• Tentang
  • Panduan Pengguna
  • Kebijakan Cookie
  • Daftar Isi

Ilmu Sains

Media Pembelajaran Ilmu Sains | Biologi, Fisika, Geografi, Kimia, dan Matematika

  • Home
  • Biologi
  • Fisika
  • Kimia
  • Geografi
  • Matematika
  • Makalah
  • Berita
  • Ilmuan
Home » cuaca » geografi » iklim » mateorologi » Panjelasan mengenai 6 Unsur Cuaca dan Iklim

Panjelasan mengenai 6 Unsur Cuaca dan Iklim

garismasuk
Add Comment
cuaca, geografi, iklim, mateorologi
Sabtu, 28 Februari 2015
Unsur cuaca dan iklim utama seperti suhu udara, kelembaban udara, curah hujan, tekanan udara, angin, durasi penyinaran matahari. Faktor yang mempengaruhi unsur iklim sehingga membedakan iklim di suatu tempat dengan iklim di tempat lain disebut kendali iklim. Beberapa kendali iklim seperti matahari, distribusi darat dan air, sel semi permanen tekanan tinggi dan rendah, massa udara, pegunungan, arus laut, dan badai.

1. Suhu Udara

Suhu udara berubah sesuai dengan tempat. Tempat yang terbuka, suhunya berbeda dengan tempat yang bergedung, demikian pula suhu di ladang berumput berbeda dengan lading yang di bajak. Secara fisis suhu udara dapat didefinisikan sebagai tingkat gerakan molekul benda, makin cepat gerakan molekul, makin tinggi suhunya. Suhu juga dapat didefinisikan sebagai tingkat panas suatu benda. Skala yang sering dipakai dalam pengukuran suhu udara adalah skala Fahrenheit yang dipakai di negara Inggris dan skala Celcius yang dipakai oleh sebagian besar negara di dunia. Suhu Fahrenheit dapat diubah menjadi derajat Celcius dengan persamaan berikut:


Dalam beberapa penerapan, skala Kelvin atau skala suhu mutlak sering dipakai. Nilai setiap derajat pada skala mutlak sama dengan derajat Celcius ditambah 273.

Suhu udara berubah sesuai dengan tempat dan waktu. Suhu maksimum terjadi sesudah tengah hari, biasanya antara jam 12.00 dan jam 14.00 dan suhu minimum terjadi pada jam 06.00 atau sekitar matahari terbit.

Suhu udara harian rata-rata didefinisikan sebagai rata-rata pengamatan selama 24 jam (satu hari) yang dilakukan tiap jam. Di Indonesia suhu harian rata-rata dapat dihitung dengan persamaan:
di mana adalah suhu harian rata-rata, dan T7 , T13 , T18 adalah suhu udara pada jam 7.00, jam 13.00, dan jam 18.00.

Suhu bulanan rata-rata ialah jumlah dari suhu harian rata-rata dalam satu bulan dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut. Suhu tahunan rata-rata dihitumg dari jumlah suhu bulanan rata-rata dibagi dengan 12 atau jumlah suhu harian rata-rata dalam satu tahun dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun (365 hari) .

2. Kelembaban udara

Udara atmosfer adalah campurandari udara kering dan uap air. Ada beberapa cara untuk menentukan jumlah uap air, yaitu :
  1. Tekanan uap (e) adalah tekanan parsial dari uap air.
    e = ρRT
  2. Kelembaban mutlak yaitu massa jenis uap (massa air yang terkandung dalam satu satuan volume udara lengas) dengan persamaan:
  3. Nisbah percampuran (mixing ratio) yaitu nisbah uap air terhadap massa udara kering.
  4. Kelembaban spesifik (q) didefinisikan sebagai massa uap air per satuan massa udara basah.
  5. Kelembaban nisbi (RH) ialah perbandingan nisbah percampuran (r) dengan nilai jenuhnya (rs) dan dinyatakan dalam persen, jadi:

3. Curah Hujan

Jumlah curah hujan dicatat dalam inci atau millimeter (1 inci = 25, 4 mm). Di daerah tropis hujannya lebih lebat daripada di daerah lintang tinggi. Garis yang menghubungkan titik-titik dengan curah hujan sama selama periode tertentu disebut isohyets.
Ada tiga jenis hujan, yaitu :
  1. Hujan konvektif
    Akibat pemanasan radiasi matahari udara permukaan akan memuai dan naik ke atas, kemudian mengembun.Gerakan vertical udara lembab yang mengalami pendinginan dengan cepat akan menghasilkan hujan deras.Awan cumulonimbus (Cb) yang terjadi, pada umumnya mencakup daerah yang nisbi kecil sehingga hujan deras berlangsung dalam waktutidak lama.
  2. Hujan orografik
    Jika gerakan udara melalui pegunumgan atau bukit yang tinggi maka udara akan dipaksa naik. Setelah terjadi kondensaasi, tumbuh awan pada lereng di atas angin (windward side) dan hujannya disebut hujan orografik, sedangkan pada lereng di bawah angin (leeward side), udara yang turun akan mengalami pemanaan dengan sifat kering, dan daerah ini disebut daerah bayangan hujan.
  3. Hujan konvergensi dan frontal
    Jika dua massa udara yang konvergen horizontal mempunyai suhu dan massa jenis berbeda, maka massa udara yang lebih panas akan dipaksa naik di atas massa udara dingin. Bidang batas antara kedua massa udara yang berbeda sifat fisisnya disebut front.

Jumlah curah hujan paling berlimpah terdapat di daerah ekuator dan berkurang menuuju daerah kutub. Ada tigapola curah hujan di Indonesia, yaitu :
  1. Pola curah hujan jenis monsun
    Distribusi curah hujan bulanan berbentuk “V” dengan jumlah curah hujan musiman pada bulan Juni, Juli, atau Agustus. Saat monsun barat jumlah curah hujan berlimpah, sebaliknya saat monsoon timur jumlah curah hujan sangat sedikit. Daerah curah hujan jenis monsun sangat luas terdapat di Indonesia.
  2. Pola curah hujan jenis ekuator
    Jumlah curah hujan maksimum terjadi setelah ekinoks. Tempat di daerah ekuator seperti Pontianak dan Padang.
  3. Pola curah hujan jenis lokal
    Distribusi curah hujan bulanannya kebalikan dari jenis monsun, lebih banyak dipengaruhi oleh sifat local. Daerah yang mempunyai sifat local sangat sedikit, misalnya daerah Ambon.

4. Tekanan Atmosfer

Berat sebuah kolom udara per satuan luas di atas sebuah titik menunjukkan tekanan atmosfer pada titik tersebut. Di permukaan laut tekanan atmosfer adalah 101,32 kPa atau 1013,2 mbar. Isobar, yaitu garis yang menghubungkan tempat yang mempunyai tekanan atmosfer sama pada ketinggian tertentu. Tekanan atmosfer selalu berkurang dengan bertambahnya ketinggian.

5. Angin

Angin ialah gerak udara yang sejajar dengan pewrmukaan bumi. Udara bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Angin diberi namasesuai dengan dari arah mana angin datang, misalnya angin timur adalah angin yang datang dari arah timur, angin laut adalah angin yang bertiup dari laut ke darat, dan angin lembah adalah angi yang datang dari lembah menaiki pegunungan.

6. Embun, Kabut, dan Perawanan

  1. Embun
    Embun terjadi dari kondensasi pada permukaan tanah terutama pada waktu malam hari saat tanah menjadi dingin akibat radiasi yang hilang. Kadang-kadang angin laut membawa sejumlah uap air pada siang hari yang kemudian mengembun pada waktu malam yang dingin. Titik embun ialah suhu saat udaramenjadi jenuh dengan uap air atau suhu udara pada kelembaban nisbi 100 persen. Makin rendah kelembaban nisbi makin rendah titik embun.
  2. Kabut
    Kabut terbentuk di dalam udara dekat permukaan bumi, sedangkan awan terbentuk pada paras yang lebih tinggi. Jika udara dekat permukaan bumi mencapai titik embun, maka kabut diperkirakan akan terjadi. Jika suhu naik setelah kabut terjadi, maka diperkirakan kabut akan buyar. Ketebalan kabut bergantun pada berbagai fakto, seperti kelembaban, suhu, angin, inti kondensasi, dan sebagainya. Kabut yang disebabkan oleh pendinginan radiasi disebut kabut radiasi. Kabut ini terjadi pada malam hari yang cerah saat lapisan udara dekat permukaan banyak mengandung uap air, sedangkan lapisan udara diatasnya sangat rendah kelembabannya.
    Jika udara lembab panas bergerak di atas permukaan yang lebih dingin akan terjadi kabut adveksi. Sebagai conntoh, kabut adveksi yang terjadi jika udara dari teluk Mexico bergerak ke A merika Serikat bagian selatan pada waktu musim dingin.
  3. Perawanan
    Perawanan adalah jumlah awan yang menutupi langit di atas stasiun pengamat. Perawanan dinyatakan dalam persen, tetapi lebih umum dinyatakan dalam perdelapan dari langit yang tertutup awan, misalnya perawanan = 0, berarti langit cerah, perawanan = 4 berarti separo langit tertutup awan, perawanan 8 berarti langit mendung. Garis yang menghubungkan tempat dengan perawanan sama disebut isonephs.


Demikianlah materi tentang Unsur Cuaca dan Iklim ini saya sampaikan, semoga bermanfaat ...

Tweet

0 Tanggapan untuk "Panjelasan mengenai 6 Unsur Cuaca dan Iklim"

Komentar Anda ...?

← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Kami Juga ada di Facebook

Sains Mini

Materi Pilihan

  • Penjelasan mengenai Reaksi Inti (Fisi dan Fusi)
  • Penjelasan tentang Hukum Coulomb dan Contoh Soalnya
  • Aplikasi Hukum Kekekalan Momentum
  • Kulit, Penjelasan, Lapisan dan Fungsinya
  • 19 Ilmu Penunjang Geografi
Diberdayakan oleh Blogger.

Saran Materi

Kategori

fisika (169) manusia (50) astronomi (23) iklim (17) tumbuhan (17) kingdom animalia (14) energi (12) hidrosfer (11) sel (11) cuaca (9) pencernaan (9) darah (7) hewan (7) penyakit (7) pernapasan (6) metabolisme (5) organ (5) peta (5) jaringan (4) tulang (4) indra (3) atmosfer (2) ekosistem (2) tata surya (2) teknologi (2) SIG (1) budaya (1) bumi (1) hormon (1) jantung (1) otot (1) respirasi (1) saraf (1)
Copyright 2014 Ilmu Sains - All Rights Reserved Biologi Indonesia - Powered by Blogger