Anabolisme
merupakan reaksi proses penyusunan (sintesis) senyawa kompleks dari
senyawa sederhana yang berlangsung di dalam sel. Dalam proses
penyusunan senyawa kimia tersebut diperlukan energi. Jika energi
berasal dari sinar matahari akan digunakan untuk proses fotosintesis
adapun jika energi berasal dari energi kimia digunakan untuk proses
kemosintesis.
1.
Fotosintesis
Ingatlah
kembali fotosintesis! Persamaan reaksi fotosintesis dapat dituliskan
kembali sebagai berikut:
Proses
fotosintesis yang terjadi di dalam daun dapat menghasilkan senyawa
karbohidrat (amilum) dengan bantuan energi cahaya (foton). Sumber
energi cahaya (foton) adalah matahari.
Tahukah
Anda bahwa proses fotosintesis terjadi di dalam kloroplas? Kloroplas
terdapat di dalam daging daun (mesofil) dan juga dapat ditemukan pada
bagian-bagian lain seperti batang dan ranting yang berwarna hijau. Di
dalam kloroplas terdapat pigmen berwarna hijau yang disebut klorofil.
Pigmen inilah yang dapat menyerap energi spektrum cahaya matahari.
Susunan
kloroplas terdiri atas membran ganda yang menyelubungi ruangan berisi
cairan (stroma). Membran tersebut membentuk suatu sistem disebut
membram tilakoid dan bentuknya seperti suatu bangunan kantung disebut
kantung tilakoid. Kantung-kantung telakoid itu dapat berbentuk
berlapis-lapis disebut grana.
Karena
letak klorofil berada pada membran tilakoid, maka proses pengubahan
energi cahaya (foton) menjadi energi kimia berlangsung dalam
tilakoid, sedangkan proses fotosintesis dengan produk akhir glukosa
dan senyawa lain berlangsung di dalam stroma.
Tahap
apa saja yang ada dalam proses fotosintesis? Tahapan dalam proses
fotosintesis merupakan rangkaian dari suatu proses penangkapan energi
cahaya (fotosistem), aliran elektron dan penggunaannya. Klorofil
hanyalah sebagian dari perangkat fotosistem untuk menangkap energi
cahaya dalam proses fotosintesis.
a.
Fotosistem
Fotosistem
merupakan suatu unit yang terdiri atas klorofil a, kompleks antene
dan akseptor elektron yang mampu menangkap energi cahaya (foton)
matahari. Jika klorofil hanya menyerap cahaya merah, ungu, dan biru
kemudian dipantulkan kembali maka terlihat warna hijau. Warna
klorofil dapat berbeda-beda tergantung dari jenis klorofil dan cahaya
yang terserap kemudian dipantulkan. Ada dua macam klorofil, yaitu
sebagai berikut.
Klorofil a, yaitu klorofil yang memiliki pigmen warna hijau, pigmen
merupakan senyawa kimia yang dapat menyerap cahaya tampak.
Klorofil b, klorofil yang memiliki pigmen warna kuning sampai jingga
disebut karoten memiliki struktur mirip dengan klorofil a.
b.
Aliran Elektron
Perjalanan
yang ditempuh oleh elektron ada dua yaitu sebagai berikut.
Aliran Elektron Fotosistem I Bersifat Siklus
Cahaya
berenergi tinggi yang terserap klorofil a dapat menyebabkan elektron
(e-) berasal dari fotosistem I atau P700 terlempar keluar
orbitnya. Pada saat perjalanan elektron (e-) berasal dari
P700 yang terlempar keluar orbit tersebut lalu ditangkap oleh
akseptor penerima elektron seperti plastokuinon atau sitokrom.
Kemudian elektron itu pindah ke akseptor lain, lalu pindah kembali
ke klorofil P700 semula. Selama proses perpindahan dari akseptor
satu ke akseptor lain terdapat energi yang terlepas dari elektron,
energi tersebut digunakan dalam fotofosforilasi siklik dengan produk
akhir berupa ATP, dan tidak dihasilkan NADPH serta O2.
ATP
digunakan sebagai energi yang dapat dimanfaatkan dalam proses
biologis sel-sel organisme, seperti yang telah kita pelajari
sebelumnya. Dalam hal ini ATP berguna dalam pembentukan karbohidrat.
Perlu Anda ketahui sintesis ATP dalam kloroplas disebut sebagai
fotofosforilasi .
Aliran Elektron Fotosistem II Bersifat Nonsiklus
Perjalanan
aliran elektron fotosistem II, elektronnya (e-) juga
berasal dari P700. Elektron (e-) yang terlempar keluar
orbit dan ditangkap oleh akseptor elektron yaitu NADPH2
kemudian elektron (e-) bersamaan dengan 2H–
berasal dari pecahan H2O mengikuti jalannya elektron
siklik pindah ke akseptor lain seperti plastosianin atau feredoksin.
Selanjutnya
elektron itu pindah dan tidak kembali ke klorofil P700, tetapi
mengalir melalui membran tilakoid. Dengan pelepasan elektron
tersebut, maka P700 menjadi molekul yang teroksidasi sehingga
menyedot elektron dari P680 berenergi tinggi yang berasal dari
energi cahaya (foton) matahari.
Molekul
NADPH2 dan ATP yang berenergi tinggi digunakan untuk
mengubah CO2 dan H2O menjadi produk gula
(seperti glukosa, maltosa, fruktosa dan amilum) dan O2.
Proses pembentukan gula (karbohidrat) dapat Anda lihat pada siklus
Calvin.
c.
Siklus Calvin
Siklus
Calvin terdiri atas dua tahap reaksi, yaitu reaksi terang akan
menghasilkan produk akhir berupa ATP dan NADPH2 dan reaksi
gelap akan menghasilkan gula (karbohidrat), kedua reaksi tersebut
terjadi dalam kloroplas yang terdapat di dalam daging daun (mesofil).
Tahapan reaksi siklus Calvin adalah karboksilasi, reduksi dan
regenerasi sebagai berikut.
|
Siklus Calvin |
1)
Karboksilasi (Fiksasi) CO2
CO2
diikat (fiksasi) oleh senyawa rebulosa bifosfat (RuBP) yang
memiliki atom C sebanyak 5 (C-5), karena hanya mengikat satu atom C
(C-1) maka terbentuk senyawa RuBP dengan atom C sebanyak 6 (C-6)
dalam keadaan yang tidak stabil dan pecah menjadi 2 senyawa
gliseraldehid 3-fosfat (G3P).
2)
Reduksi
Selanjutnya
2 senyawa gliseraldehid 3-fosfat (G3P) bereaksi dengan ATP, membentuk
asam fosfogliseraldehid yang masih berikatan dengan H2
berasal dari NADPH2 . Siklus reaksinya harus berjalan 3
kali, baru terbentuk hasil akhir yaitu 6 senyawa gliseraldehid
3-fosfat (G3P).
3)
Regenerasi
Regenerasi
atau pembentukan kembali senyawa rebulosa bifosfat (RuBP) digunakan
untuk mengikat CO2 . Pembentukan kembali senyawa rebulosa
bifosfat (RuBP) dan pecah menjadi 2 senyawa (G3P) bereaksi dengan ATP
membentuk asam fosfogliseraldehid dan NADPH2 . Siklus
reaksinya berjalan 3 kali, dan kembali regenerasi lagi. Jadi untuk
membentuk 1 molekul glukosa maka dibutuhkan sebanyak 6 kali siklus
(siklus Calvin) dengan menangkap sebanyak 6 molekul 6CO2 ,
reaksinya sebagai berikut.
2.
Kemosintesis
Sebagaimana
telah Anda ketahui, bahwa sumber energi pada proses reaksi penyusunan
(sintesis) molekul gula (karbohidrat) dari molekul CO2 dan
H2O yang berlangsung di dalam sel makhluk hidup, adalah
cahaya (foton) matahari, tetapi tidak semua makhluk hidup menggunakan
cahaya sebagai sumber energinya. Contohnya pada beberapa
mikroorganisme seperti bakteri belerang, bakteri nitrit, bakteri
nitrat, dan bakteri besi memperoleh energi dengan cara mengoksidasi
senyawa kimia. Jadi, jika pada proses penyusunan bahan organik yang
menggunakan sumber energi dengan cara pengoksidasian (pemecahan)
senyawa kimia disebut kemosintesis.