• Tentang
  • Panduan Pengguna
  • Kebijakan Cookie
  • Daftar Isi

Ilmu Sains

Media Pembelajaran Ilmu Sains | Biologi, Fisika, Geografi, Kimia, dan Matematika

  • Home
  • Biologi
  • Fisika
  • Kimia
  • Geografi
  • Matematika
  • Makalah
  • Berita
  • Ilmuan
Home » geografi » hidrosfer » kelas 10 » materi » Pengertian dan Penjelasan Sungai

Pengertian dan Penjelasan Sungai

garismasuk
Add Comment
geografi, hidrosfer, kelas 10, materi
Rabu, 19 November 2014
Sungai adalah air tawar dari sumber alamiah yang mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah dan menuju atau bermuara ke laut, danau atau sungai yang lebih besar. Arus air di bagian hulu sungai (umumnya terletak di daerah pegunungan) biasanya lebih deras dibandingkan dengan arus sungai di bagian hilir. Aliran sungai seringkali berliku-liku karena terjadinya proses pengikisan dan pengendapan di sepanjang sungai.

1. Proses Terjadinya Sungai

Air yang berada di permukaan daratan, baik air hujan, mata air, maupun cairan gletser, akan mengalir melalui sebuah saluran menuju tempat yang lebih rendah. Mula-mula saluran yang dilalui ini relatif sempit dan pendek. Namun, secara proses alamiah aliran ini mengikis daerah-daerah yang dilaluinya. Akibatnya, saluran ini semakin lama semakin lebar dan panjang, dan terbentuklah sungai.

2. Proses Perkembangan Sungai

Perkembangan suatu lembah sungai menunjukkan umur dari sungai tersebut. Umur di sini merupakan umur relatif berdasarkan ketampakan bentuk lembah tersebut yang terjadi dalam beberapa tingkat (stadium).

Pada stadium muda pembentukan lembah mulai terjadi dengan tanda-tanda sebagai berikut.
  1. Penampang melintang dari lembah berbentuk V, hal ini disebabkan karena daya kikis vertikal yang kuat karena gradien masih besar.
  2. Sungai masih banyak mempunyai erosi basis sementara.
  3. Memiliki daya angkut aliran air yang terbesar.
  4. Lebar bagian bawah lembah sama dengan lebar saluran sungai.
  5. Dasar lembah masih belum merata.


Pada stadium dewasa lembah sungai akan memiliki ciri sebagai berikut.
  1. Gradien sungai menjadi lebih kecil.
  2. Erosi yang berperan penting adalah erosi lateral, sedangkan erosi vertikal praktis sudah tidak terjadi.
  3. Pada bagian akhir stadium dewasa sungai sudah mengalami pendataran dasar sungai.
  4. Lembah sungai berbentuk U melebar, yang ukuran lebarnya melebihi dalamnya sungai.
  5. Pada dasar lembah terdapat dataran banjir (flood plain) dan terdapat kelokan- kelokan sungai (meander).
  6. Sudah tidak terdapat erosi dasar sungai, karena dasar lembah sungai sudah merata.

Pada stadium tua sungai memilik ciri-ciri sebagai berikut.
  1. Gradien sungai sudah menjadi kecil.
  2. Erosi yang berperan adalah erosi lateral dan lembah sungai berbentuk U melebar.
  3. Terbentuk dataran banjir.


3) Macam-Macam Sungai

Sungai dibedakan menjadi beberapa macam menurut kriteria-kriteria tertentu sebagai berikut.
a. Berdasarkan Asal atau sumber Airnya
  1. Sungai yang Bersumber dari Mata Air
    Sungai semacam ini biasanya terdapat di daerah yang mempunyai curah hujan sepanjang tahun dan alirannya tertutup vegetasi.
  2. Sungai yang Bersumber dari Air Hujan
    Sungai hujan yaitu sungai yang airnya bersumber dari air hujan. Sungai di Indonesia pada umumnya termasuk sungai jenis ini, sebab wilayah Indonesia beriklim tropis dan banyak turun hujan.
  3. Sungai Gletser
    Sungai gletser yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari pencairan es. Sungai jenis ini biasanya hanya terdapat di daerah dengan ketinggian di atas 5.000 m dari permukaan laut.
  4. Sungai Campuran
    Sungai campuran yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan dan pencairan es. Contoh sungai campuran di Indonesia adala Sungai Memberamo dan Sungai Digul di Papua.

b. Berdasarkan Letak Aliran Sungai
Berdasarkan letak alirannya, sungai dibedakan menjadi tiga macam, sebagai berikut.
  1. Sungai yang seluruhnya mengalir di permukaan.
  2. Sungai yang seluruhnya mengalir di bawah permukaan tanah, dinamakan sungai di bawah tanah, seperti yang terdapat di daerah kapur (karst).
  3. Sungai yang sebagian alirannya di permukaan dan sebagian lagi di bawah permukaan tanah.

c) Berdasarkan Arah Aliran Airnya


Macam-macam sungai
Macam sungai dilihat dari arah aliran airnya terkait dengan kemiringan perlapisannya.

Berdasarkan arah aliran airnya terkait dengan posisi kemiringan perlapisannya dan tektonik adalah sebagai berikut.
  1. Sungai konsekuen adalah sungai yang arah aliran airnya searah dengan kemiringan lerengnya.
  2. Sungai subsekuen adalah sungai yang arah aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekuen.
  3. Sungai resekuen adalah sungai yang arah aliran airnya sejajar dengan sungai konsekuen.
  4. Sungai obsekuen adalah sungai arah aliran airnya berlawanan dengan sungai konsekuen.
  5. Sungai anteseden adalah sungai yang kekuatan erosi ke dalamnya mampu mengimbangi pengangkatan daerah yang dilaluinya.
  6. Sungai reverse adalah sungai yang kekuatan erosi ke dalammya tidak mampu mengimbangi pengangkatan daerah yang dilaluinya. Oleh karena itu arah aliran sungai ini berbelok menuju ke tempat lain yang lebih rendah.
  7. Sungai insekuen ialah sungai yang arah aliran airnya tidak mengikuti perlapisan batuan sehingga arahnya tidak menentu.

Pola aliran sungai dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut.
  1. Jenis batuan
    Jenis batuan ada yang mudah tererosi dan ada yang tidak mudah tererosi. Misalnya batuan sedimen yang mudah tererosi dapat mempengaruhi pola aliran.
  2. Proses geologi
    Proses-proses geologi dapat merubah pola aliran seperti pengangkatan dan subsidence process.
  3. Struktur batuan
    Struktur batuan yang dapat mempengaruhi pola aliran adalan patahan dan lipatan.
  4. Curah hujan
    Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan proses pelapukan dan hal ini dapat mempengaruhi pola aliran sungai.

Ada beberapa pola aliran sungai, antara lain sebagai berikut.
  1. Pola dendritik ialah pola aliran sungai yang anak-anak sungainya bermuara pada sungai induk secara tidak teratur. Pola aliran ini terdapat di daerah yang batuannya homogen dan lerengnya tidak begitu terjal.
  2. Pola trellis ialah suatu pola aliran sungai yang sungai-sungai induknya hampir sejajar dan anak-anak sungainya. Anak-anak sungai ini hampir membentuk sudut 90 ° dengan sungai induknya.
  3. Pola rectangular ialah suatu pola aliran sungai yang terdapat di daerah yang berstruktur patahan. Pola aliran air membentuk sudut siku-siku.
  4. Pola radial sentrifugal ialah suatu pola aliran sungai yang arahnya menyebar. Pola aliran ini terdapat di kerucut gunung berapi atau dome yang berstadium muda, pola alirannya menuruni lereng-lereng pegunungan.
  5. Pola radial sentripetal ialah pola aliran sungai yang arah alirannya menuju ke pusat. Pola aliran ini terdapat di daerah-daerah cekungan.
  6. Pola paralel ialah pola aliran sungai yang arah alirannya hampir sejajar antara sungai yang satu dengan sungai yang lain. Pola aliran ini terdapat di daerah perbukitan dengan lereng yang terjal.


Demikianlah materi tentang Sungai ini saya sampaikan, semoga bermanfaat ...

Tweet

0 Tanggapan untuk "Pengertian dan Penjelasan Sungai"

Komentar Anda ...?

← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Kami Juga ada di Facebook

Sains Mini

Materi Pilihan

  • Penjelasan tentang Unsur-unsur Peta
  • Sejarah Superkonduktor, Teori dan Sifat-sifatnya
  • Senyawa Hidrokarbon (Alkana, Alkena dan Alkuna)
  • Penjelasan tentang Tumbukan (Lenting Sempurna, Sebagian, dan Tidak Sama Sekali)
  • Penjelasan tentang Tegangan dan Regangan beserta Contoh Soal
Diberdayakan oleh Blogger.

Saran Materi

Kategori

fisika (169) manusia (50) astronomi (23) iklim (17) tumbuhan (17) kingdom animalia (14) energi (12) hidrosfer (11) sel (11) cuaca (9) pencernaan (9) darah (7) hewan (7) penyakit (7) pernapasan (6) metabolisme (5) organ (5) peta (5) jaringan (4) tulang (4) indra (3) atmosfer (2) ekosistem (2) tata surya (2) teknologi (2) SIG (1) budaya (1) bumi (1) hormon (1) jantung (1) otot (1) respirasi (1) saraf (1)
Copyright 2014 Ilmu Sains - All Rights Reserved Biologi Indonesia - Powered by Blogger