Muatan Listrik dalam Atom
Konsep
kelistrikkan semakin menunjukkan kemajuan ketika konsep kelistrikan
dimulai dari dalam atom itu sendiri. Konsep ini berkembang baru pada
dua abad terakhir. Pada bagian ini akan dibahas struktur atom dan
gagasan-gagasan yang membawa kita terhadap pandangan atom yang saat
ini lebih rinci.
Perkataan
atom berasal dari bahasa Yunani atomos yang berarti tak dapat dibagi.
Partikel subatom yang membentuk atom ada tiga macam yakni elektron,
proton, dan netron, dengan model atom .
Atom
memiliki inti bermuatan positif yang berat, dan dikelilingi oleh satu
atau lebih elektron bermuatan negatif. Inti terdiri dari proton yang
bermuatan positif, dan netron tidak bermuatan (netral). Besarnya
muatan negatif (elektron) sama dengan besarnya muatan positif
(proton) dan tidak ada muatan yang lebih kecil dari kedua muatan
partikel ini, sehingga seringkali disebut dengan satuan dasar muatan
(e). Semua muatan benda merupakan kelipatan bilangan bulat dari
satuan dasar muatan, dengan demikian muatan bersifat terkuantisasi
(diskrit).
Setiap
muatan Q yang ada di alam dapat dituliskan dalam bentuk Q = ± Ne.
Kuantisasi muatan listrik kadangkala tidak teramati karena biasanya N
memiliki harga yang sangat besar, seperti misalkan pada batang
plastik yang digosokkan pada kain wol maka akan berpindah sejumlah
elektron sebanyak sekitar 1010 . Sedangkan proses
berkurang atau bertambahnya elektron pada suatu benda disebut dengan
ionisasi. Besarnya satuan dasar muatan listrik e adalah
e
= 1,60 x 10
-19 C
|
Model atom sederhana |
Massa
proton dan netron besarnya hampir sama, dan massanya 1840 kali massa
elektron. Jadi, praktis seluruh massa atom terpusat di intinya.
Karena satu kilomol hydrogen beratom tunggal terdiri atas 6,02x1026
partikel (bilangan Avogadro) dan massanya 1,008 kg, maka massa atom
hydrogen adalah
Atom
hydrogen adalah satu-satunya pengecualian dari dalil bahwa setiap
atom terdiri dari 3 macam partikel subatom. Inti atom hydrogen hanya
sebuah proton, dikitari oleh satu elektron dan selebihnya merupakan
massa atom hydrogen, (1/1840) bagian adalah massa elektron dan
selebihnya merupakan massa proton. Dinyatakan dengan tiga angka
penting maka massa elektron adalah
Mass
proton = 1,67 x 10-27 kg
Karena
massa proton dan massa neutron hampir sama, maka
Massa
neutron = 1,67 x 10 −27 kg
Dalam
susunan berkala atom (tabel periodik), setiap unsur ditulis dalam
satu kotak dan di bagian bawahnya terdapat bilangan yang menyatakan
nomor atom.
“Nomor
atom menunjukkan banyaknya proton dalam inti, atau, dalam keadaan
tidak terusik, merupakan banyaknya elektron di luar inti”.
Bila
jumlah total proton sama dengan jumlah total elektron, maka benda
yang bersangkutan sebagai suatu keutuhan netral secara listrik.
Ketika kita ingin melebihkan muatan negatif pada suatu benda, hal ini
dapat dilakukan dengan dua cara, yakni cara pertama: tambahkan muatan
negatif pada benda netral, atau cara ke dua:
mengambil
sejumlah muatan positif pada benda tersebut. Begitu pula, kalau
muatan positif ditambahkan atau bila muatan negatif dikurangkan, maka
akan terjadi kelebihan muatan positif. Dalam kebanyakan kejadian,
muatan negatiflah (elektron) yang ditambahkan atau dikurangi, dan
benda yang disebut “bermuatan positif” adalah benda yang jumlah
normal muatan elektronnya berkurang. Yang dimaksud dengan “muatan”
suatu benda adalah muatan lebihnya, dibandingkan dengan jumlah muatan
positif atau negatif dalam benda itu, muatan lebih tersebut jumlahnya
jauh lebih sedikit.
Pada
benda padat, inti cenderung berada pada posisi yang tetap, sementara
elektron bergerak cukup bebas. Pemberian muatan pada benda padat
dengan cara menggosok bisa dijelaskan sebagai perpindahan elektron
dari satu benda ke benda yang lainnya. Penggaris plastik menjadi
bermuatan negatif ketika digosok dengan handuk kertas, perpindahan
elektron dari handuk ke plastik membuat handuk bermuatan positif yang
sama besarnya dengan muatan negatif yang didapat oleh plastik.
Biasanya muatan pada ke dua benda hanya bertahan dalam waktu yang
terbatas dan akhirnya ke dua benda kembali ke-keadaan netral.
Pertanyaan
yang muncul dalam benak kita adalah ke mana muatan itu pergi?. Dalam
beberapa kasus, hal ini dinetralkan oleh ion-ion bermuatan di udara
(misalnya, oleh tumbukan dengan partikel- partikel bermuatan, yang
dikenal sebagai sinar kosmik dari ruang angkasa yang mencapai bumi).
Hal yang penting diketahui, bahwa muatan dapat lepas ke inti air yang
ada di udara. Ini karena molekul- molekul air adalah polar, sehingga
eleKtron-elektron ekstra pada penggaris plastik, dapat lepas ke udara
karena di tarik menuju molekul-molekul positif air, seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar berikut.
|
Sebuah molekul polar H2O, mempunyai muatan yang berlawanan pada ujung yang berbeda |
Di
sisi yang lain, benda-benda yang dimuati secara positif, dapat
dinetralkan oleh hilangnya elektron- elektron air dari
molekul-molekul udara ke benda-benda bermuatan positif tersebut. Pada
udara kering, listrik statis lebih mudah diperoleh karena udara
berisi lebih sedikit molekul-molekul yang dapat berpindah. Pada udara
lembab, lebih sulit untuk membuat benda bermuatan tahan lama.
Demikianlah materi tentang Listrik Statis ini saya sampaikan, semoga bermanfaat ...