• Tentang
  • Panduan Pengguna
  • Kebijakan Cookie
  • Daftar Isi

Ilmu Sains

Media Pembelajaran Ilmu Sains | Biologi, Fisika, Geografi, Kimia, dan Matematika

  • Home
  • Biologi
  • Fisika
  • Kimia
  • Geografi
  • Matematika
  • Makalah
  • Berita
  • Ilmuan
Home » cahaya » fisika » gelombang » kelas 12 » materi » Penjelasan mengenai Dispersi Gelombang Cahaya

Penjelasan mengenai Dispersi Gelombang Cahaya

garismasuk
Add Comment
cahaya, fisika, gelombang, kelas 12, materi
Sabtu, 07 Maret 2015
Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya putih (polikromatik) menjadi komponen- komponennya karena pembiasan. Komponen- komponen warna yang terbentuk yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Dispersi terjadi akibat adanya perbedaan deviasi untuk setiap panjang gelombang, yang disebabkan oleh perbedaan kelajuan masing-masing gelombang pada saat melewati medium pembias.
Dispersi sinar putih oleh prisma
Dispersi sinar putih oleh prisma.

1. Pembiasan Cahaya pada Prisma

Prisma adalah benda bening (transparan) terbuat dari gelas yang dibatasi oleh dua bidang permukaan yang membentuk sudut tertentu yang berfungsi menguraikan (sebagai pembias) sinar yang mengenainya. Permukaan ini disebut bidang pembias, dan sudut yang dibentuk oleh kedua bidang pembias disebut sudut pembias ( β ).

Cahaya yang melalui prisma akan mengalami dua kali pembiasan, yaitu saat memasuki prisma dan meninggalkan prisma. Jika sinar datang mula- mula dan sinar bias akhir diperpanjang, maka keduanya akan berpotongan di suatu titik dan membentuk sudut yang disebut sudut deviasi. Jadi, sudut deviasi ( δ ) adalah sudut yang dibentuk oleh perpanjangan sinar datang mula-mula dengan sinar yang meniggalkan bidang pembias atau pemantul.

Sudut deviasi pada pembiasan prisma
Sudut deviasi pada pembiasan prisma.

Pada segiempat ABCE berlaku hubungan:

β + ∠ABC = 180o

Pada segitiga ABC berlaku hubungan:

r1 + i2 + ∠ABC = 180o

sehingga diperoleh hubungan:

β + ∠ABC = r1 + i2 + ∠ABC

β = r1 + 2
(1.0)
dengan:
β = sudut pembias prisma
i2 = sudut datang pada permukaan 2
r1 = sudut bias pada permukaan 1

Pada segitiga ACD, ∠ADC + ∠CAD + ∠ACD = 180o dengan ∠CAD = i1 – r1 dan ∠ACD = r2 – i2, sehingga berlaku hubungan:

∠ADC + (i1 – r1 ) + (r2 – i2) = 180o

∠ADC = 180o + (r1 + i2) – (i1 + r2)

Jadi, sudut deviasi ( δ ) adalah:

δ = 180o – ∠ADC
   = 180o – [180o + (r1 + i2) – (i1 + r2 )]
   = (i1 + r2 ) – (r1 + i 2)

Diketahui β = r1 + i2 (persamaan (1.0)), maka besar sudut deviasi yang terjadi pada prisma adalah:

δ = (i1 + r2 ) – β
(1.1)
dengan:
δ = sudut deviasi
i1 = sudut datang mula-mula
r2 = sudut bias kedua
β = sudut pembias

Sudut deviasi berharga minimum ( δ = 0) jika sudut datang pertama (i1 ) sama dengan sudut bias kedua (r2 ). Secara matematis dapat dituliskan syarat terjadinya deviasi minimum ( δm ) adalah i1 = r2 dan r1 = i2, sehingga persamaan (1.0) dapat dituliskan kembali dalam bentuk:
δm = (i1 + i1 ) – β
     = 2i1 – β
(1.2)
Selain itu, deviasi minimum juga bisa terjadi jika r1 = i2 , maka dari persaman (1.0) diperoleh:
β = r1 + r1 = 2r1
(1.3)

Bila dihubungkan dengan Hukum Snellius diperoleh:

n1 .sin i1 = n2 .sin r1


Masukkan i1 dari persamaan (1.2) dan r 1 dari persamaan (1.3) sehingga:


(1.4)
Untuk sudut pembias yang kecil (β < 15o ):

(1.5)
Jika n1 = udara, maka n1 = 1, sehingga persamaan di atas menjadi:

δm = (n2 - 1 )β

dengan:
n1 = indeks bias medium
n2 = indeks bias prisma
β = sudut pembias (puncak) prisma
δm = sudut deviasi minimum

2. Sudut Dispersi

Sudut dispersi merupakan sudut yang dibentuk antara deviasi sinar satu dengan sinar lain pada peristiwa dispersi (penguraian cahaya). Sudut ini merupakan selisih deviasi antara sinar-sinar yang bersangkutan.

Jika sinar-sinar polikromatik diarahkan pada prisma, maka akan terjadi penguraian warna (sinar monokromatik) yang masing- masing sinar mempunyai deviasi tertentu.
Dispersi sinar merah terhadap sinar ungu
Dispersi sinar merah terhadap sinar ungu.
Selisih sudut deviasi antara dua sinar adalah sudut dispersi, φ . Sebagai contoh, pada Gambar diatas dapat dinyatakan:

deviasi sinar merah δm = (nm − 1)β
deviasi sinar ungu δu = (nu − 1)β

Dengan demikian, dispersi sinar merah terhadap ungu sebesar:

φ = δ u − δ m
(1.6)
  = (n u – 1) β – (n m – 1) β

φ = (n u – n m ) β
(1.7)
dengan:
φ = sudut dispersi
nu = indeks bias warna ungu
nm = indeks bias warna merah
β = sudut pembias prisma


Demikianlah materi tentang  Dispersi Gelombang Cahaya ini saya sampaikan, semoga bermanfaat ...

Tweet

0 Tanggapan untuk "Penjelasan mengenai Dispersi Gelombang Cahaya"

Komentar Anda ...?

← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Kami Juga ada di Facebook

Sains Mini

Materi Pilihan

  • Penjelasan tentang Unsur-unsur Peta
  • Sejarah Superkonduktor, Teori dan Sifat-sifatnya
  • Senyawa Hidrokarbon (Alkana, Alkena dan Alkuna)
  • Penjelasan tentang Tumbukan (Lenting Sempurna, Sebagian, dan Tidak Sama Sekali)
  • Penjelasan tentang Tegangan dan Regangan beserta Contoh Soal
Diberdayakan oleh Blogger.

Saran Materi

Kategori

fisika (169) manusia (50) astronomi (23) iklim (17) tumbuhan (17) kingdom animalia (14) energi (12) hidrosfer (11) sel (11) cuaca (9) pencernaan (9) darah (7) hewan (7) penyakit (7) pernapasan (6) metabolisme (5) organ (5) peta (5) jaringan (4) tulang (4) indra (3) atmosfer (2) ekosistem (2) tata surya (2) teknologi (2) SIG (1) budaya (1) bumi (1) hormon (1) jantung (1) otot (1) respirasi (1) saraf (1)
Copyright 2014 Ilmu Sains - All Rights Reserved Biologi Indonesia - Powered by Blogger