• Tentang
  • Panduan Pengguna
  • Kebijakan Cookie
  • Daftar Isi

Ilmu Sains

Media Pembelajaran Ilmu Sains | Biologi, Fisika, Geografi, Kimia, dan Matematika

  • Home
  • Biologi
  • Fisika
  • Kimia
  • Geografi
  • Matematika
  • Makalah
  • Berita
  • Ilmuan
Home » iklim » mateorologi » materi » Penggolongan Massa Udara

Penggolongan Massa Udara

garismasuk
Add Comment
iklim, mateorologi, materi
Senin, 23 Maret 2015
Kebanyakan penggolongan didasarkan pada lokasi geografis sumber massa udara. Ada 4 jenis daerah sumber udara yaitu Polar continental (cP), Tropis continental (cT), dan Tropis maritime (mT). Kadang-kadang dipakai tanda (A) yang menunjukkan laut Arktik, (AA) yang menunjukkan antartik, dan (E) yang menunjukkan daerah sekitar ekuator. Massa udara disebut polar continental, jika berasal dari permukaan darat atau daerah es pada lintang tinggi, seperti daerah Greenland, Kanada bagian utara, Eurasia, dan Antartik. Massa udara ini bersifat dingin dan kering. Masa udara disebut polar maritime, jika berasal dari lautan pada lintang tinggi, seperti Atlantik dan Pasifik bagian utara, dan perairan sekitar Antartik. Massa udara dari sumber ini bersifat dingin dan lembab.

Massa udara disebut tropis continental jika berasal dari ropis Kanser (231/2 LU) dan tropis Kaprikorn (231/2 LS), seperti Afrika bagian utara dan Australia bagian utara. Massa udara ini bersifat panas dan kering. Massa udara disebut tropis maritime jika terbentuk di daerah lautan tropis, seperti lautan Atlantik, Pasifik, dan Hindia. Massa udara yang berasal dari sumber ini bersifat panas dan lembab. Alih panas antara udara dan permukaan di bawahnya merupakan salah satu proses penting yang menyebabkan modifikasi sifat massa udara. Jika atmosfer dipanasi dari bawah, maka udara akan menjadi lebih labil dan jika atmosfer didinginkan dari bawah, maka udara akan menjadi lebih labil. Untuk memperhatikan momodifikasi ini, maka diperkenalkan penggolongan termodinamika sebagai berikut:

  1. K : massa udara lebih dingin daripada permukaan di bawahnya
  2. W : massa udara lebih panas daripada permukaan di bawahnya

Perubahan kesetabilan tidak hanya bergantung pada alih panas antara udara dan permukaan di bawahnya, tetapi dipengaruhi juga oleh kenaikan dan penurunan arus udara. Di atas permukaan bumi, konvergensi dan divergensi horizontal menyebabkan arus udara naik dan turunyang pada gilirannya mempengaruhi stratifikasi massa udara. Udara yang turun menjadi lebih stabil, sedangkan udara yang naik disertai dengan kecuraman penurunan suhu udara akan cenderung labil.

Untuk meninjau kesetabilan udara paras atas, maka dipakai penunjuk :
  1. u, yang menunjukkan udara atas labil
  2. s, yang menunjukkan udara atas stabil


u menunjukkan kelabilan paras atas dan terjadi pada daerah dibawah kendali siklonik yang kuat atau pada daerah tempat terjadinya adveksi udara atas yang dingin. Sebaliknya s menunjukkan kesetabilan paras atas yang disebabkan subsidensi di dalam sirkulasi antisiklonik atau oleh adveksi udara atas yang panas. Oleh karena itu u dikaitkan dengan sirkulasi siklonik, dan s dikaitkan dengan sirkulasi antisiklonik.

Tweet

0 Tanggapan untuk "Penggolongan Massa Udara"

Komentar Anda ...?

← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Kami Juga ada di Facebook

Sains Mini

Materi Pilihan

  • Senyawa Hidrokarbon (Alkana, Alkena dan Alkuna)
  • Penjelasan Mengenai 3 Macam Sendi (Amfiartrosis, Sinartrosis dan Diartrosis)
  • Pengertian dan Penjelasan Transpor Aktif (Endositosis dan Eksositosis)
  • Penjelasan tentang Tumbukan (Lenting Sempurna, Sebagian, dan Tidak Sama Sekali)
  • Indra Pendengaran Manusia (Telinga)
Diberdayakan oleh Blogger.

Saran Materi

Kategori

fisika (169) manusia (50) astronomi (23) iklim (17) tumbuhan (17) kingdom animalia (14) energi (12) hidrosfer (11) sel (11) cuaca (9) pencernaan (9) darah (7) hewan (7) penyakit (7) pernapasan (6) metabolisme (5) organ (5) peta (5) jaringan (4) tulang (4) indra (3) atmosfer (2) ekosistem (2) tata surya (2) teknologi (2) SIG (1) budaya (1) bumi (1) hormon (1) jantung (1) otot (1) respirasi (1) saraf (1)
Copyright 2014 Ilmu Sains - All Rights Reserved Biologi Indonesia - Powered by Blogger