• Tentang
  • Panduan Pengguna
  • Kebijakan Cookie
  • Daftar Isi

Ilmu Sains

Media Pembelajaran Ilmu Sains | Biologi, Fisika, Geografi, Kimia, dan Matematika

  • Home
  • Biologi
  • Fisika
  • Kimia
  • Geografi
  • Matematika
  • Makalah
  • Berita
  • Ilmuan
Home » geografi » mateorologi » materi » Angin, Pengertian, Jenis, Manfaat dan Proses Terjadinya

Angin, Pengertian, Jenis, Manfaat dan Proses Terjadinya

garismasuk
Add Comment
geografi, mateorologi, materi
Rabu, 03 Juni 2015
1. Pengertian
Angin adalah gerakan udara mendatar atau sejajar dengan permukaan bumi yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat lainnya.

2. Jenis-jenis Angin
Angin memiliki beberapa jenis diantaranya adalah angin darat-laut, angin gunung-lembah, dan angin jatuh (fohn)
a. Angin darat-laut
Angin darat terjadinya karena adanya pergerakan udara dari darat ke laut, sedangkan angin laut adalah angin yang terjadi karena adanya pergerakan udara dari laut ke darat. Angin darat terjadi pada malam hari ketika tekanan udara di darat lebih tinggi dibanding di laut, sedangkan angin laut sebaliknya.

b. Angin gunung-lembah
Angin gunung adalah angin yang terjadi karena adanya pergerakan udara dari gunung ke arah lembah, sedangkan angin lembah sebaliknya. Angin gunung terjadi ketika pada malam hari puncak gunung lebih tinggi tekanannya dibanding lembah, sedangkan angin lembah sebaliknya.

c. Angin jatuh
Angin jatuh disebut juga angin fohn, yaitu angin kering yang bergerak menuruni lereng pegunungan. Dilihat dari proses terjadinya, angin jatuh sebenarnya hampir sama dengan angin gunung. Faktor yang membedakan antara angin jatuh dan angin gunung terletak pada sifat-sifatnya. Sebagian besar angin jatuh bersifat kering dan panas. Hal ini terjadi jika angin jatuh bertiup dari daerah yang memiliki temperatur lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang didatangi. Conth angin jatuh yang terdapat di Indonesia adalah Angin Wambrau (Biak), Bohorok (Deli), Kumbang (Cirebon), Gending (Pasuruan), dan Brubu (Makassar).

3. Proses Terjadinya Angin
Jika dua daerah menerima penyinaran matahari yang berbeda, maka berbeda pula suhu dan tekanan udaranya. Daerah yang menerima sinar matahari lebih banyak akan memiliki tekanan udara yang lebih kecil. Akibatnya udara bergerak dari daerah yang memiliki tekanan udara lebih tinggi ke daerah yang memiliki tekanan udara lebih rendah. Gerakan udara tersebut dikenal dengan istilah angin, Jadi Angin adalah gerakan udara mendatar atau sejajar dengan permukaan bumi yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat lainnya.

Peristiwa bergeraknya udara dalam bentuk angin sama dengan peristiwa bergeraknya air. Air akan mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah dan kecepatannya tergantung pada beda ketinggian kedua tempat tersebut. Semakin besar beda ketinggiannya, maka semakin besar pula kecepatan alirannya. Hal yang sma terjadi pada peristiwa angin yaitu bergerak menuju tempat dengan tekanan udara yang lebih rendah. Besarnya kecepatannya tergantung pada perbedaan tekanan antara dua tempat. Semakin besar perbedaan tekanannya (gradien barometrik), semakin besar pula kecepatan anginnya.

Alat untuk mengukur arah angin disebut sisip angin. Anak panah pada sisip angin akan selalu mengarah ke arah darimana angin bertiup. Misalnya angin bertiup dari arah utara. Kecepatan angin diukur dengan menggunakan anemometer. Untuk memudahkan dalam pemberian informasi, kecepatan angin biasanya menggunakan skala Beaufort.

4. Manfaat Angin
Walaupun angin dapat menimbulkan bencana, tetapi dapat pula menimbulkan manfaat yaitu untuk menggerakkan kincir angin. Kincir angin adalah sebuah mesin yang digerakkan oleh tenaga angin untuk menumbuk biji-bijian, memompa air untuk mengairi sawah, menghasilkan energi listrik (turbin angin). Turbin angin kebanyakan ditemukan di Eropa dan Amerika Utara. Hingga saat ini telah ada sekitar 20.000 turbin angin diseluruh dunia yang dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik. Kebanyakan turbin semacam itu dioperasikan di lahan khusus yang disebut “ladang angin” (wind farm).

Sebenarnya, energi angin telah lama dimanfaatkan oleh manusia semenjak 2000 tahun lalu. Sampai saat ini teknologi tersebut masih terus dimanfaatkan bahkan semakin dikembangkan. Alasannya, selain ramah lingkungan, sumber energi ini juga selalu tersedia setiap waktu dan memiliki masa depan bisnis yang menguntungkan. Tidak heran jika saat ini sebagian besar negara maju di Eropa dan Amerika Serikat telah memanfaatkan sumber energi ini.

Negara yang dijuluki sebagai negeri kincir angin adalah Belanda. Di negara ini, kita dapat melihat berbagai kincir angin dengan berbagai ukuran. Namun sanyangnya, jumlah kincir angin di negara ini menurun. Beberapa abad yang lalu, Belanda mempunyai kurang lebih 10.000 kincir angin, tetapi jumlahnya hingga saat ini hanya kurang lebih 1000 kincir angin.
Sejumlah kincir angin yang ditemukan di Belanda dan negara-negara lainnya di Eropa
Sejumlah kincir angin yang ditemukan di Belanda dan
negara-negara lainnya di Eropa

Selain Belanda, negara di eropa yang terus mengembangkan kincir angin adalah Jerman. Di negara ini terdapat kincir angin sejumlah 14.000 buah dengan kapasitas listrik lebih dari 12.000 MW. Jumlah tersebut melampaui jumlah kincir angin yang dimiliki Belanda dan mampu memenuhi sekitar 5 persen kebutuhan listrik di seluruh negeri. Karena itu, Jerman kini merupakan negeri kincir angin utama dunia.

Kincir angin di lepas pantai untuk pembangkit listrik di lepas pantai
Kincir angin di lepas pantai untuk
pembangkit listrik di lepas pantai

Setidaknya ada dua keuntungan menggunakan kincir angin. Pertama, dari segi ekonomi, sumber energi ini mampu megurangi penggunaan bahan bakar minyak, serta menciptakan lapangan pekerjaan baru di bidang pembuatan dan pemeliharaan kincir angin, serta distribusinya. Kedua, di bidang lingkungan hidup, energi angin sangat ideal karena tidak menghasilkan polusi, tak memerlukan bahan bakar, tak menimbulkan efek rumah kaca, serta tak menghasilkan zat berbahaya dan sampah radioaktif.

Tweet

0 Tanggapan untuk "Angin, Pengertian, Jenis, Manfaat dan Proses Terjadinya"

Komentar Anda ...?

← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Kami Juga ada di Facebook

Sains Mini

Materi Pilihan

  • Senyawa Hidrokarbon (Alkana, Alkena dan Alkuna)
  • Penjelasan Mengenai 3 Macam Sendi (Amfiartrosis, Sinartrosis dan Diartrosis)
  • Pengertian dan Penjelasan Transpor Aktif (Endositosis dan Eksositosis)
  • Penjelasan tentang Tumbukan (Lenting Sempurna, Sebagian, dan Tidak Sama Sekali)
  • Indra Pendengaran Manusia (Telinga)
Diberdayakan oleh Blogger.

Saran Materi

Kategori

fisika (169) manusia (50) astronomi (23) iklim (17) tumbuhan (17) kingdom animalia (14) energi (12) hidrosfer (11) sel (11) cuaca (9) pencernaan (9) darah (7) hewan (7) penyakit (7) pernapasan (6) metabolisme (5) organ (5) peta (5) jaringan (4) tulang (4) indra (3) atmosfer (2) ekosistem (2) tata surya (2) teknologi (2) SIG (1) budaya (1) bumi (1) hormon (1) jantung (1) otot (1) respirasi (1) saraf (1)
Copyright 2014 Ilmu Sains - All Rights Reserved Biologi Indonesia - Powered by Blogger