Apakah
Fisika itu?
Fisika
atau yang juga dikenal dengan ilmu alam adalah ilmu yang mempelajari
gejala alam. Fisika berhubungan dengan pengamatan, pemahaman dan
pendugaan atau peramalan fenomena alam termasuk sifat-sifat sistem
buatan manusia. Ruang lingkup fisika sangat luas melibatkan
matematika dan teori, eksperimen dan observasi, komputasi, material
serta teori dan teknologi informasi. Sistem alam yang dipelajari
mulai dari yang paling kecil seperti elektron dan quark sampai yang
amat besar seperti tata surya bahkan jagad raya ini. Hasil kajian
fisika ini berupa rumus dan hukum fisika atau dalam bahasa awamnya
disebut hukum alam yang kita yakini sebagai hukum Tuhan atau dalam
bahasa religius disebut sebagai ayat- ayat Tuhan.
Ide-ide
dan teknik-teknik fisika juga mendorong kemajuan disiplin ilmu lain
seperti kimia, komputer, elektronika dan instrumentasi, ilmu
keteknikan, ilmu bahan, matematika dan statistika, kedokteran dan
ilmu-ilmu hayati, meteorologi, dan lain-lain. Fisika adalah disiplin
ilmu yang mencakup aspek teoritis maupun praktis yang berevolusi
secara kontinu. Fisika dicirikan oleh gagasan bahwa sebuah sistem
dapat difahami dengan mengidentifikasi beberapa besaran kunci seperti
energi dan momentum (pusa) dan prinsip-prinsip universal yang
berkaitan. Bagian yang menarik dari fisika adalah bahwa
prinsip-prinsip universal itu relatif tidak banyak dan dapat berlaku
untuk seluruh sains tidak terbatas pada fisika.
Fisika
adalah ilmu pengetahuan empiris. Ketrampilan dan metode yang
digunakan adalah bagian integral dari fisika. Tes akhir validitas
setiap teori adalah apakah teori tersebut cocok dengan eksperimen.
Banyak penemuan-penemuan penting yang dibuat sebagai hasil dari
pengembangan suatu teknik eksperimen baru. Sebagai contoh, teknik
yang dikembangkan untuk mencairkan gas helium secara berurutan
mengarah pada penemuan yang sama sekali tak terduga tentang
superkonduktivitas, superfluiditas dan seluruh bidang fisika
temperatur rendah. Instrumen yang dikembangkan di bidang fisika dapat
diterapkan di cabang ilmu pengetahuan lain.
Sebagai
contoh, radiasi elektromagnet yang dipancarkan oleh mesin pemercepat
elektron yang semula dirancang untuk mempelajari partikel elementer,
sekarang digunakan untuk mempelajari sifat-sifat bahan di dalam ilmu
keteknikan, biologi, dan kedokteran. Kemajuan di dalam fisika
memerlukan suatu imaginasi dan kreativitas. Hal ini kebanyakan
merupakan hasil kerjasama antar fisikawan dengan ilmuwan berbagai
latar belakang yang berbeda dan dapat juga melibatkan pertukaran ide
dan teknik-teknik dengan ilmuwan dari luar fisika. Di dalam fisika
sendiri terdapat tiga kelompok besar aktivitas yaitu eksperimental,
komputasional dan teoritikal, walaupun ada yang memperluas lagi
dengan fisika terapan dan lain sebagainya.
Memahami
Secara Fisika Hubungan Stroke, Tekanan Darah, dan Kerja Jantung
Stroke
dapat disebabkan oleh pembuluh darah otak yang pecah akibat tidak
kuat menahan tekanan darah yang sangat tinggi. Stroke sangat ditakuti
setiap orang karena akibat yang ditimbulkan sangat mengerikan, mulai
dari kelumpuhan sebagian organ, koma sampai kepada kematian. Oleh
karena itu banyak upaya dilakukan orang untuk menjaga tekanan
darahnya agar tetap normal atau paling tidak jangan terlalu jauh di
atas normal.
Salah
satu biang keladi penyebab tekanan darah tinggi adalah penyempitan
pembuluh darah karena pengendapan kolesterol di dinding pembuluh
darah. Lantas apa hubungannya penyempitan pembuluh darah dengan
tekanan darah? Hukum Poiseuille dalam fisika menjelaskan hubungan
antara debit cairan Q, yaitu volume cairan yang mengalir tiap
detik, kekentalan cairan η
.panjang saluran l, radius saluran r dan beda
tekanan ujung-ujung saluran P sebagai Q = (π
Pr 4 )/(8 η
l ) (Burns dan MacDonald, 1975).
Untuk
menjaga kondisi setiap sel dalam tubuh tetap sehat diperlukan pasokan
gizi dan oksigen yang dibawa oleh darah dalam jumlah yang cukup. Oleh
karena itu debit aliran darah Q dijaga tetap.
Tubuh
kita secara alamiah akan melakukan itu. Jika kekentalan darah η
tidak berubah, demikian juga panjang pembuluh darah l
maka ketika radius pembuluh darah r mengecil karena
mengalami penyempitan, dari rumus tadi kelihatan bahwa tekanan darah
P akan naik.
Bagaimana
kerja obat penurun tekanan darah? Rumus di muka menunjukkan bahwa
agar tekanan P turun, pembuluh darah harus dilebarkan (r
membesar) atau darah dicairkan (η
mengecil) atau dua- duanya dilakukan. Semuanya tentu
memiliki efek samping, oleh karena itu penggunaan obat harus di bawah
pengawasan dokter.
Ketika
berolahraga atau melakukan aktivitas fisik lain yang berlebih mengapa
tekanan darah kita bertambah? Untuk melakukan aktivitas diperlukan
energi. Energi ini dapat berasal dari pembakaran sumber energi yang
dibawa oleh makanan atau dari energi yang tersimpan di dalam lemak
tubuh. Proses pembakaran ini memerlukan pasokan oksigen tambahan
melalui aliran darah. Jadi ketika berolah raga, debit aliran darah Q
bertambah (detak jantung bertambah cepat) untuk menambah pasokan
oksigen yang diperlukan untuk pembakaran tadi. Dari rumus di muka
juga dapat dilihat kalau debit Q bertambah akan mengakibatkan
tekanan darah P juga bertambah. Oleh karena itu bagi orang
usia lanjut disarankan hanya melakukan olah raga ringan saja untuk
menjaga kebugaran tubuhnya, disamping untuk menghindari kenaikan
tekanan darah juga menghindari tambahan beban kerja jantung.
Jika
hasil pemeriksaan kolesterol cukup tinggi tetapi tekanan darahnya
normal, apakah kondisi ini cukup aman? Mungkin aman dalam arti tidak
akan ada serangan stroke. Tetapi marilah kita lihat rumus di muka
tadi. Kandungan kolesterol darah cukup tinggi hampir dipastikan
penyempitan pembuluh darah telah terjadi. Karena tekanan darah P
tidak berubah sementara jari-jari pembuluh darah mengecil, itu karena
debit Q yang menurun. Debit darah yang menurun dapat
disebabkan oleh frekuensi detak jantung yang melemah atau volume
pemompaan darah yang berkurang. Ini berarti telah terjadi ketidak
normalan pada jantung. Penurunan debit darah dalam jangka panjang
tentunya akan menurunkan kinerja organ tubuh sebagai akibat dari
pasokan nutrisi dan oksigen yang tidak cukup.
Jika
kinerja paru-paru dan/atau jantung sudah menurun jangan melakukan
aktivitas fisik yang berat. Paru-paru berfungsi mengambil oksigen
dari udara dan mengeluarkan sisa pembakaran ke udara. Jantung
berfungsi memompa darah agar pembuangan sisa pembakaran dan
pengambilan oksigen serta pendistribusiannya ke seluruh tubuh
berjalan dengan baik. Ketika ada tambahan aktivitas yang cukup berat
diperlukan tambahan pasokan oksigen. Oleh karena itu paru-paru harus
bekerja ekstra dengan pernafasan yang semakin cepat terengah- engah,
jantung memompa dengan frekuensi yang semakin tinggi.
Bahaya
muncul ketika dengan kerja ekstra yang dilakukan kedua organ penting
tadi pasokan oksigen tetap tidak mencukupi kebutuhan. Secara
keseluruhan pasokan oksigen keseluruh tubuh akan berkurang. Jika
oksigen yang dipasok ke otak mencapai level di bawah jumlah minimum
yang diperlukan dapat mengakibatkan kerusakan sel-sel otak. Gejala
yang dirasakan dapat berupa pandangan kabur/kunang- kunang, pingsan,
kelumpuhan, koma sampai kepada kematian.
Tinjauan
Secara Fisika Tentang Berat Badan yang Berlebih
Walaupun
tercatat sebagai pencetak gol terbanyak sampai di pertandingan
perdelapan piala dunia 2006, Ronaldo mendapat banyak kritikan bahkan
umpatan setelah penampilan pertamanya dalam tim sepak bola Brazil
melawan Kroasia dalam putaran final piala dunia 2006. Ronaldo dinilai
malas bergerak, jika bergerakpun amatlah lamban. Banyak orang
menengarai menurunnya kegesitan Ronaldo ini dimulai sejak tubuhnya
mengembang. Lantas apa hubungannya berat badan yang terlalu besar
dengan kelambanan gerakannya?
Bergeraklah
agar kalori terbakar, demikianlah kesimpulan dari suatu penelitian
untuk menjaga berat badan. Para peneliti di Mayo Clinic Amerika
Serikat merasa penasaran mengapa orang yang berat badannya berlebih
sulit menjadi langsing, sementara orang yang langsing bentuk badannya
tidak berubah.
Hasil
penelitian membuktikan bahwa ada perbedaan aktivitas yang mencolok
antara orang gemuk dan orang kurus. Mereka yang berbadan besar
cenderung duduk-duduk saja sementara yang kurus terus bergerak.
Energi
yang diperlukan untuk aktivitas mondar-mandir diukur dan besarnya
mencapai 350 kalori sehari yang cukup untuk membakar lemak tubuh 13
sampai 18 kg setiap tahunnya (Kompas, 2 Juni 2005). Ada dua
kesimpulan yang menyesatkan dalam penelitian tersebut. Yang pertama
bahwa orang kegemukan atau berat badannya berlebih disebabkan oleh
karena kurang aktivitas geraknya. Ini bertentangan dengan hukum I
Newton yang dikenal juga dengan hukum kelembaman. Hukum ini
menyatakan bahwa pada dasarnya setiap benda memiliki sifat kelembaman
yaitu sifat mempertahankan keadaan geraknya. Benda yang semula rehat
(tidak bergerak) mempertahankan keadaannya tetap rehat (Halliday et
al., 1997).
Untuk
mengubahnya menjadi bergerak diperlukan usaha. Dalam hal gerak
manusia, usaha tersebut dilakukan dengan mengambil energi dari kalori
yang dibawa oleh asupan makanan atau dari pembakaran lemak tubuh.
Sifat kelembaman ini dibawa oleh besaran fisika massa (berat sama
dengan massa dikalikan dengan percepatan gravitasi). Maksudnya adalah
semakin besar massa benda (tentunya juga beratnya) semakin lembam
benda tersebut yang berarti semakin sukar diubah keadaan geraknya
atau semakin malas mengubah keadaan geraknya. Orang yang gemuk
memerlukan usaha (berarti juga energi) yang lebih besar dibandingkan
dengan orang kurus untuk mengubah keadaan rehat menjadi bergerak
dengan laju yang sama. Hal inilah yang menimbulkan kemalasan
beraktivitas bagi orang yang berat badannya berlebih. Jadi kegemukan
itu sebagai penyebab malas beraktivitas bukan sebaliknya.
Kesimpulan
kedua yang tidak sepenuhnya benar adalah bahwa untuk menjaga berat
badan atau bahkan menurunkan berat badan cukup dengan memperbanyak
aktivitas. Memang benar untuk melakukan aktivitas diperlukan energi
yang diperoleh dari asupan makanan setiap harinya, persoalannya
adalah jika asupan energi lewat makanan kita jauh lebih besar
daripada energi yang diperlukan untuk beraktivitas maka akan selalu
ada kelebihan energi. Disini berlaku hukum kekekalan energi. Lantas
dikemanakan kelebihan energi tadi?
Energi
yang berlebih akan disimpan dalam tubuh sebagai lemak tubuh. Jadi
walaupun aktivitasnya ditingkatkan tetapi asupan energi lewat makanan
juga ditambah maka tujuan menurunkan berat badan tidak akan tercapai
bahkan hasil sebaliknya yaitu peningkatan berat badan yang diperoleh.
Jadi menjaga atau mengatur berat badan yang efektif adalah melalui
pengaturan pola makan (diet). Jika menginginkan berat badan yang
tetap/stabil tentunya antara asupan energi (lewat makan) dan energi
yang diperlukan untuk beraktivitas harus seimbang, sedang jika
penurunan berat badan yang diinginkan, asupan energinya harus lebih
kecil daripada energi yang diperlukan untuk beraktivitas. Sering kita
dengar keluhan dari orang yang berbadan subur (biasanya wanita) yang
mengatakan mereka tidak pernah sarapan pagi dan makan malam tetapi
berat badannya meningkat terus. Menurut fisika hal ini tidak mungkin
karena melawan kaedah kekekalan energi. Mereka lupa bahwa sarapan dan
makan malamnya telah diganti dengan cemilan yang meskipun volumenya
kecil tetapi kandungan energinya jauh lebih banyak dari porsi makan
pagi dan malamnya tersebut.
Besar
energi untuk melakukan aktivitas tubuh minimum seperti bernafas,
memompa darah, metabolisme dimana tubuh dalam keadaan istirahat total
disebut Basal Metabolic Rate (BMR) yang nilainya sekitar 90 kcal/jam
atau sekitar 2200 kcal per hari (Cameron dan Skofronick, 1978).
Seperti disebutkan sebelumnya mengatur berat badan paling efektif
adalah dengan pengaturan pola makan. Sebagai contoh, seseorang ingin
mengurangi lemak tubuh seberat 4,54 kg. Kandungan kalori tiap gram
lemak adalah 9,3 kcal maka 4,54 kg lemak mengandung 4,54 kg x 9,3
kcal/gram = 4,2 x 10 4 kcal. Bersepeda di jalan datar dengan laju
21,3 km/jam menghabiskan energi sebesar 1198,75 kcal/jam. Untuk
menurunkan berat badan dengan cara bersepeda seperti itu diperlukan
waktu 4,2 x 10 4 kcal dibagi 1198,75 kcal/jam = 35 jam, dengan
ketentuan pola makan tidak berubah dari sebelumnya, hal ini sukar
dilakukan. Dengan mengubah diet dari 2500 kcal perhari menjadi 2000
kcal perhari atau mengurangi konsumsi makan sebesar 1/5 setiap hari
diperlukan waktu 4,2 x 10 4 kcal dibagi 500 kcal/hari = 84 hari. Yang
terakhir ini lebih mudah dilaksanakan. Umat muslim selama bulan puasa
asupan energinya berkurang sampai 1/3 bahkan lebih oleh karena itu
terjadi penurunan berat badan antara 3 sampai 5 kg setelah puasa
berakhir.