Mendel
diakui sebagai Bapak Genetika karena dianggap sebagai penemu prinsip
dasar penurunan sifat (hereditas) yang sering dikenal dengan hukum
Mendel. Dalam percobaannya, Mendel menanam tanaman kacang ercis
(Pisum sativum) dan memeriksa keturunan-keturunannya. Keputusan
Mendel untuk menggunakan kacang ercis (Pisum sativum) sebagai bahan
percobaannya sangat tepat, karena tanaman ini kuat dan tumbuh dengan
cepat. Daun bunga seluruhnya menutupi organ-organ seksnya sehingga
serangga jarang dapat masuk ke dalam organ-organ seksnya dan akan
terjadi penyerbukan sendiri. Agar dapat terjadi penyerbukan silang,
Mendel membuka kuncup-kuncupnya dan membuang benang sari sebelum
masak, kemudian menyapu-nyapukan serbuk sari dari tanaman lain pada
putik. Keuntungan yang lain adalah kacang ercis ini banyak
menghasilkan keturunan varietas yang berlainan secara nyata. Di
antara varietas kacang ercis memiliki pasangan sifat beda yang
menonjol.
1.
Persilangan Monohibrid
Sebelum
melakukan Mandel percobaannya, tanaman kacang ercis (Pisum sativum)
melakukan penyerbukan sendiri sehingga mendapatkan varietes galur
murni. Setelah mendapatkannya, maka Mendel baru melakukan
percobaannya dengan satu sifat beda untuk setiap persilangannya.
Misalnya, mempersilangkan antara kacang ercis berbiji bulat dengan
berbiji keriput. Hasil persilangannya menghasilkan keturunan kacang
ercis berbiji bulat, dan hasilnya terlihat muncul satu sifat beda
kemudian seterusnya dilakukannya lagi persilangan dengan sifat beda
lainnya dan menghasilkan 7 macam sifat beda. Dari hasil pengamatannya
pada keturunan pertama (F1) menunjukkan ciri-ciri yang sama dengan
salah satu induknya. Hal itu dapat Anda lihat pada Tabel berikut
ini!
|
Percobaan Mendel dari Persilangan dengan Satu Sifat Beda |
Setelah
mendapatkan hasil seperti pada tabel di atas, kemudian Mendel
mengulang percobaannya dengan menyilangkan keturunan pertama (F1)
yang dijadikan sebagai induk (P2), ternyata menghasilkan keturunan F2
yang beraneka ragam. Dari hasil pengamatannya, sifat resesif yang
tidak muncul pada keturunan F1 akan muncul di keturunan F2.
Mendel
beranggapan sifat resesif muncul karena sifat beda yang dimiliki
induknya adalah berpasangan. Jadi, dalam persilangannya masing-masing
induknya akan memberikan satu fakta sifat beda kepada keturunannya
sehingga akan menerima 2 fakta sifat beda dari masing-masing
induknya. Agar lebih jelas, coba Anda perhatikan dan amati diagram
berikut ini!
Untuk
mempermudahnya dapat pula digunakan tabel, perhatikan!
Dari
diagram dan tabel dapat kita lihat perbandingan fenotipe dari F2
adalah = 3 : 1 = bulat : keriput. Sedangkan untuk perbandingan
genotipenya F2 dapat kita lihat adalah 1 : 2 : 1 = BB : Bb : bb .
Dengan
demikian gen faktor bulat (B) adalah dominan terhadap faktor keriput
(b) dan Bb adalah individu yang mempunyai fenotipe biji bulat. Mendel
melakukan percobaannya berulang kali, ternyata hasilnya sama seperti
dapat dilihat tabel berikut ini.
Dari
data tersebut dapat dilihat perbandingan rata-rata sifat dominan :
resesif pada F2 adalah 3 : 1. Berdasarkan hasil percobaan yang
dilakukan Mendel dengan fakta-fakta yang ada, maka muncullah Hukum I
Mendel /Hukum Segregasi yang berbunyi :
“Pada
peristiwa pembentukan gamet, gen yang merupakan pasangannya memisah
secara bebas”
Setiap
sel gamet akan memperoleh satu gen dari pasangan tersebut. Kemudian
Mendel membuat suatu kesimpulan seperti berikut.
Setiap sifat suatu organisme dikendalikan oleh satu pasang faktor
keturunan yang dinamakan gen (pada waktu itu Mendel belum mengenal
gen); yaitu satu faktor dari induk jantan dan satu faktor dari induk
betina.
Setiap pasangan faktor keturunan menunjukkan bentuk alternatif
sesamanya, misalnya bulat atau kisut. Kedua bentuk alternatif ini
disebut alel.
Apabila pasangan faktor keturunan terdapat bersama-sama dalam satu
tanaman, faktor dominan akan menutup faktor resesif.
Pada saat pembentukan gamet, yaitu pada proses meiosis, pasangan
faktor atau masing-masing alel akan memisah secara bebas.
Individu galur murni mempunyai pasangan sifat (alel) yang sama,
yaitu dominan atau resesif saja.
2.
Sifat Intermediet
Mendel
tidak hanya berhenti melakukan satu percobaan, tetapi selalu
mengadakan percobaan-percobaan. Ketika mencoba menyilangkan bunga
pukul empat (Mirabilis jalapa) merah dan putih menghasilkan keturunan
F1 merah muda. Setelah dilakukan persilangan sesama F1 ternyata
menghasilkan keturunan F2 yaitu merah, merah muda, dan putih dengan
perbandingan 1 : 2 : 1.
Dari
hasil percobaan tampak dihasilkan keturunan dengan perpaduan sifat
dari kedua induknya yaitu merah muda, warna ini disebut dengan sifat
intermediet. Warna tersebut terjadi karena dominasi yang tidak
sempurna dari warna merah tetapi masih menampakkan tanda warna merah
dominan terhadap warna putih. Agar lebih jelas lihatlah skema dan
diagramnya berikut ini!
|
Diagram Perkawinan |
Dari
diagram dan tabel dapat dilihat perbandingan fenotipe dan F2 adalah 1
: 2 : 1 = merah : merah muda: putih, sedangkan perbandingan
genotipenya F2 dapat dilihat 1 : 2 : 1 = MM : Mm : mm.
3.
Genotipe dan Fenotipe
Mendel
juga mengemukakan bahwa pada sifat yang dominan-dominan atau
dominan-resesif akan muncul sifat yang fenotipe dominan, hanya
individu yang mempunyai sifat resesif-resesif akan muncul fenotipe
resesif.
Genotipe
BB dan Bb menunjukkan fenotipe bulat, sedangkan genotipe bb akan
menunjukkan fenotipe keriput. Jadi, apakah yang dimaksud dengan
genotipe dan fenotipe? Genotipe merupakan sifat yang ditentukan oleh
gen, dapat dikatakan sebagai sifat yang menurun dan diwariskan kepada
keturunannya. Pengaruh genotipe ini bergantung pada lingkungannya.
Fenotipe
merupakan paduan antara genotipe dengan lingkungannya, jadi sifat
yang tampak dari luar. Coba Anda pikirkan, seseorang mempunyai bakat
menjadi penari, apakah bakat tersebut akan menampakkan hasilnya jika
tidak pernah diberi pelajaran menari? Pelajaran menari dan les menari
merupakan suatu lingkungan. Dari contoh tersebut dapat kita amati
bahwa anak yang berbakat menari adalah genotipe, kemudian diberikan
les menari merupakan lingkungan maka akan menampakkan keterampilan
menari (fenotipe).
Coba
Anda pikirkan bagaimana dengan anak yang pandai, syarat-syarat apa
yang harus dimilikinya? Apakah kepandaian seseorang hanya berasal
dari kedua orang tuanya?
Demikianlah materi tentang Hukum I Mandel ini saya sampaikan, semoga bermanfaat ...