1.
Energi Gelombang
Gelombang
dalam perambatannya membawa sejumlah energi dari satu tempat ke
tempat lain. Energi dipindahkan sebagai energi getaran antarpartikel
medium perambatan. Untuk gelombang sinusoida dengan frekuensi f,
partikel bergerak dalam gerak harmonis sederhana, sehingga energi
yang dimiliki tiap partikel adalah:
Dengan
A menyatakan amplitudo geraknya, baik secara transversal maupun
longitudinal. Diketahui bahwa menurut persamaan frekuensi gelombang,
k = 4π2 m/T 2
atau setara dengan 4 π2 mf2
, sehingga dari persamaan diatas, diperoleh:
E = 2
π2 mf 2 A2
Dengan
m adalah massa partikel pada medium, yang merupakan hasil kali
massa jenis medium dengan volumenya.
|
Perambatan gelombang pada medium bervolume S.l. |
Dari
Gambar diatas dapat ditentukan bahwa volume V = Sl, di mana S adalah
luas permukaan melalui mana gelombang merambat, dan l adalah jarak
yang ditempuh gelombang dalam selang waktu t, sehingga l = vt, dengan
v menyatakan laju gelombang. Sehingga diperoleh:
m
= ρ .V = ρ .S.l = ρ .S.v.t, maka:
E
= 2 π2 ρ Svtf 2 A2
Dari
persamaan terlihat bahwa energi yang dibawa gelombang sebanding
dengan kuadrat amplitudo. Energi yang dipindahkan gelombang biasanya
dinyatakan dalam intensitas gelombang. Intensitas gelombang ( I
) didefinisikan sebagai daya gelombang yang dibawa melalui bidang
seluas satu satuan yang tegak lurus terhadap aliran energi. Sehingga,
intensitas gelombang dapat dinyatakan sebagai berikut:
Dengan
P adalah daya yang dibawa, yang besarnya adalah:
Sehingga,
intensitas gelombang adalah:
I
= 2 π2 ρ Svf 2 A2
2. Supserposisi
Berdasarkan
eksperimen bahwa dua atau lebih gelombang dapat melintasi ruang yang
sama, tanpa adanya ketergantungan di antara gelombang-gelombang
tersebut terhadap satu sama lain. Jika dua gelombang atau lebih
merambat dalam medium yang sama dan pada waktu yang sama, akan
menyebabkan simpangan dari partikel dalam medium. Simpangan resultan
merupakan jumlah aljabar dari simpangan (positif dan negatif) dari
masing-masing gelombang. Hal ini disebut prinsip superposisi.
Pada
superposisi dua gelombang atau lebih akan menghasilkan sebuah
gelombang berdiri. Simpangan yang dihasilkan bisa saling menguatkan
atau saling melemahkan, tergantung pada beda fase gelombang-gelombang
tersebut. Prinsip superposisi menyatakan sifat gerakan gelombang
bahwa gelombang resultan merupakan penjumlahan dua atau lebih
gelombang individual. Prinsip superposisi hanya berlaku untuk pulsa-
pulsa gelombang kecil yang tinggi pulsanya lebih kecil dibandingkan
panjangnya.
Jika beda fase antara gelombang-gelombang yang mengalami superposisi
adalah 1/2 , maka hasilnya saling melemahkan. Apabila panjang
gelombang dan amplitudo gelombang-gelombang tersebut sama, maka
simpangan hasil superposisinya nol. Tetapi, apabila gelombang-
gelombang yang mengalami superposisi berfase sama, maka simpangan
hasil superposisi itu saling menguatkan. Jika panjang gelombang dan
amplitudo gelombang-gelombang itu sama, maka simpangan resultan
adalah sebuah gelombang berdiri dengan amplitudo kedua gelombang.