Sitoplasma merupakan suatu cairan sel dan segala sesuatu yang larut di dalamnya,
kecuali nukleus (inti sel) dan organela. Sitoplasma yang berada di
dalam inti sel disebut nukleoplasma. Sitoplasma bersifat koloid
kompleks, yaitu tidak padat dan tidak cair. Sifat koloid sitoplasma
ini dapat berubah- ubah tergantung kandungan air. Jika konsentrasi
air tinggi maka koloid akan bersifat encer yang disebut dengan sol,
sedangkan jika konsentrasi air rendah maka koloid bersifat padat
lembek yang disebut dengan gel.
Sitoplasma tersusun atas air yang di dalamnya terlarut molekul-molekul kecil
(mikromolekul) dan molekul-molekul besar (makromolekul), ion-ion dan
bahan hidup (organela) ukuran partikel terlarut yaitu 0,001 – 1
mikron, dan bersifat transparan. Bagian yang merupakan lingkungan
dalam sel adalah matrik sitoplasma. Tiap-tiap organela mempunyai
struktur dan fungsi khusus. Organela yang menyusun sitoplasma adalah
sebagai berikut.
1.
Mitokondria
Mitokondria
merupakan organela penghasil energi dalam suatu sel. Mitokondria
memiliki bentuk bulat tongkat dan berukuran panjang antara 0,2-5
mikrometer dengan diameter 0,5 mikrometer.
Dengan
bantuan mikroskop cahaya, keberadaan mitokondria dapat terlihat,
tetapi untuk dapat melihat struktur dasarnya harus menggunakan
mikroskop elektron.
Mitokondria
disusun oleh bahan-bahan antara lain fosfolipid dan protein.
Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu membran luar dan
membran dalam. Permukaan pada membran luar halus, sedangkan pada
membran dalam banyak terdapat lekukan-lekukan ke dalam yang disebut
krista. Adanya lekukan-lekukan ini akan dapat memperluas bidang
permukaannya. Krista berperan dalam penyerapan oksigen untuk
respirasi.
Dari
proses respirasi inilah dapat dihasilkan energi. Jadi, mitokondria
berfungsi untuk tempat respirasi sel atau sebagai pembangkit energi.
Mitokondria mempunyai enzim yang dapat mengubah energi potensial dari
makanan kemudian disimpan dalam bentuk ATP. ATP inilah yang merupakan
sumber energi sebagai bahan bakar untuk melakukan proses kegiatan
untuk hidup.
Sel-sel
mana saja yang banyak terdapat mitokondria pada tubuh manusia? Tentu
saja sel-sel yang banyak melakukan aktivitas kerja. Pada bagian organ
mana dalam tubuh Anda yang paling aktif dan giat bekerja? Misalnya
jika seorang olahragawan melakukan aktivitas berolahraga, maka bagian
tubuh yang paling aktif bekerja adalah otot. Otot akan selalu ber-
kontraksi ketika seseorang bergerak. Bahkan, ketika Anda tidur pun
sel selalu melakukan pemecahan ATP. Coba analisalah kegunaan ATP
ketika kita dalam keadaan tidur. Kegunaan ATP yaitu sebagai energi
yang digunakan untuk mengganti sel-sel yang rusak, untuk memompa
jantung, dan lain-lain.
Mitokondria
banyak terdapat pada bagian tubuh antara lain otot, hati, jantung,
ginjal, karena bagian tubuh tersebut paling aktif melakukan kerja dan
menghasilkan energi. Struktur mitokondria dapat dilihat pada Gambar
berikut.
|
Struktur Mitokondria |
2.
Retikulum Endoplasma
Retikulum
endoplasma merupakan sistem yang sangat luas, membran di dalam sel
berupa saluran-saluran dan tabung pipih. Membran ini lebih tipis dari
membran plasma. Komposisi kimia tersusun atas lipoprotein.
Retikulum
endoplasma ada dua macam, yaitu retikulum endoplasma kasar dan
retikulum endoplasma halus.
a)
Retikulum Endoplasma Kasar (REK)
Retikulum
endoplasma kasar ditempeli dengan ribosom yang tersebar merata pada
permukaannya. Ribosom merupakan tempat sintesis protein. Protein yang
sudah terbentuk kemudian akan diangkut ke bagian dalam retikulum
endoplasma, dan kemudian disimpan di dalam membran yang berkantong
yang disebut vesikula.
b)
Retikulum Endoplasma Halus (REH)
Retikulum
endoplasma halus tidak ditempeli oleh ribosom. Permukaan REH ini
menghasilkan enzim yang dapat mensintesis fosfolipid, glikolipid, dan
steroid. Jadi, secara umum fungsi retikulum endoplasma antara lain:
penghubung selaput luar inti dengan sitoplasma, sehingga menjadi
penghubung materi genetik antara inti sel dengan sitoplasma;
transpor protein yang disintesis dalam ribosom; dan
biosintesis fosfolipid, glikolipid, dan sterol.
3.
Ribosom
Ribosom
merupakan struktur terkecil yang bergaris tengah 17-20 mikron,
letaknya di dalam sitoplasma sehingga hanya bisa dilihat dengan
bantuan mikroskop elektron. Semua sel hidup memiliki ribosom. Ribosom
berfungsi untuk sintesis protein, yang selanjutnya digunakan untuk
pertumbuhan, perkembangbiakan atau perbaikan sel yang rusak. Pada
sel-sel yang aktif dalam sintesis protein, ribosom dapat berjumlah
25% dari bobot kering sel.
Keberadaan
ribosom secara acak tersebar di dalam sitoplasma, tetapi ada beberapa
yang terikat pada membran retikulum endoplasma kasar (REK). Sel hati
merupakan sel yang banyak mengandung ribosom, karena sel hati
terlibat aktif dalam melakukan sintesis protein.
4.
Badan Golgi
Organela
ini ditemukan pertama kali oleh Camilio Golgi, seorang ilmuwan dari
Italia. Badan golgi biasa dijumpai pada sel tumbuhan maupun hewan.
Pada sel hewan terdapat 10-20 badan golgi. Lain halnya dengan
tumbuhan yang memiliki ratusan badan golgi pada setiap sel. Badan
golgi terdiri atas sekelompok kantong pipih yang dibatasi membran
yang dinamakan saccula. Di dekat saccula terdapat vesikel sekretori
yang berupa gelembung bulat. Badan golgi pada tumbuhan disebut dengan
diktiosom.
Pada
diktiosom terjadi pembuatan polisakarida dalam bentuk selulosa yang
digunakan sebagai bahan penyusun dinding sel. Secara umum fungsi dari
badan golgi antara lain:
secara aktif terlibat dalam proses sekresi, terutama pada sel-sel
kelenjar;
membentuk dinding sel pada tumbuhan;
menghasilkan lisosom;
membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah
dinding sel telur.
5.
Lisosom
Lisosom
hanya ditemukan pada sel hewan saja. Lisosom merupakan struktur agak
bulat yang dibatasi membran tunggal, memiliki ukuran diameter 1,5
mikron. Lisosom berperan aktif melakukan fungsi imunitas. Lisosom
berisi enzim-enzim hidrolitik untuk memecah polisa- karida, lipid,
fosfolipid, dan protein. Lisosom berperan dalam pencernaan intrasel,
misalnya pada protozoa atau sel darah putih.
|
Lisosom |
Lisosom
juga berperan penting dalam matinya sel-sel. Lisosom banyak terdapat
pada sel-sel darah terutama leukosit, limfosit, dan monosit. Di dalam
sel-sel tersebut lisosom berperan mensintesis enzim-enzim hidrolitik
untuk mencernakan bakteri-bakteri patogen yang menyerang tubuh. Agar
dapat memahami struktur lisosom, perhatikan Gambar 1.10!
Lisosom
membantu menghancurkan sel yang luka atau mati dan menggantikan
dengan yang baru yang disebut dengan autofagus. Contohnya lisosom
banyak terdapat pada sel-sel ekor kecebong. Ekor kecebong secara
bertahap akan diserap dan mati. Hasil penghancurannya digunakan untuk
pertumbuhan sel-sel baru bagi katak yang sedang dalam masa
pertumbuhan.
Begitu
pula selaput antara jari-jari tangan dan kaki manusia ketika berujud
embrio akan hilang setelah embrio tersebut lahir.
6.
Sentrosom
Sentrosom
hanya dijumpai pada sel hewan. Bentuk sentrosom bulat kecil. Organela
ini terdapat di dekat inti, berperan dalam proses pembelahan sel.
Sentrosom menyerupai bola-bola duri karena adanya serat-serat radial.
7.
Vakuola
Vakuola
ialah organela sitoplasmik yang berisi cairan dan dibatasi selaput
tipis yang disebut tonoplas. Vakuola berbentuk cairan yang di
dalamnya terlarut berbagai zat seperti enzim, lipid, alkaloid, garam
mineral, asam, dan basa. Pada sel tumbuhan, vakuola selalu ada.
Semakin tua suatu tumbuhan, maka vakuola yang terbentuk semakin
besar.
Vakuola
berperan untuk menyimpan zat makanan berupa sukrosa dan garam
mineral, selain juga berfungsi sebagai tempat penimbunan sisa
metabolisme, seperti getah pada batang tumbuhan karet. Untuk memahami
struktur vakuola pada tumbuhan Anda dapat melihat Gambar berikut!
|
Vakuola tumbuhan |
8.
Plastida
Plastida
juga merupakan organela spesifik yang terdapat pada sel tumbuhan. Di
dalam plastida terdapat zat pigmen. Mekanisme kerja plastida sangat
dipengaruhi oleh rangsang cahaya. Pada lingkungan yang banyak
terdapat penyinaran matahari, maka plastida menghasilkan pigmen warna
yang disebut kloroplas, antara lain pigmen hijau (klorofil), kuning
(xantin), dan kuning kemerah-merahan (xantofil). Plastida yang tidak
terkena cahaya matahari tidak akan menghasilkan pigmen warna yang
disebut leukoplas atau amiloplas yaitu untuk tempat amilum.
9.
Kloroplas
Pada
sel tumbuhan ada bagian paling spesifik yang tidak terdapat pada sel
hewan, yaitu bagian yang berperan dalam proses fotosintesis. Bagian
manakah itu? Tentu Anda sudah mengetahui bahwa bagian yang dimaksud
adalah klorofil. Klorofil dihasilkan oleh suatu struktur yang disebut
kloroplas.
Coba
perhatikan tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar lingkungan Anda!
Bagaimanakah warna daun-daun tumbuhan tersebut? Kloroplas hanya
terdapat dalam sel tumbuhan dan ganggang tertentu. Pada sel-sel
tumbuhan, kloroplas berbentuk cakram dengan diameter 5-8 Pm dengan
tebal 2-4 Pm.