Berkat
radiasi yang dipancarkan maka setiap unsur radioisotop yang memasuki
tubuh hewan, manusia ataupun tanaman dapat diikuti jejak dan
prilakunya. Keberadaan suatu unsur dalam tubuh hewan, manusia ataupun
tanaman dinyatakan oleh kandungan radioaktifanya pada jaringan atau
organ baik kuantitatif maupun kualitatif.
1.
Radioisotop dalam proses fisiologi pada tanaman
Tingkat
keradioaktifan pada bagian-bagian tanaman selain ditentukan dengan
jalan mencacah dapat juga dilakukan dengan teknik autoradiografi
dengan bantuan film x-ray.
Contoh
:
Unsur fosfor radioaktif 32 P yang berikan kedalam media
kultir air tanaman tertentu dapat dilacak dengan diamati prilaku
kimia dan biologinya dengan bantuan alat pencacah.
Penentuan radioaktif pada tanaman dengan teknik autoradiografi dapat
mencakup beberapa tahap pengerjaan yaitu : Potong dan pisahkan
bagian atas tanaman (tampa akar) yang telah menyerap unsur 32P
untuk bebrapa saat , Kemudian bagian tanaman itu dipres pada karton
lalu dikeringkan sampai tak mengandung unsur air. Sampel tamnaman
tersebut kemudian ditutup dengan sehelai film x-ray dan biarkan
untuk beberapa saat dalam kamar gelap. Setelah film x-ray dicuci,
akan terlihat gambar froyeksi tanaman pada film. Semakin hitam warna
bagian tanaman pada film, semakin besar tingkat kandungan unsur
radioaktif di situ. Pada gambar positif film x-ray positif tampak
keadaan sebaliknya, semakin putih warna bagian tanaman semakin besar
akumulasi unsur radioaktif disitu.
Gambar
positif tanaman kacang tanah sesaat setelah kemudian setelah
menyerap
unsur radiofosfor P-32
Pada
umumnya keradioaktifan jaringan atau unsur dinyatakan oleh kadar
keradioaktifan (% keradioaktifan yang diberikan/gram jaringan atau
organ) atau dalam retensi keradioaktifan (% keradioaktifan yang
diaplikasikan / berat total jaringan atau organ).
Beberapa
macam proses fisiologi pada tanaman dan hewan yang dipelajari dengan
bantuan teknik radiasi antara lain ialah:
Mempelajari proses fotositesa
Mempelajari penyerapan, penyebaran biologi unsur (senyawa) tertentu
pada tanaman.
Mempelajari penyerapan suatu unsur melalui akar atau daun
2.
Radioisotop dalam proses fisiologi pada hewan
a)
penyebaran biologi dan metabolisme unsur atau senyawa tertentu .
Untuk
mempelajari prilaku suatru jenis unsur makro ataupun mikro dapat
dilakukan dengan menggunakan bentuk radioisotop unsur tersebut.
Contoh
:
Unsur
yodium sangat dibutukhkan oleh tubuh hewan mamalia untuk penbentukan
hormon tiroksin yang berlangsung dalam kelenjar gondok. Mengingat
sifat biologi dan kimiawi unsdur I dan radiomuklida I-131 adalah sama
maka radioisotop I-131 dapat mengungkapkan meulai dari penyerapan,
penyebaran biologi sampai metabolisme dalam waktu yang relatif cepat.
b)
jalur metabolisme suatu unsur atau senyawa tertentu
Perilaku
biologi dan kimia radionuklida ca_45 sejak dari makanan sampai ke
sekresei air susu pada hewan telah mencerminkan dengan jelas dan
pasti jalur metabolisme unsur makro kalsium . Demikian halnya dengan
perilaku senyawa- senyawa penting yang lain atau vitamin dalam tubuh
hewan dapat diamati dengan mudah dan pasti dengan menggunakan
senyawa-senyawa bertandannya yang radioaktif.
c)
Pengikatan suatu unsur tertentu pada jaringan tubuh
Dengan
bantuan radio isotop P-32 maka penyebaran biologi unsur P yang
berasal dari makanan sampai dan teriat di jaringan tulang tengkorak
dapat dipecahkan dengan jelas.
d)
pelaluan plasenta suatu unsur tertentu.
Seperti
diketahui bahwa pada masa kehmilan plasenta dapat berfungsi sebgai
penghalang untu suatu unsur tertentu sehingga tidak dapat masuk ke
fetus. Maka tingkan pelauan plasenta suatu unsur atau senyawa
tertentu baik yang berguna maupun yang merugikan terhadap fenus dapat
dengan jelas diketahui berkat bantuan radio isotop unsur-unsur
ataupun senyawa bertanda yang dimaksudkan.
e)
mempelajari perilaku ekologi serangga atau hewan kecil
Tubuh
serangga atau hewan keci yang menggandung (membawa) radioisotop
dengan tingkat keraioaktifan kecil, akan dapat dikuti atau dilacak
prilaku dan gerak- geriknya. Informasi penting dapat membantu
memecahkan aspek ekologi organisme tersebut .