• Tentang
  • Panduan Pengguna
  • Kebijakan Cookie
  • Daftar Isi

Ilmu Sains

Media Pembelajaran Ilmu Sains | Biologi, Fisika, Geografi, Kimia, dan Matematika

  • Home
  • Biologi
  • Fisika
  • Kimia
  • Geografi
  • Matematika
  • Makalah
  • Berita
  • Ilmuan
Home » cuaca » geografi » iklim » kelas 10 » materi » Penjelasan tentang Hujan sebagai Unsur-unsur Cuaca dan Iklim

Penjelasan tentang Hujan sebagai Unsur-unsur Cuaca dan Iklim

garismasuk
Add Comment
cuaca, geografi, iklim, kelas 10, materi
Selasa, 18 November 2014

1. Terjadinya Hujan

Panas matahari menyebabkan air di permukaan bumi menguap. Air di permukaan bumi yang terdapat di laut, danau, rawa, sungai, salju, kolam, tambak, sawah, dan tanah yang basah mengalami penguapan menyebabkan udara menjadi lembap. Apabila penguapan ini terjadi terus-menerus, uap air akan berubah menjadi awan. Pembentukan awan yang terjadi terus-menerus menyebabkan awan menjadi semakin tebal, lalu berubah menjadi butir-butir air dan akhirnya jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan.

2. Curah Hujan

Curah hujan adalah sedikit banyaknya air hujan yang jatuh pada suatu tempat di permukaan bumi. Curah hujan di Indonesia cukup tinggi, rata-rata lebih dari 200 mm pertahun, daerah dengan curah hujan tertinggi di Indonesia terdapat di Kranggan (Tenjo) di Jawa Tengah yang mencapai 6.680 mm, sedangkan daerah yang menerima curah hujan terendah terdapat di Lembah Palu (Sulawesi Tengah), yaitu kurang lebih 546 mm pertahun.

3. Pengukuran Curah Hujan

Curah hujan dapat diketahui melalui alat penakar curah hujan yaitu fluxiometer, curah hujan dicatat setiap 24 jam dinyatakan dalam milimeter atau inci. Alat penakar hujan ini harus diletakkan di tempat terbuka, sehingga tidak ada air yang masuk baik yang berasal dari tumbuhan atau bangunan di sekitarnya.

Ada dua jenis penakar hujan, yaitu penakar hujan biasa dan pencatat hujan otomatis. Penakar hujan pada umumnya mengukur banyak hujan yang jatuh selama 24 jam dengan menggunakan gelas ukur. Penakar hujan otomatis langsung mencatat curah hujan pada kertas yang dipasang pada alat tersebut.

4. Persebaran Curah Hujan di Indonesia

Berdasarkan data curah hujan rata-rata per tahun yang diambil dari stasiun dan pengamatan cuaca, dapat kita lihat peta dan data persebaran curah hujan pada suatu daerah. Dari data tersebut kita dapat mengetahui wilayah-wilayah yang memiliki curah hujan yang tinggi ataupun rendah.

5 Jenis-Jenis Hujan

a) Hujan Zenital (Hujan Khatulistiwa)
Hujan zenital terjadi di daerah tropika, disebut juga hujan naik ekuator. Hujan ini terjadi pada sore hari setelah pemanasan maksimal. Di daerah tropis hujan ini terjadi pada saat matahari berada pada titik zenitnya.

Wilayah sekitar khatulistiwa seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi Tengah dan Papua bagian utara mempunyai curah hujan yang lebih merata sepanjang tahun, dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia.
Terjadinya hujan zenital
Terjadinya hujan zenital


b) Hujan Orografik
Hujan ini terjadi di daerah pegunungan. Udara yang mengandung uap air bergerak naik ke atas pegunungan. Akibat penurunan suhu, udara tersebut terkondensasi dan turun sebagai hujan pada lereng yang berhadapan dengan datangnya angin, maka di balik pegunungan angin turun kembali dengan kondisi kering, karena uap airnya sudah dijatuhkan di lereng ketika angin itu naik. Di balik pegunungan ini disebut daerah bayangan hujan. Daerah bayangan hujan sangat sedikit menerima curah hujan.

Hujan orografik (hujan Pegunungan)
Hujan orografik (hujan Pegunungan)



c) Hujan Frontal (Hujan Muson)
Hujan frontal umumnya lebat dan disertai petir. Hujan lebat semacam ini sering terjadi bila ada pertemuan antara massa udara panas yang basah bertemu dengan massa udara yang dingin, dan tiba-tiba suhunya turun dengan cepat, sehingga terjadilah pengembunan yang luar biasa akhirnya menjadi hujan lebat disertai guntur dan petir. Hujan semacam ini disebut hujan frontal. Contoh Daerah-daerah yang mengalami hujan Frontal antara lain angin pasat yang menurunkan hujan di pantai timur Australia dan Barsilia dan Angin Barat di pantai Amerika Serikat, Cile Selatan, dan Eropa Barat.

  Hujan frontal
  Hujan frontal



Kawasan hujan frontal di Indonesia terjadi di daerah yang terletak di daerah perbatasan antara daerah angin barat dan angin timur sekitar lintang 60° yaitu daerah Sulawesi Tenggara (Palu).

Tweet

0 Tanggapan untuk "Penjelasan tentang Hujan sebagai Unsur-unsur Cuaca dan Iklim"

Komentar Anda ...?

← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Kami Juga ada di Facebook

Sains Mini

Materi Pilihan

  • Sejarah Superkonduktor, Teori dan Sifat-sifatnya
  • Materi Pipa organa Tertutup dan Terbuka beserta Contoh Soal
  • Penjelasan tentang Unsur-unsur Peta
  • Pengertian Alat Optik dan Macam-macamnya
  • Simpangan, Kecepatan, dan Percepatan pada Pegas
Diberdayakan oleh Blogger.

Saran Materi

Kategori

fisika (169) manusia (50) astronomi (23) iklim (17) tumbuhan (17) kingdom animalia (14) energi (12) hidrosfer (11) sel (11) cuaca (9) pencernaan (9) darah (7) hewan (7) penyakit (7) pernapasan (6) metabolisme (5) organ (5) peta (5) jaringan (4) tulang (4) indra (3) atmosfer (2) ekosistem (2) tata surya (2) teknologi (2) SIG (1) budaya (1) bumi (1) hormon (1) jantung (1) otot (1) respirasi (1) saraf (1)
Copyright 2014 Ilmu Sains - All Rights Reserved Biologi Indonesia - Powered by Blogger