Profil Tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah dibuat dengan cara
menggali lubang dengan ukuran (panjang dan lebar) tertentu dan
kedalaman yang tertentu pula sesuai dengan keadaan tanah dan
keperluan penelitiannya. Permeabilitas tanah menunjukkan kemampuan
tanah dalam meloloskan air. Struktur dan tekstur serta unsur organik
lainnya ikut ambil bagian dalam menaikkan laju permeabilitas tanah.
Tanah dengan permeabilitas tinggi menaikkan laju infiltrasi dan
dengan demikian menurunkan laju air larian.
Tinggi
muka air tanah berubah-ubah sesuai dengan keadaan iklim tetapi dapat
juga berubah karena pengaruh dari adanya kegiatan konstruksi. Di
tempat itu dapat juga terjadi muka air tanah dangkal, di atas muka
air tanah biasa, sedangkan kondisi dapat terjadi bila tanah dengan
permeabilitas tinggi di permukaan atasnya dibatasi oleh lapisan muka
air tanah setempat, tetapi berdasarkan tinggi muka air tanah pada
suatu tempat lain yang lapisan atasnya tidak dibatasi oleh lapisan
rapat air.
Koefisien
permeabilitas terutama tergantung pada ukuran rata-rata pori yang
dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan
struktur tanah. Secara garis besar, makin kecil ukuran partikel,
makin kecil pula ukuran pori dan makin rendah koefisien
permeabilitasnya. Berarti suatu lapisan tanah berbutir kasar yang
mengandung butiran-butiran halus memiliki harga k yang lebih rendah
dan pada tanah ini koefisien permeabilitas merupakan fungsi angka
pori.
Kalau
tanahnya berlapis-lapis permeabilitas untuk aliran sejajar lebih
besar dari pada permeabilitas untuk aliran tegak lurus. Lapisan
permeabilitas lempung yang bercelah lebih besar dari pada lempung
yang tidak bercelah (unfissured).
Profil Tanah
Profil
tanah merupakan kumpulan berbagai macam lapisan tanah.
Horison-horison tanah diberi tanda dengan huruf, dari lapisan atas
sampai di bawah dengan huruf : O, A dan E, B, C dan R.
Lapisan O. Huruf O menujukkan kata "organik". lapisan ini
disebut juga dengan humus. Lapisan ini didominasi oleh keberadaan
material organik dalam jumlah besar yang berasal dari berbagai
tingkat dekomposisi. Lapisan O ini tidak sama dengan lapisan
dedaunan yang berada di atas tanah, yang sesungguhnya bukan bagian
dari tanah itu sendiri.
Lapisan A dan E. Lapisan A adalah lapisan atas dari tanah, sehingga
diberi huruf A. Kondisi teknis dari lapisan A mungkin bervariasi,
namun seringkali dijelaskan sebagai lapisan tanah yang relatif lebih
dalam dari lapisan O. Lapisan ini memiliki warna yang lebih gelap
dari pada lapisan yang berada di bawahnya dan mengandung banyak
material organik. Dan mungkin lapisan ini lebih ringan dan
mengandung lebih sedikit tanah liat. Lapisan A dikenal sebagai
lapisan yang memiliki banyak aktivitas biologi. Organisme tanah
seperti cacing tanah, arthropoda, nematoda, jamur, dan berbagai
spesies bakteri dan bakteri archaea terkonsentrasi di sini, dan
seringkali berhubungan dengan akar tanaman. Lapisan E sebagai
perantara lapisan B dan memiliki sifat antara A dan B.
Lapisan B. Lapisan B umunya disebut lapisan tanah bawah, dan
mengandung lapisan mineral yang mirip dengan lapisan mineral tanah
liat seperti besi atau aluminium atau material organik yang sampai
ke lapisan tersebut oleh suatu proses kebocoran. Akar tanaman
menembus lapisan tanah ini, namun lapisan ini sangat miskin material
organik. Lapisan ini umumnya berwarna kecoklatan atau kemerahan
akibat tanah liat dan besi oksida yang terbilas dari lapisan A.
Lapisan C. Lapisan C dinamakan karena berada di bawah A dan B.
Lapisan ini sedikit dipengaruhi oleh keberadaan proses pembentukan
tanah dari bawah. Lapisan C ini mungkin mengandung bebatuan yang
belum mengalami proses pelapukan. Lapisan C juga mengandung material
induk.
Lapisan R. Lapisan R didefinisikan sebagai lapisan yang mengalami
sebagian pelapukan bebatuan menjadi tanah. Berbeda dengan lapisan di
atasnya, lapisan ini sangat padat dan keras dan tidak bisa digali
dengan tangan.
Demikianlah materi tentang Profil Tanah ini saya sampaikan, semoga bermanfaat ...