Alat-alat
pernapasan tersebut meliputi bagian-bagian sebagai berikut.
1.
Hidung
Untuk
mempelajari hidung lebih lanjut, perhatikan strukturnya pada Gambar dibawah! Hidung merupakan alat pernapasan yang terletak di luar dan
tersusun atas tulang rawan. Pada bagian ujung dan pangkal hidung
ditunjang oleh tulang nasalis. Rongga hidung dibagi menjadi dua
bagian oleh septum nasalis, yaitu bagian kiri dan kanan. Bagian depan
septum ditunjang oleh tulang rawan, sedangkan bagian belakang
ditunjang oleh tulang vomer dan tonjolan tulang ethmoid.
|
Dinding lateral hidung |
Bagian
bawah rongga hidung dibatasi oleh tulang palatum, dan maksila. Bagian
atas dibatasi oleh ethmoid, bagian samping oleh tulang maksila, konka
nasalis inferior, dan ethomoid sedangkan bagian tengah dibatasi oleh
septum nasalis. Pada dinding lateral terdapat tiga tonjolan yang
disebut konka nasalis superior, konka media dan konka inferior.
Melalui celah-celah pada ketiga tonjolan ini udara inspirasi akan
dipanaskan oleh darah di dalam kapiler dan dilembapkan oleh lendir
yang disekresikan oleh sel goblet. Lendir juga dapat membersihkan
udara pernapasan dari debu.
Bagian
atas dari rongga hidung terdapat daerah olfaktorius, yang mengandung
sel-sel pembau. Sel-sel ini berhubungan dengan saraf otak pertama
(nervus olfaktorius). Panjangnya sekitar 10 cm. Udara yang akan masuk
ke dalam paru-paru pertama kali akan masuk melalui hidung terlebih
dahulu. Sekitar 15.000 liter udara setiap hari akan melewati hidung.
Menurut
hasil pengamatan, bernapas menggunakan hidung lebih baik daripada
mulut. Mengapa bisa dikatakan demikian? Hal ini tidak lepas dari
kelengkapan sistem yang terdapat di dalam hidung. Tahukah Anda
mengenai hal itu? Hidung ini dapat mengolah udara yang masuk ke
paru-paru agar menjadi nyaman, di antaranya mengatur suhu udara,
kelembapan dan kebersihan udara yang akan masuk ke paru-paru.
Kualitas udara yang baik akan membuat paru-paru lebih sehat. Fungsi
hidung, antara lain seperti berikut.
a.
Menghangatkan Udara
Hidung
dapat berfungsi menghangatkan udara. Hal ini didukung oleh struktur
pembuluh darah yang ada di sekitar hidung. Di sekitar rongga hidung
terdapat banyak sekali pembuluh darah yang sangat kecil dan sangat
tipis dindingnya. Karena strukturnya yang seperti ini, maka panas
yang berasal dari darah sisa berpindah ke udara yang melewatinya
sehingga dapat menghangatkan udara tersebut.
Sekalipun
suhu udara yang terhirup dingin, tetapi hidung selalu mempunyai
strategi untuk menghangatkan udara, dengan cara membesarkan
pembuluh-pembuluh darah sehingga akan menambah luas permukaan untuk
proses penghangatan udara yang lebih besar. Coba pikirkan, mengapa
udara harus dihangatkan seperti dijelaskan di atas? Ini karena suhu
udara yang masuk ke dalam paru-paru harus mendekati suhu darah.
b.
Melembapkan Udara
Bagaimana
cara hidung melembapkan udara? Hidung mensekresikan lendir, bahkan
setiap harinya lendir yang diekskresikan mencapai ± 1 liter. Dengan
adanya lendir tersebut, maka air akan diuapkan untuk melaksanakan
proses pelembapan udara tersebut, dengan demikian udara yang masuk ke
paru-paru akan selalu dalam keadaan lembap, yaitu ± 80%.
c.
Membersihkan Udara
Dengan
adanya lendir yang terdapat pada hidung, ternyata dapat menjerat
kotoran atau kuman yang berhasil lolos dari saringan. Selain itu, di
dalam rongga hidung juga terdapat bulu-bulu getar, yang berfungsi
sebagai penyaring udara. Seseorang yang sedang sakit influenza atau
pilek, ia akan merasakan makanan hambar.
2.
Laring
Bagian
sebelah atas laring disebut faring. Bagian ini memiliki panjang ± 4
cm. Struktur laring disusun oleh kepingan tulang rawan, antara lain
seperti berikut.
Tulang rawan epiglotis
Tulang
rawan epiglotis berjumlah satu dan terletak di puncak laring
berbentuk daun.
Tulang rawan tiroid
Tulang
ini berjumlah satu, berbentuk seperti perisai yang terletak di
sebelah anterior dari laring. Pada pria dan wanita ada perbedaan
pada tulang rawan tiroid ini, yaitu pada pria lebih besar dan
menonjol yang membentuk jakun.
Tulang rawan krikoid
Tulang
rawan krikoid berjumlah satu dan membatasi bagian bawah laring
berbentuk cincin.
Tulang rawan aritenoid
Tulang
rawan aritenoid berjumlah dua dan terletak di atas krikoid. Tulang
rawan aritenoid berhubungan dengan pita suara.
Tulang rawan kuneiformis
Tulang
rawan kuneiformis berjumlah dua dan terletak di antara epiglotis dan
aritenoid.
Tulang rawan kornoculatum
Tulang
rawan kornoculatum berjumlah dua dan terletak di atas aritenoid.
Laring
memiliki 2 cabang yang membentuk saluran makanan yang disebut
esofagus dan saluran pernapasan yang disebut trakea. Untuk mengatur
kedua fungsi tersebut, maka laring ini memiliki katup yang dapat
membuka dan menutup yang disebut epiglotis, seperti terlihat pada
Gambar Epiglotis
|
Epiglotis |
Katup
ini berfungsi untuk mengatur jalannya udara dan makanan. Itulah
sebabnya saat kita menelan makanan tidak mungkin bersamaan dengan
menghirup udara.
3.
Trakea (Tenggorokan)
Trakea
berada di daerah leher dan disusun oleh tulang rawan yang berbentuk
seperti cincin dengan panjang ± 10 cm. Dinding trakea terdiri atas
jaringan ikat dan memiliki otot polos, pada bagian tengah terdapat
bulu-bulu halus yang berfungsi untuk mengeluarkan debu atau kotoran.
Trakea memanjang ke bawah dan ujungnya bercabang dua yang disebut
bronkus menuju paru-paru kiri dan kanan. Apabila pada bagian ini
kemasukan debu akibatnya terjadi penyempitan pada saluran pernapasan
sehingga menyebabkan seseorang sukar bernapas. Itulah sebabnya
seseorang akan merasa bersin jika saluran pernapasan kemasukan benda
asing yang mengganggu pernapasan.
Batang
trakea bagian dalam dilapisi oleh selaput lendir. Antara selaput
lendir yang meliputi itu ada sepasang selaput yang letaknya melintang
dari bagian muka ke belakang disebut pita suara.
4.
Bronkus
Bronkus
tersusun atas percabangan, yaitu bronkus kanan dan kiri. Letak
bronkus kanan dan kiri agak berbeda. Bronkus kanan lebih vertikal
daripada kiri. Karena strukturnya ini, sehingga bronkus kanan akan
mudah kemasukan benda asing. Itulah sebabnya paru-paru kanan
seseorang lebih mudah terserang penyakit bronkhitis.
Pada
seseorang yang menderita asma bagian otot-otot bronkus ini
berkontraksi sehingga akan menyempit. Hal ini dilakukan untuk
mencegah masuknya lebih banyak benda asing yang menimbulkan reaksi
alergi. Akibatnya penderita akan mengalami sesak napas. Sedangkan
pada penderita bronkitis, bagian bronkus ini akan tersumbat oleh
lendir. Bronkus kemudian bercabang lagi sebanyak 20–25 kali
percabangan membentuk bronkiolus. Pada ujung bronkiolus inilah
tersusun alveolus yang berbentuk seperti buah anggur.
5.
Paru-Paru
Paru-paru
tersusun atas dua bagian, yaitu paru-paru kiri dan kanan seperti
terlihat pada Gambar Paru-paru dibawah. Organ ini terletak di dalam
rongga dada. Paru- paru kanan berukuran lebih besar daripada kiri.
Berat paru- paru kanan sekitar 620 gram, sedangkan paru-paru kiri
sekitar 560 gram. Hal ini disebabkan karena paru-paru kanan terdapat
tiga bronkiolus, sedangkan paru-paru kiri terdapat 2 bronkiolus.
|
Paru-paru |
Di
dalam paru-paru ini bronkiolus bercabang-cabang lagi membentuk
gelembung udara yang disebut alveolus. Alveolus ini memiliki dinding
yang elastis dan banyak mengandung kapiler darah, di situlah
terjadinya pertukaran udara secara proses difusi, oksigen akan diikat
sedangkan CO2 dan air akan dilepaskan. Adanya alveolus ini
mengakibatkan struktur paru- paru seperti kasur busa yang memiliki
rongga-rongga atau kantung kecil.
Alveolus
berjumlah 600 juta, sehingga dapat memperluas permukaan paru- paru.
Pada usia 8 tahun, jumlah alveolus seseorang tidak akan mengalami
penambahan jumlah. Struktur alveolus menyerupai setangkai buah
anggur, dan sel-selnya bersifat lentur sehingga akan mudah mengembang
dan mengempis untuk menarik dan menghembuskan napas. Kantong-kantong
ini bersifat lentur karena dilumasi satu zat yang disebut surfaktan.
Pada seseorang yang menderita emfisema, alveolusnya mengalami
gangguan kelenturan sehingga sulit untuk mengembang dan mengempis.
Itulah sebabnya orang tersebut sulit untuk bernapas.
Paru-paru
ini dibungkus oleh selaput pembungkus yang disebut pleura, yang
tersusun rangkap dua. Di antara kedua pleura terdapat cairan limfe,
yang mempunyai peranan untuk melindungi paru-paru dari gesekan ketika
mengembang dan mengempis.