Setiap
hari beragam bunyi dapat kita dengarkan, misalnya bunyi jam weker
yang berdering, ayam berkokok, kicauan burung, derit pintu, gemericik
air, dan sebagainya. Semua bunyi itu bisa kita dengar karena kita
mempunyai indera pendengar, yaitu telinga. Mengapa telinga kita dapat
mendengar suatu bunyi? Bagaimana proses bunyi dapat terdengar sampai
di bagian tersebut? Kemampuan untuk mendengar ini sebenarnya
merupakan kemampuan untuk mendeteksi vibrasi mekanis bunyi. Telinga
ibarat stasiun penerima gelombang suara dan otaklah yang mengartikan
gelombang suara tersebut.
1.
Struktur Telinga Manusia
Telinga
terdiri atas tiga bagian berikut. Bagian-bagian telinga dapat
terlihat pada Gambar berikut!
|
Bagian-bagian Telinga |
a.
Telinga Luar
Bagian
ini tersusun oleh daun telinga yang dibentuk dari bahan tulang rawan
dan lubang saluran suara yang panjangnya 2,5 cm. Telinga luar ini
berbentuk corong, sehingga dari struktur yang dimiliki dapat
mengumpulkan gelombang suara dari luar. Sedangkan saluran berfungsi
untuk menjaga udara di dalam tetap hangat dan lembab. Di sepanjang
saluran ini terdapat banyak bulu kurang lebih 4000 buah kelenjar
khusus yang menghasilkan tahi kuping. Bulu-bulu tersebut berfungsi
untuk penghalang masuknya serangga dan debu. Jika ada serangga atau
debu yang berhasil masuk, maka tahi kuping akan menjeratnya. Tahi
kuping juga berfungsi mencegah terjadinya infeksi telinga terutama
jika kita berenang di air yang kurang bersih.
b.
Telinga Tengah
Telinga
tengah terdiri atas tiga bagian.
Membran timpani (gendang telinga)
Membran
timpani ini berupa selaput tipis yang berfungsi untuk menerima
getaran suara. Apabila ada rangsang suara mengenai bagian ini maka
akan bervibrasi (bergetar).
Tulang pendengaran
Tulang
pendengaran terdiri atas tulang martil (maleus), tulang landasan
(inkus) dan tulang sanggurdi (stapes). Ketiga tulang ini berfungsi
untuk mengkonsentrasi vibrasi (getaran).
Saluran eustachius
Saluran
eustachius menghubungkan antara telinga dengan faring. Inilah yang
menyebabkan seseorang yang menderita influenza maka pendengarannya
terganggu, karena pada bagian ini tersumbat oleh lendir. Saluran
eustachius berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara antara
udara luar dan dalam telinga.
Pada
seorang pilot atau penerjun payung terkadang muncul dengung pada
telinga, hal ini disebabkan karena ketika mereka berada pada
ketinggian yang berbeda maka akan terjadi penyamaan tekanan yang
tiba-tiba pada saat tabung eustachius terbuka selama menelan atau
mengucap. Jika mereka dalam keadaan pilek maka hal seperti itu akan
menyebabkan rasa sakit karena tekanan yang tidak sama terhadap
membran timpani. Pada bagian tengah telinga juga terdapat 3 macam
tulang yaitu tulang martil, tulang landasan dan tulang sanggurdi,
yang mempunyai fungsi untuk meneruskan suara dari gendang telinga ke
bagian dalam.
c.
Telinga Dalam
Telinga
dalam merupakan bagian dari telinga yang tersusun dari alat-alat
vestibulum seperti terlihat pada Gambar berikut.
|
Bagian telinga dalam |
Telinga
dalam terdiri dari atas bagian-bagian berikut.
Saluran gelung (kanalis semisirkularis)
Kanalis
semisirkulis merupakan saluran setengah lingkaran yang berjumlah 3
buah. Saluran ini tersusun sakulus saling tegak lurus pada sudutnya,
dan terdapat pada tulang pelipis. Kanalis semisirkularis berfungsi
sebagai reseptor gravitasi. Kanalis semisirkularis mempunyai dasar
yang menggembung disebut ampula.
Vestibulum
Membran
vestibulum terdiri atas sakula dan utrikula yang berupa kantong dan
dilapisi oleh sel-sel rambut dan silia. Di dalam sakula dan utrikula
terdapat cairan limfa dan di dalam dindingnya masing-masing memiliki
sel reseptor yang disebut dengan makula. Kristal kapur tersebar di
antara rambut- rambut dalam makula yang disebut dengan otolith.
Otolith di-pengaruhi oleh gravitasi.
Rumah siput (koklea)
Bagian
ini merupakan alat pendengar yang berbentuk seperti rumah siput. Di
dalam koklea terdapat korti yang berfungsi untuk menerima getaran
suara.
2.
Proses Pendengaran
Bagaimana
bunyi dapat kita dengar? Suara sampai pada lubang telinga karena
getarannya diterima oleh gendang suara (membran timpani). Getaran di
membran timpani ini akan diteruskan ke bagian tengah telinga yaitu ke
tulang martil, landasan, kemudian sanggurdi. Impuls suara diteruskan
ke telinga bagian dalam yaitu ke rumah siput dan merangsang saraf di
sekitar cairan rumah siput dan dikirim ke otak. Selanjutnya di otak,
suara tersebut diolah sehingga kita dapat mendengar dan
mengartikannya. Secara skematis proses mendengar dapat ditulis
sebagai berikut.
|
Skema proses mendengar |
3.
Kelainan pada Telinga
Telinga
dapat mengalami kelainan-kelainan contohnya seperti berikut.
Radang telinga (otitas media)
Penyakit
ini disebabkan karena virus atau bakteri dan sering menyerang pada
anak-anak. Gejalanya adalah sakit pada telinga, demam, dan
pendengaran berkurang. Telinga akan mengeluarkan nanah dan kelainan
ini dapat memecahkan gendang telinga.
Labirintitis
Labirintitis
merupakan gangguan pada labirin dalam telinga. Penyakit ini
disebabkan oleh infeksi, gegar otak, dan alergi. Gejalanya antara
lain telinga berdengung, mual, muntah, vertigo, dan berkurang
pendengaran.
Mabuk perjalanan
Dalam
perjalanan di laut, udara maupun darat kadang-kadang terjadi semacam
rasa mual, pusing, dan muntah-muntah. Orang mengatakan ini adalah
mabuk perjalanan. Hal ini terjadi karena gangguan pada fungsi
keseimbangan
Demikianlah materi tentang Indra Pendengaran Manusia (Telinga) ini saya sampaikan, semoga bermanfaat ...