Jaringan
konektif mempunyai sel-sel yang susunannya tidak terlalu rapat.
Jaringan ini berhubungan dengan jaringan-jaringan yang lain. Jaringan
konektif dibedakan sebagai berikut.
1.
Jaringan Pengikat
Apakah
yang dimaksud jaringan pengikat? Menurut asal katanya, berarti
jaringan ini berfungsi mengikat. Apakah yang diikat? Seperti yang
telah kita ketahui bahwa organ tubuh kita tersusun dari berbagai
macam jaringan, yang tersusun berlapis dari luar ke dalam. Coba Anda
pikirkan bagaimana jaringan-jaringan tersebut dapat menyatu menyusun
organ! Ibarat sebuah lem, maka jaringan pengikat ini melekatkan
dengan erat antar-jaringan sehingga mereka dapat menyatu dan dapat
berhubungan dengan baik untuk menunjang fungsi organ. Berdasarkan
susunan serabut selnya, jaringan pengikat dibedakan menjadi dua.
a)
Jaringan Ikat Padat
Jaringan
ikat padat disebut juga sebagai jaringan serabut putih, karena
terbuat dari serabut kolagen yang putih. Serabut sel pada jaringan
ikat padat tersusun rapat dan kompak antara satu dengan yang lain.
Jaringan ini tersusun atas serabut-serabut kolagen yang tidak
elastis. Contohnya terdapat pada tendon, ujung otot yang melekat pada
tulang, dermis kulit, ligamen (jaringan pengikat yang menghubungkan
tulang-tulang).
Jaringan
ikat padat berfungsi untuk memberikan sokongan dan proteksi,
menghubungkan otot-otot pada tulang-tulang (pada tendon) dan
menghubungkan tulang ke tulang (pada ligamen).
b)
Jaringan Ikat Longgar
Pada
jaringan ini susunan serabut selnya longgar. Jaringan ini mengisi
ruang di antara organ, juga membungkus saraf dan pembuluh darah yang
memberikan makanan pada jaringan-jaringan di sekitarnya. Pada
jaringan ikat longgar terdapat sel-sel dan serabut saraf, antara lain
fibroblas dan makrofag yang mengandung serabut kolagen dan elastis.
Fungsi
jaringan ikat longgar antara lain:
mengelilingi berbagai organ;
menopang sel-sel saraf dan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat
makanan ke sel-sel dan zat buangan keluar dari sel-sel;
menyimpan glukosa, garam-garam dan air untuk sementara waktu;
menyokong jaringan dan organ.
2.
Jaringan Penunjang/Penguat
Jaringan
ini berfungsi untuk melindungi organ-organ tubuh yang lemah. Jaringan
penunjang terdiri atas bagian-bagian berikut.
a)
Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)
Jaringan
tulang rawan mempunyai banyak matriks dan bersifat lentur yang
disebut kondrin. Pada anak-anak, tulang rawan berasal dari jaringan
mesenkim, tetapi pada orang dewasa dibentuk oleh perikondrium yang
banyak mengandung sel pembentuk tulang rawan (kondrosit). Sel-sel
tulang rawan ini terletak di dalam suatu rongga kecil yang disebut
lakuna. Jaringan tulang rawan dibedakan menjadi tiga macam.
1)
Tulang Rawan Hialin
Matriks
tulang rawan hialin berwarna putih kebiruan, mengkilat, dan jernih.
Fungsinya adalah membantu pergerakan, membantu jalannya pernapasan.
Tulang rawan ini terdapat pada cakram epifisis, dan ujung rusuk.
2)
Tulang Rawan Elastis
Tulang
rawan elastis tersusun dari serabut kolagen dan bersifat elastis.
Matriksnya berwarna kuning. Fungsinya adalah memberikan fleksibelitas
dan menguatkan. Contohnya pada daun telinga, epiglotis dan
bronkiolus.
3)
Tulang Rawan Fibrosa
Matriks
pada jaringan ini sedikit dan berwarna gelap, tetapi banyak
mengandung serabut kolagen yang membentuk suatu berkas dan tersusun
sejajar. Fungsinya adalah untuk memberikan kekuatan dan melindungi
jaringan yang lebih dalam. Havers
b)
Jaringan Tulang Sejati (Osteon)
Jaringan
tulang sejati ini tersusun oleh sel-sel tulang yang disebut osteosit.
Matriksnya padat dan banyak terjadi pengapuran, antara lain kalsium
karbonat dan kalsium fosfat. Proses pengapuran ini disebut
kalsifikasi. Jaringan tulang ini banyak terdapat di dalam tubuh
menyusun rangka. Fungsinya adalah melindungi organ-organ tubuh dalam
yang lemah dan mengikat otot-otot. Berdasarkan jumlah matriksnya
jaringan tulang sejati dibedakan menjadi dua.
1)
Tulang Kompak
Pada
tulang kompak terdapat matriks yang banyak, rapat, dan padat. Contoh
dapat dijumpai pada tulang-tulang pipa. Substansi mineral disimpan
dalam lapisan tipis yang disebut lamela. Struktur mikroskopis tulang
panjang menunjukkan adanya saluran-saluran memanjang yang saling
berhubungan yang disebut Kanalis Havers. Havers terdiri atas
lamella-lamella yang tersusun melingkari suatu saluran, yang di
tengahnya terdapat pembuluh darah dan saraf. Pembuluh darah inilah
yang menyuplai makanan kepada sel-sel tulang. Struktur tulang kompak
dapat dilihat pada Gambar berikut!
|
Jaringan tulang |
2)
Tulang Spons (Bunga Karang)
Matriks
pada tulang spons tersusun tidak rapat dan berongga. Pada tulang
spons tidak terdapat sistem Havers. Contohnya pada tulang-tulang
pipih.
3.
Jaringan Darah dan Limfe
Darah
merupakan cairan tubuh yang berfungsi sebagai alat transportasi.
Sebagai alat transportasi, darah mengangkut sari-sari makanan air, O2
, CO2 dan sisa-sisa metabolisme lain serta hormon. Darah
juga merupakan penghasil imunitas dan homeostasis. Pada dasarnya
darah dibedakan menjadi 2 komponen, yaitu sebagai berikut.
a)
Sel-Sel Darah
Sel-sel
darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), dan sel darah pembeku (trombosit). Sel darah merah
memiliki protein yang disebut hemoglobin yang bertugas untuk
mengangkut O2 dan CO2 dalam darah. Sel–sel
darah merah dibentuk di dalam sumsum tulang yang disebut eritoblas.
Sel darah merah berbentuk cakram, bikonkaf, dan tidak berinti. Sel
darah putih terdiri atas monosit, limfosit, netrofil, basofil, dan
eosinofil. Sel-sel ini dibentuk di dalam sumsum tulang dan limfe.
Fungsi sel darah putih ini adalah sebagai penghasil imunitas.
Sedangkan trombosit adalah sel darah yang bertugas dalam proses
pembekuan darah. Ukurannya lebih kecil dari sel darah merah dan
berbentuk cakram. Sel-sel trombosit tidak memiliki inti. Untuk
memahami struktur sel darah perhatikan Gambar berikut!
|
Sel darah merah dan darah putih |
b)
Plasma Darah
Plasma
darah adalah cairan yang mengandung sel-sel darah. Di dalam plasma
darah terlarut berbagai macam zat antara lain zat makanan, protein,
zat sekresi dan gas (O2 , CO2 , dan N2
). Plasma darah mengandung serum yang berfungsi sebagai tempat
pembentukan antibodi.
Selain
darah, cairan tubuh yang lain adalah limfe. Cairan limfe terbentuk
dari air, glukosa, lemak, dan garam. Limfe berfungsi sebagai alat
pengangkut cairan dan protein, emulsi lemak, dan penghasil antibodi.
Komponen seluler limfe terdiri dari limfosit dan granulosit.
Transvisi,
4.
Jaringan Penghubung Berserat
Jaringan
penghubung berserat tersusun dari sel-sel lemak yang berbentuk
poligonal. Sel-selnya berdinding tipis dan tersusun longgar, sehingga
membentuk suatu rongga. Rongga-rongga ini berisi tetes-tetes lemak.
Sel-sel lemak terdapat di seluruh tubuh, yaitu di bawah lapisan
kulit, sekitar ginjal, dalam bantalan/sekitar persendian dan dalam
sumsum tulang panjang. Fungsi jaringan ini adalah untuk tempat
penyimpanan lemak, sebagai cadangan makanan, melindungi organ-organ
dalam tubuh dari suhu dingin dan bantalan. Jaringan ini sering kita
jumpai pada lapisan bawah kulit, sekitar persendian, dan di antara
organ-organ dalam tubuh.