Dalam
suatu pengukuran dengan menggunakan alat ukur, akan diperoleh hasil
pengukuran yang mengandung kesalahan. Angka pada skala yang dilihat
pada alat ukur mengandung angka pasti dan angka taksiran. Angka-angka
hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan angka taksiran ini
disebut angka penting. Jumlah angka penting yang diperoleh tergantung
kepada jenis dan ketelitian alat ukur yang digunakan.
Aturan
untuk menentukan suatu angka penting sebagai berikut:
Semua angka bukan nol termasuk angka penting
Contoh:
5,35
mempunyai 3 angka penting
Semua angka nol yang tertulis setelah titik
desimal termasuk angka penting
Contoh:
3,60
mempunyai 3 angka penting
27,00
mempunyai 4 angka penting
Angka nol yang tertulis diantara angka-angka
penting, juga termasuk angka penting
Contoh:
508
mempunyai 3 angka penting
20,70
mempunyai 4 angka penting
Angka nol yang tertulis sebelum angka bukan
nol dan hanya berfungsi sebagai penunjuk titik desimal, tidak
termasuk angka penting
Contoh:
0,4
mempunyai 1 angka penting
0,0760
mempunyai 3 angka penting
Jumlah angka penting dalam penulisan hasil
pengukuran dapat dijadikan indikator tingkat ketelitian pengukuran
yang dilakukan. Semakin banyak angka penting yang dituliskan,
berarti pengukuran yang dilakukan semakin teliti.
Contoh
penulisan hasil pengukuran dengan memperhatikan angka penting:
Satu
angka penting : 3; 0,5; 0,004; 0,01 x 10-3
Dua
angka penting : 2,8; 3,0; 0,020; 0,10 x 102
Tiga
angka penting : 303; 2,25; 0,0856; 4,02 x 104
Empat
angka penting : 1,000; 0,2030; 2,001 x 108
Demikianlah materi tentang Angka Penting ini saya sampaikan, semoga bermanfaat ...