Transpor
pasif merupakan perpindahan zat yang tidak memerlukan energi.
Perpindahan zat ini terjadi karena perbedaan konsentrasi antara zat
atau larutan. Transpor pasif melalui peristiwa difusi, osmosis, dan
difusi terbantu.
1.
Difusi
Proses
ini merupakan perpindahan molekul larutan berkonsentrasi tinggi
menuju larutan berkonsentrasi rendah tanpa melalui selaput membran.
Pada permulaan percobaan semula molekul glukosa ada di bagian A.
Setelah beberapa saat, proses difusi menyebabkan konsentrasi glukosa
di A turun dan di B naik dengan kecepatan yang sama. Setelah 3 jam,
konsentrasi pada kedua ruang tersebut sama dan keseimbangan akan
tercapai. Difusi pada membran sel (selaput plasma) dapat terlihat
pada Gambar berikut!
|
proses difusi pada selaput plasma |
Proses
difusi sering terjadi pada tubuh kita. Tanpa kita sadari, tubuh kita
selalu melakukan proses ini, yaitu pada saat kita menghirup udara.
Ketika menghirup udara, di dalam tubuh akan terjadi pertukaran gas
antarsel melalui proses difusi.
Contoh
lain proses difusi adalah Proses difusi pada selaput plasma saat kita
membuat minuman sirup. Sirup yang kita larutkan dengan air akan
bergerak dari larutan yang konsentrasinya tinggi ke larutan yang
konsentrasinya rendah.
Pada
masing-masing zat, kecepatan difusi berbeda-beda. Untuk contoh kasus
yang dijelaskan, yaitu antara sirup dan gas, maka kecepatan difusi
sirup lebih besar pada gas.
2.
Osmosis
Air
akan berpindah dari A menuju B melalui membran semi permeabel
sehingga diperoleh hasil larutan isotonis, yaitu konsentrasi air sama
untuk dua larutan antara A dan B, walaupun hasil akhirnya nanti
volume antara A dan B berbeda. Setelah terjadi osmosis, maka gambar
prosesnya menjadi seperti berikut.
|
Model percobaan osmosis |
Dari
ilustrasi itu dapat disimpulkan bahwa osmosis adalah proses
perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi rendah (hipotonis) ke
larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membran
semipermeabel, sehingga didapatkan larutan yang berkonsentrasi
seimbang (isotonis). Peristiwa osmosis dapat kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari antara lain pada penyerapan air melalui
bulu-bulu akar, dan mengerutnya sel darah merah yang dimasukkan ke
dalam larutan hipertonis.
3.
Difusi Terbantu
Proses
difusi terbantu difasilitasi oleh suatu protein. Difusi terbantu
sangat tergantung pada suatu mekanisme transpor dari membran sel.
Difusi terbantu dapat ditemui pada kehidupan sehari-hari, misalnya
pada bakteri Escherichia coli yang diletakkan pada media laktosa.
Membran sel bakteri tersebut bersifat impermeabel sehingga tidak
dapat dilalui oleh laktosa. Setelah beberapa menit kemudian bakteri
akan membentuk enzim dari dalam sel yang disebut permease, yang
merupakan suatu protein sel. Enzim permease inilah yang akan
membuatkan jalan bagi laktosa sehingga laktosa ini dapat masuk
melalui membran sel.