Konsep
Mol dan Tetapan Avogadro - Apabila
Anda mereaksikan satu atom karbon (C) dengan satu molekul oksigen
(O2) maka akan terbentuk satu molekul CO2.
Tetapi sebenarnya yang Anda reaksikan bukan satu atom karbon dengan
satu molekul oksigen, melainkan sejumlah besar atom karbon dan
sejumlah besar molekul oksigen. Oleh karena jumlah atom atau jumlah
molekul yang bereaksi begitu besarnya maka untuk menyatakannya, para
ahli kimia menggunakan “mol” sebagai satuan jumlah partikel
(molekul, atom, atau ion).
Amedeo
Avogadro
Satu
mol didefinisikan sebagai jumlah zat yang mengandung partikel zat itu
sebanyak atom yang terdapat dalam 12,000 g atom karbon –12.
Jadi,
dalam satu mol suatu zat terdapat 6,022 x 1023 partikel.
Nilai 6,022 x 1023 partikel per mol disebut sebagai
tetapan Avogadro, dengan lambang L atau N.
Dalam
kehidupan sehari-hari, mol dapat dianalogikan sebagai “lusin”.
Jika lusin menyatakan jumlah 12 buah, mol menyatakan jumlah 6,022 x
1023 partikel zat.
Kata
partikel pada NaCl, H2O, dan N2 dapat
dinyatakan dengan ion dan molekul, sedangkan pada unsur seperti Zn,
C, dan Al dapat dinyatakan dengan atom.
Perhatikan
tabel berikut!
Tabel
1 : Jumlah Partikel dalam Beberapa Zat
Rumus
kimia suatu senyawa menunjukkan perbandingan jumlah atom yang ada
dalam senyawa tersebut.
Tabel
2 : Perbandingan Atom-Atom dalam H2SO4
1
mol zat mengandung 6,022 x 1023 partikel
Hubungan
jumlah mol (n) dengan jumlah partikel, yang secara matematik dapat
dinyatakan sebagai berikut.
Jumlah
partikel = n x N
Di
mana:
n =
jumlah mol
N =
bilangan Avogadro
1.
Massa Molar (Mr)
Massa
satu mol zat dinamakan massa molar (lambang Mr). Besarnya
massa molar zat adalah massa atom relatif atau massa molekul relatif
zat yang dinyatakan dalam satuan gram per mol.
Massa
molar = M r atau A r zat (g/mol)
Perhatikan
contoh pada tabel berikut!
Tabel
3 : Massa Molar Beberapa Zat
Massa
suatu zat merupakan perkalian massa molarnya (g/mol) dengan mol zat
tersebut (n). Jadi hubungan mol suatu zat dengan massanya dapat
dinyatakan sebagai berikut.
Diagram
mol – massa
Secara
matematis, dapat dinyatakan sebagai berikut.
Massa
molar = massa : mol
Massa
= mol x Mr/Ar (massa molar)
2.
Volume Molar (Vm)
Volume
satu mol zat dalam wujud gas dinamakan volume molar, yang
dilambangkan dengan Vm.
Berapakah
volume molar gas? Bagaimana menghitung volume sejumlah tertentu gas
pada suhu dan tekanan tertentu?
Avogadro
dalam percobaannya mendapat kesimpulan bahwa 1 L gas oksigen pada
suhu 0 °C dan tekanan 1 atm mempunyai massa 1,4286 g, atau dapat
dinyatakan bahwa pada tekanan 1 atm:
1
mol gas O2 = 22,4 L
Maka,
berdasarkan hukum Avogadro dapat disimpulkan:
1
mol gas O2 = 22,4 L
Sesuai
dengan hukum Avogadro yang menyatakan bahwa pada suhu dan tekanan
yang sama, volume gas yang sama mengandung jumlah molekul yang sama
atau banyaknya mol dari tiap-tiap gas volumenya sama. Berdasarkan
hukum tersebut berlaku volume 1 mol setiap gas dalam keadaan standar
(suhu 0 °C dan tekanan 1 atm) sebagai berikut.
Volome
gas dalam keadaan standar = 22,4 L
3.
Volume Gas pada Keadaan Tidak Standar
Perhitungan
volume gas tidak dalam keadaan standar (non-STP) digunakan dua
pendekatan sebagai berikut.
a.
Persamaan gas ideal
Dengan
mengandaikan gas yang akan diukur bersifat ideal, persamaan yang
menghubungkan jumlah mol (n) gas, tekanan, suhu, dan volume yaitu:
Hukum
gas ideal : P . V = n . R . T
Di
mana:
P =
tekanan (satuan atmosfir, atm)
V =
volume (satuan liter, L)
n =
jumlah mol gas (satuan mol)
R =
tetapan gas (0,08205 L atm/mol K)
T =
suhu mutlak (°C + 273,15 K)
Jika:
n =
1 mol
R =
0,08205 L atm/mol
P =
1 atm
T =
273 K
b.
Dengan konversi gas pada suhu dan tekanan yang sama
Menurut
hukum Avogadro, perbandingan gas-gas yang jumlah molnya sama memiliki
volume sama. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut.
Di
mana:
n 1
= mol gas 1
n 2
= mol gas 2
V 1
= volume gas 1
V 2
= volume gas 2
4.
Molaritas (M)
Banyaknya
zat yang terdapat dalam suatu larutan dapat diketahui dengan
menggunakan konsentrasi larutan yang dinyatakan dalam molaritas (M).
Molaritas menyatakan banyaknya mol zat dalam 1 L larutan. Secara
matematis dinyatakan sebagai berikut.
Di
mana:
M =
molaritas (satuan M)
massa
= dalam satuan g
Mr =
massa molar ( satuan g/mol)
V =
volume (satuan L)
Hubungan
mol dengan massa, jumlah partikel dan volume pada STP, dapat
digambarkan sebagai berikut.