• Tentang
  • Panduan Pengguna
  • Kebijakan Cookie
  • Daftar Isi

Ilmu Sains

Media Pembelajaran Ilmu Sains | Biologi, Fisika, Geografi, Kimia, dan Matematika

  • Home
  • Biologi
  • Fisika
  • Kimia
  • Geografi
  • Matematika
  • Makalah
  • Berita
  • Ilmuan
Home » geografi » Pengertian Lahan Potensial, Lahan Kritis dan Konservasi Lahan

Pengertian Lahan Potensial, Lahan Kritis dan Konservasi Lahan

garismasuk
Add Comment
geografi
Jumat, 28 Agustus 2015
1. Pengertian Lahan Potensial dan Lahan Kritis
Lahan potensial adalah lahan subur yang tingkat produktivitasnya masih tinggi untuk pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan ataupun kegiatan yang dapat menambah nilai ekonomis lahan tersebut. Lahan kritis adalah lahan telah kehilangan bahan mineral, kimiawi, ataupun mikro organisme tanah; yang menyebabkan lahan tersebut menjadi tidak subur dan tandus, dan tidak dapat digunakan untuk pertanian.

Berdasarkan bahan induknya tanah dibedakan menjadi:
  1. Tanah podzolit, yaitu tanah yang terjadi karena pelapukan batuan yang mengandung kwarsa.
  2. Tanah alluvial, yaitu tanah yang berasal dari endapan Lumpur yang dibawa oleh sungai.
  3. Tanah Kapur, yaitu tanah pelapukan batu kapur, berasal dari koral dan binatang laut yang terangkat ke atas membentuk daratan
  4. Tanah vulkanis, yaitu tanah dari pelapukan batuan vulkanis; baik dari batu yang telah membeku (efusit) ataupun dari abu vulkanik yang telah membeku (eflata). Tanah tuff berasal dari abu gunung api.
  5. Tanah pasir, tanah dari batuan pasir yang telah melapuk.
  6. Tanah humus, yaitu tanah dari sisa tumbuhan yang telah membusuk, kaya akan humus.
  7. Tanah laterit (tanah merah), yaitu tanah tua yang mengandung zat aluminium dan besi.
  8. Tanah rawa, yaitu tanah yang berada/ tergenag oleh rawa.

2. Konservasi lahan
Konservasi lahan adalah usaha untuk memperbaiki/melestarikan lahan kritis. Konservasi lahan dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
  1. Metode Vegetasi, yaitu dengan melakukan penanaman berbagai jenis tanaman. Fungsi tanaman untuk melindungi tanah terhadap daya tumbukan butir-butir air hujan, melindungi tanah terhadap daya perusak aliran air di atas permukaan dan memperbaiki penyerapan air oleh tanaman. Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam usaha konservasi tanah secara vegetasi adalah:
    - sisa-sisa tumbuhan penutup tanah.
    Pembenaman sisa-sisa tanaman ke dalam tanah akan meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap air dan memelihara unsur hara tanaman.
    - Penanaman tanaman penutup tanah
    Tumbuh-tumbuhan yang dapat berfungsi sebagai penutup tanah dapat digolongkan dalam tiga jenis yaitu tumbuhan penutup tanah tinggi, tumbuhan penutup tanah sedang dan tumbuhan penutup tanah rendah.
    - Pergiliran tanaman, yaitu sistem penanaman berbagai tanaman secara bergilir dalam urutan waktu tertentu pada sebidang tanah.
    - Penanaman tumbuhan dalam jalur
    Penanaman dalam jalur (strip cropping) adalah suatu sistem bercocok tanam dengan cara beberapa jenis tumbuhan ditanam dalam jalur yang berseling-seling pada sebidang tanah dan disusun memotong lereng atau menurut garis kontur.
  2. Metode Teknis Mekanis, yaitu usaha-usaha pengawetan tanah untuk mengurangi banyaknya tanah yang hilang di daerah lahan pertanian dengan cara-cara mekanis. Usaha pengendalian erosi secara teknis mekanis berupa bangunan-bangunan teknis pada lahan yang miring, berupa teras dan saluran pembuangan air.
    - Pembuatan Teras
    Pembuatan teras dimaksudkan untuk mengubah permukaan permukaan tanah miring menjadi bertingkat-tingkat untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan dan menahan serta menampung agar lebih banyak air yang meresap ke dalam tanah.
    - Saluran Pembuangan Air (SPA)
    Merupakan saluran terbuka yang dibuat pada permukaan tanah yang sudah diteras dengan arah tegak lurus denan arah garis kontur dengan maksud menampung sisa aliran permukaan untuk disalurkan ke tempat yang aman dari bahaya erosi dan longsornya tanah.
    - DAM Penahan
    DAM penahan adalah bendungan kecil dan sederhana yang dibuat pada alur/parit alam, dengan urugan tanah diperkuat dengan maksud untuk mengendapkan lumpur hasil erosi dari lahan bagian atasnya.
    - Penghijauan
    Penghijauan adalah penanaman tanaman pada tanah-tanah rakyat dan tanah lainnya yang telah mengalami kerusakan baik di dataran tinggi maupun dataran rendah yang berada di luar kawasan hutan dengan pohon-pohon terpilih atau rumput-rumputan dengan maksud pengawetan tanah dan dapat memberikan tambahan pendapatan bagi para petani atau pemilik tanah yang bersangkutan.
  3. Metode Kimiawi, yaitu usaha konservasi dengan menggunakan bahan-bahan pemantap tanah, seperti : Soil conditioner

Tweet

0 Tanggapan untuk "Pengertian Lahan Potensial, Lahan Kritis dan Konservasi Lahan"

Komentar Anda ...?

← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Kami Juga ada di Facebook

Sains Mini

Materi Pilihan

  • Materi Pipa organa Tertutup dan Terbuka beserta Contoh Soal
  • Manfaat keanekaragaman hayati Indonesia
  • Penjelasan tentang Unsur-unsur Peta
  • Sejarah Superkonduktor, Teori dan Sifat-sifatnya
  • Simpangan, Kecepatan, dan Percepatan pada Pegas
Diberdayakan oleh Blogger.

Saran Materi

Kategori

fisika (169) manusia (50) astronomi (23) iklim (17) tumbuhan (17) kingdom animalia (14) energi (12) hidrosfer (11) sel (11) cuaca (9) pencernaan (9) darah (7) hewan (7) penyakit (7) pernapasan (6) metabolisme (5) organ (5) peta (5) jaringan (4) tulang (4) indra (3) atmosfer (2) ekosistem (2) tata surya (2) teknologi (2) SIG (1) budaya (1) bumi (1) hormon (1) jantung (1) otot (1) respirasi (1) saraf (1)
Copyright 2014 Ilmu Sains - All Rights Reserved Biologi Indonesia - Powered by Blogger