Gametogenesis
merupakan proses pembentukan sel-sel gamet di dalam tubuh makhluk
hidup. Proses-proses tersebut dapat terjadi pada makhluk hidup
berikut.
1.
Hewan
Proses
spermatogenesis pada hewan meliputi dua proses.
a.
Spermatogenesis
Spermatogenesis
adalah proses pembentukan sel spermatozoa atau sel kimia jantan yang
terjadi di dalam testis, tepatnya pada tubulus seminiferus. Proses
spermatogenesis berlangsung sebagai berikut.
Sel
primordial sperma yang bersifat diploid (2n) di dalam testis membelah
secara mitosis berkali-kali dan akhirnya memben-tuk atau menghasilkan
empat sel spermato- gonium diploid (2n). Sel spermatogonium mengalami
perkembangan dan membelah secara mitosis membentuk spermatosit primer
(2n). Kemudian spermatosit primer mengalami pembelahan secara meiosis
I dan menghasilkan dua buah spermatosit sekunder yang haploid (n).
Setiap spermatosik sekunder akan melanjutkan pembelahan secara
meiosis II dan masing-masing menghasilkan dua spermatosit sehingga
pada akhir meiosis dua dihasilkan empat buah spermatosit. Pada
manusia dua spermatid mengandung 22 autosom + 1 kromosom X atau 22 AA
+ X dan spermatid lainnya mengandung 22 autosom + 1 kromosom Y atau
22 AA + Y yang akan digunakan dalam pewarisan jenis kelamin.
Selanjutnya keempat spermatid akan mengalami pematangan empat buah
spermatozoa yang haploid (n).
Setiap
spermatozoa mempunyai ekor untuk membantu pergerakan, mengandung
akrosom yang dapat menghasilkan enzim proteinase dan hiakironidase.
Untuk menembus lapisan pelindung sel telur, selama pertumbuhan dari
spermatogonium sampai menjadi spermatozoa dirawat dan dipelihara oleh
sel sertoli untuk menghasilkan nutrisi bagi spermatozoa dan sel
leydig dalam menghasilkan hormon jantan yaitu hormon testosteron.
Proses
pembentukan spermatozoa ini berlangsung mulai menginjak dewasa dan
berjalan secara terus-menerus. Agar lebih memahami tentang proses
spermatogenesis, perhatikan Gambar di bawah ini.
|
Proses spermatogenesis |
b.
Oogenesis
Oogenesis
adalah proses pembentukan ovum atau sel telur yang terjadi di dalam
ovarium oleh sel folikel. Proses yang terjadi pada oogenesis adalah
sebagai berikut.
Sel
primordial ovum atau oogenesis yang bersifat diploid (2n) membelah
secara mitosis berkali-kali dan menjadi oosit primer (2n). Oosit
primer akan melakukan pembelahan meiosis I dan akan menjadi oosit
sekunder dan haploid (n) kemudian menjadi badan polar atau sel
polosit sekunder (n). Sedangkan sel polosit primer membelah menjadi
dua buah sel polosit sekun- der (n).
Pada
akhir oogenesis, ootid akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan
menjadi sebuah ovum haploid (n) yang fungsional dan 3 sel polosit
sekunder akan mengalami degenerasi (pada manusia ovum mengandung 22
autosom dan kromosom X atau 22AA + X).
Bagian
luar ovum diselubungi oleh membran corona radiate dan zona pelucida.
Selama pertumbuhan dan perkembangannya, ovum diatur oleh hormon
wanita (estrogen dan progresteron). Oogenesis pada manusia
berlangsung sejak awal hingga dewasa dan berjalan sampai berumur 40
atau 50 tahun saja. Agar lebih jelas perhatikan Gambar di bawah ini!
|
Proses oogenesis |
2.
Tumbuhan Tingkat Tinggi
Proses
gametogenesis pada tumbuhan tingkat tinggi meliputi tahap-tahap
berikut.
a.
Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis
adalah proses pembentukan gamet jantan (sperma) yang berlangsung pada
bunga yaitu di dalam serbuk sari bagian dari kepala sari (antenna)
yang di dalamnya terdapat kantong serbuk sari atau mikrosporangium.
Proses mikrosporogenesis berlangsung sebagai berikut:
Sebuah
sel induk mikrospora diploid (mikrosporosit) dalam antenna membelah
secara meiosis I dan menghasilkan sepasang sel haploid. Pada meiosis
II menghasilkan 4 mikrospora haploid (n) yang berkelompok membentuk
tetrad. Setiap mikrospora akan mengalami kariokinesis (pembelahan
inti), sehingga menghasilkan 2 inti yang haploid yaitu satu inti
dinamakan inti saluran serbuk sari dan satu inti generatif. Inti
generatif membelah secara mitosis tanpa disertai sitokinesis dan
terbentuklah 2 inti sperma (n) dan inti serbuk sari tidak membelah.
Dengan demikian maka sebutir serbuk sari yang telah masak mengandung
3 inti yang haploid, yaitu serbuk inti saluran serbuk sari dan 2 buah
inti sperma.
b.
Megasporogenesis
Megasporogenesis
adalah proses pembentukan gamet betina (ovum) yang berlangsung dalam
bakal buah (ovarium) dan menghasilkan kandung lembaga. Proses
megasporogenesis berlangsung sebagai berikut.
Sebuah
sel induk megaspora diploid (megasporosit) dalam ovarium mengalami
meiosis I dan menghasilkan 2 sel diploid. Selanjutnya mengalami
meiosis II menghasilkan 4 megaspora haploid yang letaknya berderet
dan 3 megaspora mengalami degenerasi dan mati. Satu megaspora yang
tersisa mengalami pembelahan mitosis tiga kali berturut-turut tanpa
diikuti sitokinesis (pembelahan plasma) dan menjadi 8 inti megaspora
(kandung lembaga muda) yang haploid, kemudian 4 inti kelompok di
kalaza (bagian antara bakal biji dan tangkai biji) dan 4 inti berada
di dekat mikrofil. Satu inti dari masing-masing kelompok bergerak ke
tengah dan menyatu membentuk inti kandung lembaga sekunder (2n)
sedangkan 3 inti yang berada pada kalaza dinamakan inti antipoda dan
3 inti yang berada di mikrofil berkembang menjadi 1 inti sel telur
atau ovum (n) yang di tengah dan 2 inti sinergid (n) yang di
sampingnya maka pada kandung lembaga yang masak terdapat:
3 inti antipoda
1 inti ovum (n)
2 inti sinergid (n)
1 inti kandung lembaga sekunder (2n).
Agar
pemahaman Anda tentang proses gametogenesis pada tumbuhan tingkat
tinggi lebih jelas dapat Anda lihat pada Gambar berikut ini!
|
Proses gametogenesis pada tumbuhan tingkat tinggi |
Demikianlah materi tentang Gemetogenesis ini saya sampaikan, semoga bermanfaat ...