Perbandingan
massa dan kadar unsur dalam suatu senyawa dapat ditentukan dari rumus
molekulnya.
Di
mana,
1.
Penentuan Rumus Empiris dan Rumus Molekul
Rumus
kimia menunjukkan jenis atom unsur dan jumlah relatif masing- masing
unsur yang terdapat dalam zat. Banyaknya unsur yang terdapat dalam
zat ditunjukkan dengan angka indeks.
Rumus
kimia dapat berupa rumus empiris dan rumus molekul.
“Rumus
empiris, rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom- atom dari
unsur-unsur yang menyusun senyawa”.
“Rumus
molekul, rumus yamg menyatakan jumlah atom-atom dari unsur-unsur yang
menyusun satu molekul senyawa”.
Perhatikan contoh rumus molekul dan rumus empiris beberapa senyawa
dalam tabel berikut.
Tabel 1 : Rumus Molekul dan Rumus Empiris Beberapa Senyawa
Rumus Molekul = ( Rumus Empiris )n
Mr Rumus Molekul = n x (Mr Rumus Empiris)
n = bilangan bulat
Penentuan rumus empiris dan rumus molekul suatu senyawa dapat
ditempuh dengan langkah berikut.
Cari massa (persentase) tiap unsur penyusun senyawa,
Ubah ke satuan mol,
Perbandingan mol tiap unsur merupakan rumus empiris,
Cari rumus molekul dengan cara:
(Mr
rumus empiris) n = Mr
rumus molekul, n dapat dihitung,
Kalikan n yang diperoleh dari hitungan dengan rumus empiris.
2. Menentukan Rumus Kimia Hidrat (Air Kristal)
Hidrat
adalah
senyawa kristal padat yang mengandung air kristal (H2O).
Rumus kimia senyawa kristal padat sudah diketahui. Jadi pada dasarnya
penentuan rumus hidrat merupakan penentuan jumlah molekul air kristal
(H2O)
atau nilai x.
Secara umum, rumus hidrat dapat ditulis sebagai berikut.
Rumus
kimia senyawa kristal padat: x . H2O
Sebagai
contoh garam kalsium sulfat, memiliki rumus kimia CaSO4
. 2H2O,
artinya dalam setiap satu mol CaSO4
terdapat 2 mol H2O.
Beberapa senyawa berhidrat/berair kristal dapat Anda lihat dalam
tabel berikut.
Tabel 2 : Beberapa Senyawa Berhidrat
3. Hitungan Kimia
Penentuan jumlah pereaksi dan hasil reaksi yang terlibat dalam reaksi
harus diperhitungkan dalam satuan mol. Artinya, satuan-satuan yang
diketahui harus diubah ke dalam bentuk mol. Metode ini disebut metode
pendekatan mol.
Adapun langkah-langkah metode pendekatan mol tersebut adalah sebagai
berikut:
Tuliskan persamaan reaksi dari soal yang ditanyakan dan setarakan.
Ubahlah semua satuan yang diketahui dari tiap-tiap zat ke dalam mol.
Gunakanlah koefisien reaksi untuk menyeimbangkan banyaknya mol zat
reaktan dan produk.
Ubahlah satuan mol dari zat yang ditanyakan ke dalam satuan yang
ditanya (L atau g atau partikel, dll.).
4. Pereaksi Pembatas
Di dalam suatu reaksi kimia, perbandingan mol zat-zat pereaksi yang
dicampurkan tidak selalu sama dengan perbandingan koefisien
reaksinya. Hal ini berarti bahwa ada zat pereaksi yang akan habis
bereaksi lebih dahulu. Pereaksi demikian disebut pereaksi pembatas.
Bagaimana hal ini dapat terjadi? Perhatikan gambar di bawah ini!
Pereaksi pembatas
Reaksi di atas memperlihatkan bahwa menurut koefisien reaksi, satu
mol zat X membutuhkan dua mol zat Y. Gambar di atas menunjukkan bahwa
tiga molekul zat X direaksikan dengan empat molekul zat Y. Setelah
reaksi berlangsung, banyaknya molekul zat X yang bereaksi hanya dua
molekul dan satu molekul tersisa. Sementara itu, empat molekul zat Y
habis bereaksi. Maka zat Y ini disebut pereaksi pembatas.
Pereaksi pembatas merupakan reaktan yang habis bereaksi dan tidak
bersisa di akhir reaksi.
Dalam hitungan kimia, pereaksi pembatas dapat ditentukan dengan
cara membagi semua mol reaktan dengan koefisiennya, lalu pereaksi
yang mempunyai nilai hasil bagi terkecil merupakan pereaksi pembatas.