1.
Struktur Ginjal
Ginjal
merupakan organ yang berbentuk seperti kacang merah. Pada manusia,
ginjal berukuran sebesar kepalan tangan, yaitu berukuran panjang 10
sampa 12 cm, lebar 5 – 6 cm, dan tebal 3 – 4 cm dengan berat
sekitar 140 gram. Ginjal terdapat 1 pasang yang terletak di bagian
dorsal dinding tubuh sebelah kiri dan kanan tulang belakang.
|
Struktur Ginjal |
Pada
potongan melintang ginjal, terlihat bagian-bagian yang berbeda.
Bagian-bagian tersebut dari luar ke dalam adalah korteks, medula, dan
pelvis. Pada bagian korteks dan medula ginjal terdapat sekitar 1 juta
nefron. Nefron merupakan satuan struktur dan fungsional paling kecil
dari ginjal. Nefron ini berfungsi sebagai alat penyaring.
Nefron
berbentuk seperti cacing berkepala besar dengan tubuh bagaikan elang
yang berkelok-kelok. Pada bagian kepala terdapat saringan halus yang
hanya dapat dilewati oleh zat-zat tertentu saja. Sel darah dan
protein darah tidak dapat melewati saringan ini karena ukurannya
lebih besar.
Anda
tentu mengetahui bahwa sel darah dan protein darah sangat penting
bagi tubuh kita. Ingat kembali pembahasan tentang sistem transpor!
Coba Anda bayangkan jika kedua unsur tersebut dapat melewati saringan
pada nefron, apakah yang akan terjadi? Pikirkan! Susunan nefron
terdiri atas bagian-bagian berikut.
Badan malphigi, yang meliputi
kapsul
Bowman dan glomerulus. Kapsul Glomerulus
Tubulus kontortus yang meliputi
Tubulus
Bowman ginjal tubulus proksimal, Henle, dan tubulus distal.
Sebagian
tubulus berbentuk berkelok-kelok, dan sebagian lurus. Bagian pertama
tubulus berkelok-kelok yang disebut dengan tubulus proksimal. Setelah
itu terdapat lengkung Henle. Tubula berkelok-kelok lagi sebagai
kelokan yang kedua yang disebut tubula distal kemudian bersambung
dengan tubula penampung yang melintasi korteks dan Vena medula.
Masing-masing
nefron terdiri atas badan malpighi. Pada malpighi ini bagian terdapat
bagian yang disebut kapsula Bowman yang berbentuk mangkuk dan di
dalamnya terdapat glomerus. Di dalam glomerulus ini terdapat kapiler-
kapiler darah.
2.
Fungsi Ginjal
Sebagai
salah satu alat ekskresi, peran ginjal sangat penting dan tak dapat
digantikan oleh organ lain. Jika seseorang mengalami disfungi ginjal,
maka ia harus menggunakan alat pengganti untuk menjalankan fungsinya,
yaitu dengan melakukan transplantasi (pencangkokan) ginjal yang baru.
Jika tidak, maka orang itu harus menjalani cuci darah seumur hidup.
Dengan demikian kita harus berusaha menjaga organ ini agar tidak
mengalami kerusakan (gangguan).
Dalam
tubuh kita, ginjal berfungsi sebagai berikut.
Menyaring/Membersihkan Darah
Bagian
ginjal yang menjalankan fungsi ini adalah nefron. Tanpa ginjal, maka
seseorang akan mati sebab tubuhnya diracuni oleh kotoran yang
dihasilkan tubuhnya sendiri.
Mengatur Volume Darah
Darah
dapat mengatur jumlah cairan yang terlarut dalam darah sehingga
volume dipertahankan untuk selalu seimbang di dalam tubuh. Tanpa
kontrol dari ginjal ini, maka kemungkinan terburuk dalam tubuh akan
terjadi, yaitu tubuh menjadi kering karena kekurangan cairan tubuh
atau tubuh tenggelam karena kebanjiran akibat cairan dalam tubuh
menumpuk tak terbuang.
Mendaur Ulang Air, Mineral, Glukosa, dan Gizi
Ginjal
akan mempertahankan zat-zat penting yang ikut masuk ke dalam nefron
bersama cairan darah, lalu mengembalikannya ke peredaran darah. Tapi
ginjal tidak menyerap kembali zat-zat ini jika jumlahnya berlebih
dalam darah.
Mengatur Keseimbangan Kandungan Kimia Darah
Salah
satu contoh fungsi pengatur ini adalah mengatur kadar garam dalam
darah. Garam cenderung mengikat air sehingga jika kadar dalam gula
darah berlebih mengakibatkan penumpukan cairan yang berlebihan dalam
darah dan rongga sela antarsel tubuh. Jika demikian, maka anggota
tubuh seperti wajah, tangan, dan kaki akan membengkak. Akibat lain
yaitu memperberat tugas jantung dalam memompa darah karena adanya
cairan dalam darah tersebut. Berdasarkan alasan itu maka ginjal akan
mengeluarkan kadar garam yang berlebih dalam darah agar seimbang
kembali.
Ginjal
juga mengatur kadar kalium dalam darah. Apabila kadar kalium dalam
darah berkurang, maka ginjal akan menyerap kembali kalium tersebut.
Sebaliknya, jika jumlah kalium berlebih ginjal akan membuangnya.
Zat
lain yang perlu dijaga keseimbangannya adalah urea yang merupakan
limbah pencernaan protein, karena urea yang berlebih dapat
mengakibatkan keracunan yang disebut penyakit uremia.
Menjaga Darah agar Tidak Terlalu Asam
Ginjal
berperan dalam menjaga pH darah agar tidak terlalu asam.
Penghasil Hormon
Hormon
yang dihasilkan adalah hormon eritroprotein yang berfungsi untuk
merangsang peningkatan laju pembentukan sel darah merah oleh sumsum
tulang.
Demikianlah materi tentang Ginjal ini saya sampaikan, semoga bermanfaat ...