1.
Subkelas Apterygota
a.
Ordo Protura
Protura
memiliki tubuh sangat kecil (panjang sekitar 1,5 mm), hidup di darat,
tidak bersayap, tidak punya mata, tanpa antena, tipe mulut mengisap,
kaki pendek. Hewan ini hidup di sampah yang membusuk, di bawah kulit
batang membusuk.
Contoh:
Acerentulus sp.
b.
Ordo Thysanura
Thysanura
memiliki tubuh kecil (panjang sekitar 30 mm), hidup di darat, tidak
bersayap, antena panjang, kaki 2-3 ruas, bagian belakang abdomen
terdapat 3 alat tambahan panjang. Hewan ini merupakan pemakan
selulosa pada kertas.
Contoh:
Lepisma saccharina (kutu buku).
c.
Ordo Collembola
Collembola
tubuh kecil (panjang 2 – 5 cm), tidak bersayap, antena sedang
(terdiri empat ruas), kaki terdiri atas satu ruas. Pada bagian
abdomen terdapat alat tambahan untuk meloncat (furcula). Tipe
mulutnya mengunyah, mata majemuk, tidak mengalami metamorfosis. Hewan
ini hidup di bawah dedaunan, lumut, kulit kayu, dan batu.
Contoh:
Entomobrya laguna (ekor loncat), Papirus fuscus (kutu kebun).
2.
Subkelas Pterygota
a.
Ordo Orthoptera
Orthoptera
merupakan insekta peloncat, femur kaki berukuran besar. Sayapnya dua
pasang, sayap depan lurus, kaku dan menyempit, adapun sayap belakang
(dalam) tipis seperti membran. Saat tidak terbang terlipat berlapis-
lapis. Hewan ini memiliki mata tunggal atau majemuk, antena berukuran
sedang atau panjang. Mulut hewan ini berfungsi untuk menggigit.
Orthoptera mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Contoh:
Valanga nigricornis (belalang), Gryllus sp (jangkrik), Periplaneta
americana sp (kecoa).
|
Kecoa Amerika (Periplaneta americana), memiliki sepasang antena panjang, tanpa sayap. Forficula auricularia, anggota ordo Dermaptera. |
b.
Ordo Dermaptera
Ukuran
tubuh Dermaptera bervariasi, dari ukuran kecil sampai cukup besar.
Antena cukup panjang dan ramping. Hewan ini bersayap dua pasang,
sayap depan mengeras (disebut elytra), sayap belakang seperti selaput
(disebut tegmina). Saat istirahat sayap belakang tertutup oleh
tegmina. Bagian belakang abdomen Dermaptera terdapat penonjolan
seperti capit, terutama pada Dermaptera jantan. Tipe mulutnya
mengunyah. Hewan ini mengalami metamorfosis tidak sempuna. Hidupnya
bersembunyi di celah-celah bebatuan, memakan dedaunan atau insekta
lain.
Contoh:
Forficula auricularia.
c.
Ordo Isoptera
Isoptera
memiliki tubuh lunak, bagian kepala besar dan berkitin, berukuran
kecil sampai sedang. Hewan ini hidup dalam koloni besar, terdapat
polimorfisme (koloni dengan beberapa bentuk dan tugas yang
berbeda-beda). Rahangnya besar dan menonjol, mempunyai sayap dua
pasang berukuran sama panjang. Setelah dewasa, Isopter menanggalkan
sayapnya. Hewan ini mengalami metamorfosis tidak sempurna. Contoh:
Reticuli termes (rayap kayu dan tanah), Kolotermes sp (rayap kayu
kering), Zootermes sp (rayap kayu basah), Amitermes sp (rayap tanah
kering), Macrotermes sp (rayap pembentuk rumah tanah/termitarium).
d.
Ordo Anoplura
Anoplura
berupa serangga kecil (sekitar 6 mm), tak bersayap, ektoparasit pada
mamalia, tubuh agak pipih. Kaki pendek, kuat, tipe mulut mengisap.
Antena pendek, tak ada mata, dada bersatu, tarsi pendek (1 ruas),
Anoplura metamorfosis sempurna.
Contoh:
Pediculus humanus capitis (kutu rambut kepala), Pediculus humanus
corporis (kutu rambut badan).
e.
Ordo Homoptera
Homoptera
serangga kecil atau sedang, sayap dua pasang, dasar sayap tidak
pernah mengeras. Tipe mulut mengisap karena makanan berupa cairan
tumbuhan. Homoptera mengalami metamorfosis tidak sempurna. Jika dalam
keadaan terlipat panjang sayapnya melebihi tubuhnya.
Contoh:
Aphis medicaginis (kutu daun).
f.
Ordo Hemiptera
Hemiptera
termasuk serangga kecil sampai sedang, sayap dua pasang atau tanpa
sayap. Tipe mulutnya menusuk dan mengisap, makanan berupa cairan
tumbuhan atau hewan lain. Bagian depan sayapnya menebal, bagian
distal tipis seperti membran. Bagian protoraks hewan ini bebas dan
besar. Hemiptera mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Contoh
Nilavarpata lugens (wereng), Laptocarixa acuta (walang sangit),
Ranatra sp (kalajengking air), Cimex lectularius (kutu busuk).
g.
Ordo Odonata
Odonata
termasuk insekta besar, tubuh memanjang, kepala dapat digerakkan
bebas. Odonata mempunyai mata faset berukuran besar, terdiri dari
30.000 omatidia. Sayapnya dua pasang, memanjang, transparan dengan
venasi yang jelas. Ujung abdomen kecil memanjang seperti ekor, hewan
ini mengalami metamorfosis tidak sempurna. Fase nimfa hidup di air,
setelah dewasa dapat terbang.
Contoh:
Aeshna sp (capung).
|
Serangga Neuroptera, venasi sayapnya khas seperti jala. |
h.
Ordo Neuroptera
Neuroptera
merupakan insekta berukuran kecil sampai besar, tubuh memanjang,
antena panjang. Neuroptera adalah predator yang mempunyai tipe mulut
untuk mengunyah. Mata besar, abdomen sempit dan panjang. Sayap besar,
dua pasang, bervenasi seperti jala. Neuroptera mengalami metamorfosis
sempurna.
Contoh:
Chrysopa oculata (lalat bermata emas), Myrmeleon frontalis
(undur-undur).
i.
Ordo Lepidoptera
Tubuh
Lepidopetera berukuran kecil sampai sangat besar (3 – 250 mm).
Sayap dua pasang, besar, dilapisi sisik atau semacam serbuk, memiliki
pola warna beraneka ragam. Antenanya panjang, tergulung rapi di bawah
kepala. Lepidoptera mempunyai tipe mulut pengisap, maksila (rahang
atas) bersatu membentuk proboscis untuk mengisap madu. Hewan ini
mengalami metamorfosis sempurna, larva berupa ulat dengan kelenjar
sutera untuk membentuk kokon. Contoh Bombyx mori (kupu-kupu, kokonnya
menghasilkan ulat sutera), Attaus atlas (kupu-kupu ulat sutera),
Potoparce sexta (kupu tomat).
j.
Ordo Diptera
Diptera
berupa insekta berukuran kecil sampai sedang dan termasuk hewan
diurnal (aktif malam hari). Sayap sepasang (2 buah), transparan,
berpangkal pada mesotorak. Sayap pada metatoraks mengalami modifikasi
menjadi semacam pemukul/halter. Tipe mulut menusuk, mengisap, dan
menjilat, berbentuk semacam proboscis. Diptera mengalami metamorfosis
sempurna.
Contoh:
Musca domestica (lalat rumah), Drosophyla melanogaster (lalat buah),
Tabanus sp (lalat kandang), Anopheles sp (nyamuk Malaria), Aedes
aygepti (nyamuk demam berdarah), Culex sp.
|
Nyamuk (atas) dan lalat (bawah), memiliki dua sayap merupakan ciri khas serangga bangsa Diptera. |
k.
Ordo Siphonoptera
Siphonoptera
termasuk insekta kecil, tidak bersayap, pandai melompat. Abdomen- nya
besar, kepala dan dada kecil. Tipe mulut menusuk dan mengisap. Hewan
ini bersifat ektoparasit pada burung, mamalia, reptilia.
Siphonopetera mengalami metamorfosis sempurna, pupa dalam kokon.
Contoh:
Pulex iritans (pinjal manusia), Ctenocephalus canis (pinjal anjing),
Ctenocephalus felis (pinjal kucing), Xenopyllacheopsis (pinjal
tikus).
l.
Ordo Coleoptera
Coleoptera
berupa serangga kecil sampai besar. Tubuhnya keras. Sayap dua pasang,
sayap depan keras (elytra), sayap belakang tipis seperti membran.
Sayap Coleoptera terlipat ke dalam saat istirahat. Coleoptera
mengalami metamorfosis sempurna, larva seperti cacing.
Contoh:
Necrophorus sp (kumbang sampah), Coccinela sp, Hippodamia sp (kumbang
predator hama tumbuhan), Lytta vesicatoria (kumbang Spanyol).
m.
Ordo Hymenoptera
Hymenoptera
berupa serangga berukuran kecil sampai besar, hidup berkoloni meski
ada yang soliter. Sayap dua pasang, seperti membran. Tipe mulutnya
mengunyah dan menjilat, mata besar. Hymenoptera mengalami
metamorfosis sempurna, larva dalam kokon. Contoh: Apis indica, Apis
mellifera (lebah madu), Monomorium sp (semut hitam), Vespula maculate
(Jawa: tawon endas).