• Tentang
  • Panduan Pengguna
  • Kebijakan Cookie
  • Daftar Isi

Ilmu Sains

Media Pembelajaran Ilmu Sains | Biologi, Fisika, Geografi, Kimia, dan Matematika

  • Home
  • Biologi
  • Fisika
  • Kimia
  • Geografi
  • Matematika
  • Makalah
  • Berita
  • Ilmuan
Home » astronomi » materi » Pandangan Manusia Terhadap Jagat Raya

Pandangan Manusia Terhadap Jagat Raya

garismasuk
1 Comment
astronomi, materi
Selasa, 16 Desember 2014
Beberapa pandangan mengenai jagat raya dapat dikelompokkan sebagai berikut:
  1. Egosentris / Antroposentris, yaitu anggapan bahwa yang menjadi pusat alam semesta adalah manusia.
  2. Geosentris, yaitu anggapan bahwayang menjadi pusat jagat raya adalah bumi.
  3. Heliosentris, yaitu anggapan bahwa yang menjadi pusat jagat raya adalah matahari.
  4. Galaktosentris, yaitu anggapan bahwa yang menjadi pusat jagat raya adalah galaksi.

Untuk lebih mengenal beberapa anggapan atau pandangan manusis mengenai jagat raya, kita kenal pandangan beberapa ahli berikut:

1. Eodoxus

Eodoxus mengamati adanya gerakan rektograde benda-benda langit. Dia berpendapat bahwa bumi diam dan berada di tengah-tengah jagat raya. Di jagat raya terdapat beberapa lapisan bola kaca atau bola langit dimana bintang- bintang berada pada bola kaca paling luar atau paling jauh, kemudian disusul bola kaca tempat beredarnya Saturnus, Yupiter, Mars, Matahari, Venus, dan sebagainya.

Sistem Eodoxus
Sistem Eodoxus


2. Claudius Ptolomeus / Ptolemy (140 M)

Pendapatnya: bumi berada dalam keadaan diam di jagat raya, kemudian berturut-turut dikelilingi oleh Bulan, Venus, Mercurius, Matahari, Mars, Jupiter, dan Saturnus. Ketujuh benda langit tersebut selalu beredar mengelilingi bumi menjalani lintasan masing-masing yang berbentuk lingkaran dan berturut-turut semakin jauh letaknya dari bumi, semakin besar pula bentuk lingkarannya. Semua benda langit itu terkurung oleh bola langit, dimana pada dindingnya melekat bintang-bintang yang juga beredar mengelilingi bumi sepanjang lingkaran yang terletak paling jauh/paling luar. Pandangan ini kemudian dikenal sebagai pandangan geosentris dan dikenal pula sebagai system Ptolomeus atau system geosentrik.
Sistem Ptolomeus
Sistem Ptolomeus

Kesulitan terbesar pandangan ini adalah pembuktian bahwa beberapa planet secara periodik mempunyai gerakan yang berbalik didalam lintasannya.

3. Nicolas Copernicus (1473-1543 M)

Merupakan tokoh pertama yang memiliki pandangan heliosentris, yakni matahari sebagai pusat tata surya. Didalam system heliosentris ini, bintang- bintang masih dianggap melekat pada sebuah bola langit, dan beredar mengelilingi matahari. Antara matahari dan bintang-bintang terdapat planet- planet termasuk bumi yang selalu beredar mengelilinginya sepanjang lintasan-lintasan yang masng-masing berbentuk lingkaran. Gerakan membalik planet-planet oleh Teori Copernicus dapat diterangkan karena kecepatan bergerak planet-planet dan bumi dalam mengelilingi matahari masing-masing tidak sama.

Sistem Copernicus
Sistem Copernicus

Hukum Copernicus berbunyi:
  1. Bumi beredar mengelilingi sumbunya sekali sehari.
  2. Bumi mengelilingi matahari sekali dalam satu tahun.
Adapun kelemahan teori Copernicus adalah anggapannya bahwa:
  1. Bintang-bintang beredar mengelilingi matahari.
  2. Lintasan planet-planet berbentuk lingkaran.

4. Tycho Brahe (1546-1601 M)

Memadukan geosentris dan heliosentris, sehingga ia berpendapat terdapat dua pusat jagat raya yaitu bumi dan matahari. Bulan dan matahari beredar mengelilingi bumi, sedangkan matahari dikelilingi planet-planet lain. Dan pada bagian luar bola langit, terdapat bintang yang beredar pada orbitnya.

Sistem Tycho Brahe
Sistem Tycho Brahe

Persamaan Teori Ptolomeus, Copernicus, dan Tycho Brahe:
  1. Terdapat pusat (pengendali tata surya atau jagat raya)
  2. Bintang ditempatkan pada bagian paling luar sphere
  3. Sepakat terdapat satu bola langit
  4. Bulan adalah satelit bumi sehingga pasti beredar mengelilingi bumi
  5. Bentuk orbit berupa lingkaran.

5. Galileo Galilei (1564-1642 M)

Merupakan tokoh penemu teropong (teleskop) pada tahun 1609, serta orang pertama yang menemukan hukum “jatuh bebas”. Ia berpendapat bahwa bumi berbentuk bulat, dan bukan merupakan pusat alam semesta. Keterangan Galilei ditentang oleh gereja, dan baru pada tahun 1965 namanya direhabilitasi.

Tweet

1 Response to "Pandangan Manusia Terhadap Jagat Raya"

  1. Unknown10 Juni 2016 pukul 15.55

    keren.. bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
Tambahkan komentar
Muat yang lain...

Komentar Anda ...?

← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Kami Juga ada di Facebook

Sains Mini

Materi Pilihan

  • Sejarah Superkonduktor, Teori dan Sifat-sifatnya
  • Simpangan, Kecepatan, dan Percepatan pada Pegas
  • Penjelasan mengenai Rapat Energi Listrik dan Magnetik
  • Penjelasan tentang Unsur-unsur Peta
  • Pengertian Alat Optik dan Macam-macamnya
Diberdayakan oleh Blogger.

Saran Materi

Kategori

fisika (169) manusia (50) astronomi (23) iklim (17) tumbuhan (17) kingdom animalia (14) energi (12) hidrosfer (11) sel (11) cuaca (9) pencernaan (9) darah (7) hewan (7) penyakit (7) pernapasan (6) metabolisme (5) organ (5) peta (5) jaringan (4) tulang (4) indra (3) atmosfer (2) ekosistem (2) tata surya (2) teknologi (2) SIG (1) budaya (1) bumi (1) hormon (1) jantung (1) otot (1) respirasi (1) saraf (1)
Copyright 2014 Ilmu Sains - All Rights Reserved Biologi Indonesia - Powered by Blogger