Karena,
jika kita perhatikan di alam semesta ini, materi atau benda
makroskopik terdiri dari benda-benda mikroskopik seperti molekul,
atom dan yang lebih kecil lagi, elektron. Sebagai contoh, satu mol
air (atau sekitar 18 gram), terkandung sekitar 1023 molekul. Jumlah
molekul ini sangatlah besar!
Tidaklah
mungkin mempelajari 18 gram air ini dengan mempelajari dinamika dan
interaksi semua molekul dengan persamaan fisika, baik itu dengan
persamaan Newton maupun persamaan Schrodinger. Meskipun kita
mempunyai superkomputer, ini tidak akan mampu memproses informasi
yang begitu banyaknya. Di samping itu pula kita tidak mengetahui
kondisi awal molekul yaitu nilai awal posisi dan kecepatan. Jadi kita
tidak bisa menyelesaikan persamaan dinamika molekul- molekul air.
Selain itu, mengetahui seluruh dinamika molekul tersebut tidaklah
begitu menarik untuk dipelajari. Kita lebih tertarik mengkaji nilai
rata-rata dari sifat sistem atau secara statistik. Pada tingkat
mikroskopik, setiap atom atau molekul terlihat bergerak dan
berinteraksi dengan atom atau molekul lainnya secara acak atau
random, tetapi pada tingkat makroskopik, jika kita melihat dengan
cara rata-rata sistem mempunyai sifat-sifat yang tidak acak.
Dengan
melihat nama "Fisika Statistik", kita dapat menyimpulkan bahwa
ada dua komponen yang penting yaitu "fisika" yang berkaitan
dengan dinamika atom atau molekul, pada khususnya dengan energi dan "statistik" yang berhubungan dengan konsep peluang atau
probabilitas. Kita tidak mungkin bisa mengetahui dinamika atau energi
satu molekul tertentu, yang kita bisa lakukan adalah mengetahui
peluang atau probabilitas suatu molekul memiliki energi tertentu.
Konsep penentuan probabilitas dari energi molekul-molekul yang
mendasari fisika statistik. Setelah mengetahui probabilitasnya, nilai
rata-rata sistem merupakan nilai variabel-variabel termodinamika.
Aliran konsep penting dalam fisika statistik ditunjukkan pada Gambar
berikut.
Konsep
fisika statistik
Sebelum
kita memulai, kita perlu mengingat kembali apa yang sudah kita
pelajari tentang termodinamika. Sistem-sistem yang dipelajari dalam
termodinamika adalah sistem yang berukuran besar atau makroskopik,
dengan jumlah partikel lebih dari 1020 atom atau molekul.
Kita telah mengetahui bahwa sifat-sifat makro suatu sistem, seperti
temperatur, dan tekanan, mempunyai hubungan satu dengan lainnya.
Sebagai contoh untuk gas ideal, hubungan antara tekanan dan
temperatur adalah P = nRT /V untuk volume
kontainer V , jumlah mol gas n dan konstanta gas ideal R.
Termodinamika menghubungkan sifat- sifat makro suatu sistem dengan
mempelajari sistem melalui experiment. Termodinamika tidak dapat
menjelaskan mengapa hubungan atau persamaan penomenologi sifat-sifat
sistem seperti demikian. Termodinamika tidak memberikan interpretasi
dengan mengetahui dinamika molekul. Jadi termodinamika tidak dapat
menjelaskan mengapa hubungan sifat-sifat termodinamika seperti
demikian dan apa yang menyebabkan demikian.
Penjelasan
tentang "mengapa" ada hubungan antara sifat-sifat termodinamika
suatu sistem akan dijelaskan dan diinterpretasikan oleh fisika
statistik yang menyediakan teori atom atau molekul. Dengan kata lain,
persamaan-persamaan termodinamika bisa diturunkan dari fisika
statistik dengan mempertimbangkan dinamika mikroskopik.
Pertanyaan
yang akan dijawab dalam fisika statistik adalah apakah bisa dengan
mempertimbangkan molekul/atom diperoleh hubungan atara sifat-sifat
fisis atau termodinamika?. Apakah kita bisa menjelaskan fenomena yang
dipelajari pada termodinamika? Dengan kata lain apakah kita bisa
menghubungkan fenomena mikroskopik (dinamikanya) dengan fenomena
makroskopik?
Mempelajari
fisika statistik memerlukan pengetahuan tentang banyak konsep dasar
di bidang mekanika klasik dan kuantum, bidang fisika komputasi dan
termodinamika. Keterkaitan bidang ilmu fisika statistik dengan bidang
fisika lainnya ditunjukkan pada Gambar berikut.
Keterkaitan
fisika statistik dengan bidang fisika lainnya.
Pemahaman
tentang bidang ilmu mekanika, baik itu untuk keadaan makro (klasik)
maupun untuk keadaan mikro (kuantum) sangat menunjang dalam memahami
fisika statistik secara mendalam. Fisika komputasi berguna untuk
pemahaman konsep-konsep fisika statistik melalui pengamatan atau
experimen menggunakan simulasi-simulasi komputer.