• Tentang
  • Panduan Pengguna
  • Kebijakan Cookie
  • Daftar Isi

Ilmu Sains

Media Pembelajaran Ilmu Sains | Biologi, Fisika, Geografi, Kimia, dan Matematika

  • Home
  • Biologi
  • Fisika
  • Kimia
  • Geografi
  • Matematika
  • Makalah
  • Berita
  • Ilmuan
Home » biologi » kelas 11 » manusia » materi » saraf » Penjalasan mengenai Susunan Saraf Tepi Manusia

Penjalasan mengenai Susunan Saraf Tepi Manusia

garismasuk
Add Comment
biologi, kelas 11, manusia, materi, saraf
Kamis, 15 Januari 2015
Susunan saraf tepi terdiri atas serabut saraf otak dan serabut saraf sumsum tulang belakang (spinal). Serabut saraf sumsum dari otak, keluar dari otak sedangkan serabut saraf sumsum tulang belakang keluar dari sela-sela ruas tulang belakang. Tiap pasang serabut saraf otak akan menuju ke alat tubuh atau otot, misalnya ke hidung, mata, telinga, dan sebagainya. Sistem saraf tepi terdiri atas serabut saraf sensorik dan motorik yang membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat. Sistem saraf tepi dibagi menjadi dua, berdasarkan cara kerjanya, yaitu sebagai berikut.

1. Sistem Saraf Sadar

Sistem saraf sadar bekerja atas dasar kesadaran dan kemauan kita. Ketika Anda makan, menulis, berbicara, maka saraf inilah yang mengkoordinirnya. Saraf ini meneruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, dan meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot kerangka tubuh.

Saraf spinal
Saraf spinal
Sistem saraf sadar terdiri atas 12 pasang saraf kranial, yang keluar dari otak dan 31 pasang saraf spinal yang keluar dari sumsum tulang belakang 31 pasang saraf spinal. Saraf-saraf spinal tersebut terdiri atas gabungan saraf sensorik dan motorik. Dua belas pasang saraf kranial tersebut, antara lain sebagai berikut.

  1. Saraf olfaktori, saraf optik, dan saraf auditori. Saraf-saraf ini merupakan saraf sensori.
  2. Saraf okulomotori, troklear, abdusen, spinal, hipoglosal. Kelima saraf tersebut merupakan saraf motorik.
  3. Saraf trigeminal, fasial, glossofaringeal, dan vagus. Keempat saraf tersebut merupakan saraf gabungan dari saraf sensorik dan motorik.

Saraf Kranial
Saraf Kranial

Berikut ini merupakan ke 12 jenis Saraf-saraf besarta asalnya :
  1. Olfaktori
    Jenis saraf : Sensori
    Asal Saraf Sensorik : Selaput lendir Hidung
    Asal Saraf Motorik : Tidak ada
  2. Optik
    Jenis saraf : Sensori
    Asal Saraf Sensorik : Retina Mata
    Asal Saraf Motorik : Tidak ada
  3. Okulomotor
    Jenis saraf : Motor
    Asal Saraf Sensorik : Otot penggerak bola mata
    Asal Saraf Motorik : Otot penggerak bola mata, lensa mata, dan pupil mata
  4. Troklear
    Jenis saraf : Motor
    Asal Saraf Sensorik : Otot penggerak bola mata
    Asal Saraf Motorik : Otot lain penggerak bola mata
  5. Trigeminal
    Jenis saraf : Gabungan
    Asal Saraf Sensorik : Gigi dan kulit muka
    Asal Saraf Motorik : Otot pengunyah
  6. Abdusen
    Jenis saraf : Motor mata
    Asal Saraf Sensorik : Otot penggerak bola mta
    Asal Saraf Motorik : Otot lain penggerak bola mata
  7. Fasial
    Jenis saraf : Gabungan
    Asal Saraf Sensorik : Lidah bagian ujung
    Asal Saraf Motorik : Otot muka, kelenjar ludah
  8. Auditor
    Jenis saraf : Sensori
    Asal Saraf Sensorik : Koklea dan saluran setengah lingkaran
    Asal Saraf Motorik : Tidak ada
  9. Glossofaringeal
    Jenis saraf : Gabungan
    Asal Saraf Sensorik : Lidah bagian belakang tonsil
    Asal Saraf Motorik : Kelenjar ludah, otot penelan di taring
  10. Vogus
    Jenis saraf : Gabungan
    Asal Saraf Sensorik : Laring, peru-paru, jantung, pankreas, hati
    Asal Saraf Motorik : Saraf simpatetik ke laring, esofagus, paru-paru, jantung, lambung, pankreas
  11. Spinal
    Jenis saraf : Motor
    Asal Saraf Sensorik : Otot belikat, laring, taring, langit-langit halus
    Asal Saraf Motorik : Otot laring, taring, dan langit-langit halus
  12. Hipoglosal
    Jenis saraf : Motor
    Asal Saraf Sensorik : Otot-otot lidah
    Asal Saraf Motorik : Otot lidah

2. Sistem Saraf Tak Sadar (Otonom)

Sistem saraf ini bekerja tanpa disadari, secara otomatis, dan tidak di bawah kehendak saraf pusat. Contoh gerakan tersebut misalnya denyut jantung, perubahan pupil mata, gerak alat pencernaan, pengeluaran keringat,

dan lain-lain. Kerja saraf otonom ternyata sedikit banyak dipengaruhi oleh hipotalamus di otak. Coba Anda ingat kembali fungsi hipotalamus yang sudah dijelaskan di depan. Apabila hipotalamus dirangsang, maka akan berpengaruh terhadap gerak otonom seperti contoh yang telah diambil, antara lain mempercepat denyut jantung, melebarkan pupil mata, dan menghambat kerja saluran pencernaan. Sistem saraf otonom ini dibedakan menjadi dua.

a) Sistem Saraf Simpatik
Saraf ini terletak di depan ruas tulang belakang. Fungsi saraf ini terutama untuk memacu kerja organ tubuh, walaupun ada beberapa yang malah menghambat kerja organ tubuh. Fungsi memacu, antara lain mempercepat detak jantung, memperbesar pupil mata, memperbesar bronkus. Adapun fungsi yang menghambat, antara lain memperlambat kerja alat pencernaan, menghambat ereksi, dan menghambat kontraksi kantung seni.

b) Sistem Saraf Parasimpatik

Saraf ini memiliki fungsi kerja yang berlawanan jika dibandingkan dengan saraf simpatik. Saraf parasimpatik memiliki fungsi, antara lain menghambat detak jantung, memperkecil pupil mata, memperkecil bronkus, mempercepat kerja alat pencernaan, merangsang ereksi, dan mepercepat kontraksi kantung seni. Karena cara kerja kedua saraf itu berlawanan, maka mengakibatkan keadaan yang normal. Untuk lebih memahami tentang sistem saraf otonom.

Tweet

0 Tanggapan untuk "Penjalasan mengenai Susunan Saraf Tepi Manusia"

Komentar Anda ...?

← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Kami Juga ada di Facebook

Sains Mini

Materi Pilihan

  • Senyawa Hidrokarbon (Alkana, Alkena dan Alkuna)
  • Materi Momen Gaya (Torsi) beserta Contoh Soal
  • Jenis-jenis Perangkap Minyak dan Gas
  • Penjelasan tentang Unsur-unsur Peta
  • Instrument atau Alat-alat Ukur
Diberdayakan oleh Blogger.

Saran Materi

Kategori

fisika (169) manusia (50) astronomi (23) iklim (17) tumbuhan (17) kingdom animalia (14) energi (12) hidrosfer (11) sel (11) cuaca (9) pencernaan (9) darah (7) hewan (7) penyakit (7) pernapasan (6) metabolisme (5) organ (5) peta (5) jaringan (4) tulang (4) indra (3) atmosfer (2) ekosistem (2) tata surya (2) teknologi (2) SIG (1) budaya (1) bumi (1) hormon (1) jantung (1) otot (1) respirasi (1) saraf (1)
Copyright 2014 Ilmu Sains - All Rights Reserved Biologi Indonesia - Powered by Blogger