Semua
makhluk hidup berasal dari mahkluk hidup sebelumnya yang dapat muncul
dengan variasi baru sehingga menyebabkan terjadinya keanekaragaman
makhluk hidup. Adanya variasi-variasi tersebut dapat menyebabkan
spesies baru. Peristiwa ini dikenal dengan istilah evolusi. Jadi,
evolusi adalah proses kompleks pewarisan sifat organisme yang berubah
dari generasi ke generasi dalam kurun waktu jutaan tahun.
Teori
tentang evolusi merupakan teori yang tetap hangat dipertentangkan
sampai saat ini. Banyak tokoh yang berpendapat tentang hal ini,
tetapi belum ada satu teori yang dapat menjawab semua fakta dan
kejadian tentang sejarah perkembangan makhluk hidup. Beberapa teori
dari para ahli yang menjadi dasar dari teori evolusi, di antaranya
sebagai berikut.
1.
Aristoteles (384 - 322 SM)
Aristoteles
adalah seorang filosof yang berasal dari Yunani, yang mencetuskan
teori evolusi. Ia mengatakan bahwa evolusi yang terjadi berdasarkan
metafisika alam, maksudnya metafisika alam dapat mengubah organisme
dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.
2.
Anaximander (500 SM)
Anaximander
juga merupakan seorang filosof yang berasal dari Yunani. Ia
berpendapat bahwa manusia berawal dari makhluk akuatik mirip ikan dan
mengalami proses evolusi.
3.
Empedoclas (495 - 435 SM)
Empedoclas
adalah seorang filosof Yunani. Ia mengemukakan teori bahwa kehidupan
berasal dari lumpur hitam yang mendapat sinar dari matahari dan
berubah menjadi makhluk hidup. Evolusi terjadi dengan dimulainya
makhluk hidup yang sederhana kemudian berkembang menjadi sempurna dan
akhirnya menjadi beraneka ragam seperti sekarang ini.
4.
Erasmus Darwin (1731 - 1802)
Erasmus
Darwin adalah kakek dari Charles Robert Darwin, seorang tokoh evolusi
berkebangsaan Inggris. Teorinya adalah bahwa evolusi terjadi karena
bagian fungsional terhadap stimulasi adalah diwariskan. Ia menyusun
buku yang berjudul Zoonamia yang menentang teori evolusi dari
Lamarck.
5.
Count De Buffon (1707 - 1788)
Buffon
berpendapat bahwa variasi-variasi yang terjadi karena pengaruh alam
sekitar diwariskan sehingga terjadi penimbunan variasi.
6.
Sir Charles Lyell (1797 - 1875)
Lyell
adalah seorang ilmuwan yang berasal dari Skotlandia dengan bukunya
yang terkenal berjudul Principles of Geology. Di dalam bukunya
tersebut Lyell berpendapat bahwa permukaan bumi terbentuk melalui
proses bertahap dalam jangka waktu yang lama.
7.
Lamarck
Jean
Baptise de Lamarck (1744 – 1829) seorang ahli biologi kebangsaan
Perancis, memiliki suatu gagasan dan menuliskannya dalam bukunya
berjudul “Philoshopic”. Dalam bukunya tersebut Lamarck mengatakan
sebagai berikut.
Lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri dan sifat-sifat yang
diwariskan melalui proses adaptasi lingkungan.
Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan kepada keturunannya.
Organ yang sering digunakan akan berkembang dan tumbuh membesar,
sedangkan organ yang tidak digunakan akan mengalami pemendekan atau
penyusutan, bahkan akan menghilang.
8.
Charles Robert Darwin
Charles
Robert Darwin (1809–1882) adalah seorang ilmuwan berke- bangsaan
Inggris yang melakukan pelayaran pada tahum 1831. Dengan menggunakan
kapal HMS Beagel, ia melakukan pelayaran menuju ke Kepulauan
Galapagos, yang merupakan kepulauan terpencil kurang lebih 1050 km
dari dari daratan utama Amerika Serikat. Dalam pelayarannya hingga
sampai di Kepulauan Galapagos tersebut Charles Darwin menemukan dan
mengamati berbagai macam burung Finch yang memiliki berbagai macam
bentuk paruh. Perbedaan morfologi tersebut ternyata menunjukkan
adanya hubungan kekerabatan dengan burung yang ada di Amerika
Serikat.
Pada
abad ke-18 seorang ahli ekonomi Thomas Robert Malthus seorang
berkebangsaan Inggris (1766 – 1834) mengemukakan pendapatnya dalam
bukunya yang berjudul An Essay on the Principle of Population.
Malthus menyimpulkan bahwa jumlah penduduk naik seperti deret ukur
(1, 2, 4, 8, 16, ...) sedangkan bahan makanan yang tersedia naik
seperti deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, ...). Dari teori tersebut dapat
disimpulkan bahwa jumlah kenaikan penduduk lebih cepat daripada
kenaikan produksi pangan. Fenomena ini mengakibatkan makhluk hidup
harus melakukan perjuangan agar terus bertahan. Sifat-sifat yang
mendukung akan dipertahankan, sedangkan sifat-sifat yang tidak
mendukung akan hilang. Makhluk hidup yang mampu bertahan hidup dan
mampu beradaptasi dengan lingkungannya akan lolos dari seleksi alam.
9.
August Weismann (1934 - 1914)
Weismann
berpendapat bahwa sel-sel tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan
dalam penurunannya, melainkan berdasarkan pada prinsip genetika.
Weismann melakukan percobaan untuk membuktikan teorinya tersebut.
Perlakuan diberikan kepada dua tikus yang dipotong ekornya dan
kemudian kedua tikus tersebut dikawinkan. Hasilnya adalah generasi
keturunannya masih berekor panjang sampai generasi ke-21. Dari
percobaan yang dilakukan tersebut maka akhirnya Weismann menarik
kesimpulan seperti berikut.
Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak diwariskan
kepada generasi berikutnya.
Evolusi merupakan masalah genetika, artinya evolusi adalah gejala
seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika.
Demikianlah materi tentang Teori Evolusi ini saya sampaikan, semoga bermanfaat ...