1.
Obat-obatan Psikontropika
Obat-obatan
psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, dan
bukan narkotika yang dapat menyebabkan perubahan terhadap pada
aktivitas mental dan perilaku. Obat-obatan psikotropika apabila
disalahgunakan akan mengakibatkan ketagihan yang akan merugikan
penggunanya.
Obat-obatan
psikotropika banyak sekali yang beredar di masyarakat. Berdasarkan
efek fisiologisnya obat psikotropika dibedakan, antara lain sebagai
berikut.
a.
Stimulan
Stimulan
bekerja dengan menstimulasi sistem saraf simpatik, dengan melalui
pengendalian pusat-pusat di hipotalamus. Stimulan dapat berupa kafein
(pada kopi, teh, dan cola), nikotin (rokok), amfetamin, dan kokain.
b.
Depresan
Obat
depresan berpengaruh terhadap sistem saraf, yaitu dapat mengurangi
kegiatan sistem saraf. Depresan terkenal dengan sebutan obat
penenang.
Ada
lima kategori utama depresan, yaitu seperti berikut.
Barbiturat, yang mencakup obat-obatan seperti sekonal, nembutal, dan
amital.
Obat penenang, yang sering dipakai, misalnya meprobomat.
Etil alkohol (etanol).
Anestetik, yang mencakup eter, kloroform.
Opiat, yang mencakup opium, morfin, heroin, kodem dan metadon.
c.
Halusinogen
Halusinogen
meliputi psilosibin, asam lisergat, dietilamida, dan
dimetoksi-metilamfetamin. Zat-zat ini dalam dosis sedang mempunyai
pengaruh menghancurkan yang kuat terhadap persepsi penglihatan dan
persepsi pendengaran. Juga ada peningkatan respons emosional. Dalam
dosis tinggi pemakai melihat dan mendengar benda yang tidak ada sama
sekali.
2.
Kelainan pada Sistem Saraf
Sistem
saraf dapat mengalami kelainan-kelainan berikut.
a.
Penyakit Parkinson
Penyakit
parkinson biasanya menyerang orang yang berusia 40 tahun ke atas.
Penyakit ini disebabkan karena berkurangnya neurotransmitter dopanmin
pada basal ganglia. Gejala penyakit ini, yaitu gemetar pada tangan,
kaku otot, sehingga sulit bergerak.
b.
Epilepsi
Epilepsi
disebabkan karena beberapa hal, antara lain karena terdapatnya
jaringan parut pada otak, tumor, gangguan metabolisme, dan lain-lain.
Epilepsi ditandai dengan kejang-kejang dan hilang kesadaran.
c.
Stroke
Stroke
dapat dipicu oleh tekanan darah tinggi (hipertensi). Hipertensi dapat
mengakibatkan pecahnya pembuluh darah di otak, sehingga akan
mengganggu fungsi otak. Gejala stroke, antara lain pusing-pusing,
apabila sudah parah diikuti dengan gejala lain, yaitu sulit
berbicara, tidak dapat melihat, lumpuh, bahkan mati separuh.
d.
Neuritis
Neuritis
merupakan penyakit radang saraf yang disebabkan karena benturan fisik
misalnya pukulan, patah tulang. Ada juga yang disebabkan oleh
defisiensi vitamin, antara lain vitamin B1, B6, dan B12. Gejala
neuritis, antara lain kesemutan dan terasa sakit pada daerah yang
disarafi.
Untuk materi Biologi lainnya silahkan klik Gambar berikut!
Demikianlah materi tantang Obat-obatan Psikontropika dan Kelainan Fungsi Saraf ini saya sampaikan, semoga bermanfaat ...