Pengenalan
objek dari hasil pengindraan jauh dimulai dari yang paling mudah ke
arah yang lebih sulit. Untuk menginterpretasi citra, terdapat
tahapan- tahapan yang harus dilalui, sebagai berikut.
1.
Deteksi
Deteksi
adalah usaha penyadapan data secara global, baik yang tampak maupun
yang tidak tampak. Di dalam deteksi, ditentukan ada tidaknya suatu
objek. Misalnya objek berupa tumbuhan, bangunan, lapangan, dan
sebagainya. Tingkatan informasi pada tahap deteksi ini bersifat
global.
2.
Identifikasi
Identifikasi
adalah kegiatan untuk mengenali objek yang tergambar pada citra yang
dapat dikenali berdasarkan ciri yang terekam oleh sensor dengan alat
stereoskop. Informasi yang diperoleh pada tahapan ini adalah setengah
rinci. Pengenalan objek dapat dilihat dari 2 segi, yaitu dari segi
objek dan dari segi citra pengindraan jauhnya.
a)Segi
Objek
Dari
segi objek, yang mudah dikenali adalah benda-benda yang berbentuk
antara lain:
memanjang seperti sungai, jalan, pegunungan, dan sebagainya,
kontranya besar, artinya adanya perbedaan rona antara objek benda
dengan benda lain di sekitarnya,
ukuran objeknya besar,
dimulai dari wujud buatan manusia yang umumnya lebih teratur ke arah
wujud alamiah yang tidak teratur, dan
wujud secara keseluruhannya tidak rumit.
b)
Segi Citra
Dari
segi citra, pengenalan objek dipengaruhi oleh:
kualitas citra,
jenis citra, dan
skala citra.
3.
Pengenalan Akhir (Recognition)
Pengenalan
akhir diartikan sebagai pengerjaan ciri-ciri yang terekam, kemudian
disimpulkan objek apa yang terekam. Informasi yang diperoleh pada
tahap akhir biasanya telah rinci. Pada umumnya, dalam tahap akhir ini
menggunakan asas konvergensi bukti (convergence of evidence), yaitu
dengan menggunakan beberapa unsur yang hampir sama, sehingga
lingkupnya menjadi menyempit ke arah satu kesimpulan.
Untuk materi Geografi lainnya silahkan klik Gambar berikut!