1.
Galaksi
Benda-benda
langit berada dan bergerak di antariksa dengan sangat rapi dan
teratur, menunjukkan suatu keteraturan dengan perhitungan yang sangat
cermat. Beberapa benda-benda langit berkelompok membentuk suatu
system bintang atau tata bintang yang kemudian disebut sebagai
galaksi.
Sebuah
galaksi terdiri dari berjuta-juta bahkan bermilyar bintang atau benda
langit. Jarak antara bintang-bintang pada umumnya amat jauh sehingga
alam semesta tampak “kosong”. Akan tetapi ada pula beberapa puluh
ribu bintang yang tampak mengelompok mengelilingi sebuah pusat
sehingga tampak seperti kabut. Selain itu ada pula benda langit yang
memang merupakan kabut (nebula) yang terdiri atas gumpalan gas kosmis
yang maha besar.
Ciri-ciri
sebuah galaksi (yang membedakannya dengan kabut kosmis atau nebula
biasa) adalah:
Galaksi-galaksi mempunyai cahaya sendiri sehingga bukan cahaya
fluorescensi atau cahaya pantulan, dan cahaya itu member spectrum
serap yang menunjukkan bahwa benda penyinarnya itu adalah benda
padat yang diliputi oleh gas-gas.
Jarak antara galaksi yang satu dengan galaksi yang lain sejauh
jutaan tahun cahaya.
Galaksi-galaksi mempunyai bentuk-bentuk tertentu yang selalu
mempunyai inti yang bercahaya di pusatnya sehingga mudah dikenali.
Pada
tahun 1925, Hubble mengajukan klasifikasi galaksi yang sekarang telah
diterima, Dalam bentuk aslinya, klasifikasi itu membagi galaksi
kedalam 4 kelas utama sebagai berikut:
Bulat Panjang (E). Galaksi ini mempunyai struktur yang halus, dari
suatu pusat yang terang sampai tepi-tepi yang batasnya tidak begitu
jelas.
Spiral Normal (S). Galaksi bentuk ini menunjukkan
lengkungan-lengkungan spiral yang keluar dari sebuah nucleus atau
pusat galaksi yang terang.
Spiral Berpalang (SB). Lengkungan spiral galaksi bentuk ini keluar
dari tepi- tepi paling ujung dari sebuah palang pada nukleusnya.
Galaksi tak beraturan (I). Beberapa diantaranya setipe dengan dua
galaksi yang disebut Awan Magelanik dan diklasifikasikan magelanik
tak beraturan (Im)
|
Macam-macam Galaksi |
Untuk
menentukan kecepatan galaksi, Hubble menggunakan Efek Doppler. Efek
Doppler adalah fenomena yang dialami, apabila sumber gelombang
seperti cahaya atau suara bergerak terhadap seorang pengamat atau
pendengar. Apabila sumber itu mendekati seseorang, orang ini akan
mengetahui bahwa frekuensi gelombang naik, suara menjadi bernada
lebih tinggi atau cahaya condong menuju ujung spektrum yaitu ungu.
Apabila sumber itu menjauh orang, suara menjadi bernada lebih rendah,
atau cahaya condong menuju warna merah di ujung spectrum. Pada
pemeriksaan cahaya dari galaksi dengan spektroskop, Hubble
memperlihatkan bahwa garis-garis berubah dari posisi biasanya menuju
ke ujung spectrum merah. Ia menyimpulkan bahwa hal ini disebabkan
oleh menjauhnya galaksi dari bumi.
Galaksi
Bima Sakti (Milky Way), merupakan galaksi tempat tata surya kita
berada. Galaksi Bima Sakti terdiri dari bintang-bintang, kabut-kabut
kosmis, debu-debu, dan gas-gas kosmis lainnya yang tersebar tidak
merata. Sebagian besar terdapat di bagian tengah atau pusat galaksi
Bima Sakti. Jadi, matahari bersama bintang-bintang yang dapat kita
lihat dengan mata telanjang serta beribu-ribu bintang lain yang dapat
Nampak hanya melalui teleskop, membentuk suatu system bintang yang
sangat besar berbentuk spiral dimana bagian tengahnya menebal cembung
dan dibagian tepi memipih (menyerupai bentuk cakram). Galaksi Bima
Sakti diperkirakan mempunyai diameter 100.000 tahun cahaya dan
tebalnya 10.000 tahun cahaya. Matahari terletak sekitar 35.000 tahun
cahaya dari pusat sistem galaksi. Seluruh bagian galaksi Bima Sakti
senantiasa berotasi atau berputar terhadap inti galaksi.
2.
Bintang
Bintang
adalah benda langit yang dapat memancarkan cahaya dan panas sendiri.
Diduga bintang berwujud bola gas yang amat besar, yang sangat panas,
dan menyala-nyala. Bintang-bintang dapat digolongkan sesuai
spectrumnya, yaitu garis cahaya terkuat yang dipancarkannya. Dikenal
terdapat tujuh golongan bintang, yakni golongan O, B, A, F, G, K, dan
M.
Bintang golongan O adalah bintang termuda sekaligus terpanas
diantara bintang-bintang lainnya dengan suhu permukaan antara 30.273
0 C hingga 60.273 0 C. Populasinya adalah yang terkecil, hanya
0,003% diantara bintang- bintang yang ada. Bintang ini berwarna
biru.
Bintang golongan B, memiliki suhu permukaan antara 10.273 0 C hingga
30.273 0 C. Bintang ini berwarna biru keputihan, dengan populasi
sekitar 0,13%.
Bintang golongan A, memiliki suhu permukaan antara 7.773 0 C hingga
10.273 0 C. Bintang ini berwarna putih, dan populasinya hanya 0,63%
diantara bintang-bintang.
Bintang golongan F, memiliki suhu permukaan antara 6.273 0 C hingga
7.773 0 C. Bintang ini berwarna putih kekuningan, dengan populasi
3,1% diantara bintang-bintang.
Bintang golongan G, memiliki suhu permukaan antara 5.273 0 C hingga
6.273 0 C. Bintang ini ditandai dengan ion kalsium tunggal yang kuat
dengan warna kuning. Populasinya adalah 8%.
Bintang golongan K, memiliki suhu permukaan antara 3.773 0 C hingga
5.273 0 C, ditandai dengan warna jingga, memiliki populasi tergolong
besar yakni 13% diantara bintang-bintang.
Bintang golongan M, merupakan bintang tertua dan sekaligus
terdingin. Bintang ini memiliki suhu permukaan lebih kecil daripada
3.773 0 C. Bintang ini ditandai dengan warna merah, dengan populasi
yang terbesar yakni 78% diantara bintang-bintang.
|
Klasifikasi Bintang Berdasarkan Spektrum |
Beberapa
bintang dilihat dari bumi tampak menggerombol menjadi satu kelompok
yang tetap sehingga seolah-olah membentuk pola atau gambar tertentu.
Kelompok-kelompok bintang yang tetap bentuk atau gambarnya disebut
sebagai Rasi atau Gugus Bintang (Konstelasi Bintang).