• Tentang
  • Panduan Pengguna
  • Kebijakan Cookie
  • Daftar Isi

Ilmu Sains

Media Pembelajaran Ilmu Sains | Biologi, Fisika, Geografi, Kimia, dan Matematika

  • Home
  • Biologi
  • Fisika
  • Kimia
  • Geografi
  • Matematika
  • Makalah
  • Berita
  • Ilmuan
Home » biologi » kelas 11 » manusia » materi » penyakit » Obat-obatan Psikontropika dan Kelainan Fungsi Saraf

Obat-obatan Psikontropika dan Kelainan Fungsi Saraf

garismasuk
Add Comment
biologi, kelas 11, manusia, materi, penyakit
Jumat, 16 Januari 2015

1. Obat-obatan Psikontropika

Obat-obatan psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, dan bukan narkotika yang dapat menyebabkan perubahan terhadap pada aktivitas mental dan perilaku. Obat-obatan psikotropika apabila disalahgunakan akan mengakibatkan ketagihan yang akan merugikan penggunanya.

Obat-obatan psikotropika banyak sekali yang beredar di masyarakat. Berdasarkan efek fisiologisnya obat psikotropika dibedakan, antara lain sebagai berikut.
a. Stimulan
Stimulan bekerja dengan menstimulasi sistem saraf simpatik, dengan melalui pengendalian pusat-pusat di hipotalamus. Stimulan dapat berupa kafein (pada kopi, teh, dan cola), nikotin (rokok), amfetamin, dan kokain.

b. Depresan
Obat depresan berpengaruh terhadap sistem saraf, yaitu dapat mengurangi kegiatan sistem saraf. Depresan terkenal dengan sebutan obat penenang.

Ada lima kategori utama depresan, yaitu seperti berikut.
  1. Barbiturat, yang mencakup obat-obatan seperti sekonal, nembutal, dan amital.
  2. Obat penenang, yang sering dipakai, misalnya meprobomat.
  3. Etil alkohol (etanol).
  4. Anestetik, yang mencakup eter, kloroform.
  5. Opiat, yang mencakup opium, morfin, heroin, kodem dan metadon.

c. Halusinogen
Halusinogen meliputi psilosibin, asam lisergat, dietilamida, dan dimetoksi-metilamfetamin. Zat-zat ini dalam dosis sedang mempunyai pengaruh menghancurkan yang kuat terhadap persepsi penglihatan dan persepsi pendengaran. Juga ada peningkatan respons emosional. Dalam dosis tinggi pemakai melihat dan mendengar benda yang tidak ada sama sekali.


2. Kelainan pada Sistem Saraf

Sistem saraf dapat mengalami kelainan-kelainan berikut.
a. Penyakit Parkinson
Penyakit parkinson biasanya menyerang orang yang berusia 40 tahun ke atas. Penyakit ini disebabkan karena berkurangnya neurotransmitter dopanmin pada basal ganglia. Gejala penyakit ini, yaitu gemetar pada tangan, kaku otot, sehingga sulit bergerak.

b. Epilepsi
Epilepsi disebabkan karena beberapa hal, antara lain karena terdapatnya jaringan parut pada otak, tumor, gangguan metabolisme, dan lain-lain. Epilepsi ditandai dengan kejang-kejang dan hilang kesadaran.

c. Stroke
Stroke dapat dipicu oleh tekanan darah tinggi (hipertensi). Hipertensi dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah di otak, sehingga akan mengganggu fungsi otak. Gejala stroke, antara lain pusing-pusing, apabila sudah parah diikuti dengan gejala lain, yaitu sulit berbicara, tidak dapat melihat, lumpuh, bahkan mati separuh.

d. Neuritis
Neuritis merupakan penyakit radang saraf yang disebabkan karena benturan fisik misalnya pukulan, patah tulang. Ada juga yang disebabkan oleh defisiensi vitamin, antara lain vitamin B1, B6, dan B12. Gejala neuritis, antara lain kesemutan dan terasa sakit pada daerah yang disarafi.


Untuk materi Biologi lainnya silahkan klik Gambar berikut!


Demikianlah materi tantang Obat-obatan Psikontropika dan Kelainan Fungsi Saraf ini saya sampaikan, semoga bermanfaat ...

Tweet

0 Tanggapan untuk "Obat-obatan Psikontropika dan Kelainan Fungsi Saraf"

Komentar Anda ...?

← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Kami Juga ada di Facebook

Sains Mini

Materi Pilihan

  • Senyawa Hidrokarbon (Alkana, Alkena dan Alkuna)
  • Penjelasan Mengenai 3 Macam Sendi (Amfiartrosis, Sinartrosis dan Diartrosis)
  • Pengertian dan Penjelasan Transpor Aktif (Endositosis dan Eksositosis)
  • Penjelasan tentang Tumbukan (Lenting Sempurna, Sebagian, dan Tidak Sama Sekali)
  • Indra Pendengaran Manusia (Telinga)
Diberdayakan oleh Blogger.

Saran Materi

Kategori

fisika (169) manusia (50) astronomi (23) iklim (17) tumbuhan (17) kingdom animalia (14) energi (12) hidrosfer (11) sel (11) cuaca (9) pencernaan (9) darah (7) hewan (7) penyakit (7) pernapasan (6) metabolisme (5) organ (5) peta (5) jaringan (4) tulang (4) indra (3) atmosfer (2) ekosistem (2) tata surya (2) teknologi (2) SIG (1) budaya (1) bumi (1) hormon (1) jantung (1) otot (1) respirasi (1) saraf (1)
Copyright 2014 Ilmu Sains - All Rights Reserved Biologi Indonesia - Powered by Blogger