• Tentang
  • Panduan Pengguna
  • Kebijakan Cookie
  • Daftar Isi

Ilmu Sains

Media Pembelajaran Ilmu Sains | Biologi, Fisika, Geografi, Kimia, dan Matematika

  • Home
  • Biologi
  • Fisika
  • Kimia
  • Geografi
  • Matematika
  • Makalah
  • Berita
  • Ilmuan
Home » fisika » materi » Gerak Lurus - Materi Fisika

Gerak Lurus - Materi Fisika

garismasuk
Add Comment
fisika, materi
Kamis, 20 Agustus 2015
Kinematika partikel mempelajari gerak suatu partikel tanpa meninjau penyebab partikel itu dapat bergerak. Gerakan ini mengamati bentuk lintasan yang ditulis dalam persamaan matematika, kecepatan gerakan, dan percepatan gerakan partikel tersebut. Satuannya menggunakan satuan sistem Internasional (SI).

Gerakan suatu materi atau partikel memerlukan kerangka acuan. Kerangka acuan yang sering digunakan adalah kerangka atau koordinat sumbu Cartesian. Dalam gerak lurus sumbu korninat yang digunakan hanya satu. Gerak lurus disebut juga dengan gerak satu dimensi.

Untuk menjelaskan tentang konsep gerak lurus, pertama akan dijelaskan beberapa besaran fisis yang nantinya akan digunakan. Besaran- besaran fisis tersebut diantaranya, posisi, kecepatan dan percepatan.

1. Posisi
Andaikan sebutir partikel bergerak searah sumbu-x. Posisi partikel setiap waktu dinyatakan oleh jaraknya dari titik awal (acuan) O.


Gambar 1 Posisi partikel dinyatakan dari titik acuan O pada sumbu-x.

Posisi partikel dinyatakan sebagai pergeseran sumbu-x sebagai fungsi waktu dengan hubungan x = f(t). Pergeseran x bertanda positif (+) bila bergeser ke arah kanan dan bertanda negatif (-) bila bergeser ke arah kiri. Andaikan pada waktu t1 partikel berada di titik A, dengan OA = x1 . Pada waktu t2 partikel itu sudah berada di titik B, dengan OB = x2 . Partikel bergerak dari titik A ke titik B dengan pergeseran OB – OA = ∆x = x2 - x1 dalam selang waktu ∆t = t2 - t1.

2. Kecepatan Rata-rata.
Perbandingan antara pergeseran dengan selang waktu yang digunakan disebut kecepatan rata-rata .

( 1.1 )


Gambar 2 Kecepatan rata-rata suatu partikel sebagai slope x fungsi t.

Jadi, kecepatan rata-rata selama selang waktu tertentu sama dengan pergeseran rata-rata per satuan waktu selama selang waktu tersebut. Definisi kecepatan rata-rata ini identik dengan definisi kemiringan garis dari x sebagai fungsi t pada matematika. Untuk jelasnya perhatikanlah Gambar 2, Pada gambar terlihat bahwa ∆x = 10 m dan ∆t = 2 detik, sehingga slope adalah ∆x/∆t = 10/2 = 5 m/s, dan merupakan kecepatan rata-rata pada selang waktu detik ke-2 dengan detik ke-4.

3. Kecepatan Sesaat
Untuk menentukan kecepatan sesaat di titik A ataupun di titik B pada Gambar 1 di atas, harus ditentukan selang waktu ∆t sesingkat mungkin, sehingga tidak terjadi perubahan kondisi gerakan yang terjadi pada selang waktu yang sangat pendek tersebut. Dalam bahasa matematika disebut harga limit perbandingan ∆x dengan ∆t apabila ∆t menuju ke nol.

( 1.2)
Merupakan turunan dari pergeseran (perpindahan) x terhadap waktu atau derivatif x terhadap t.

( 1.3 )
Kecepatan suatu benda dapat ditentukan dengan menggukur selang waktu ∆t pada dua titik yang sangat berdekatan di lintasan yang dilalui benda tersebut. Jika kecepatan merupakan fungsi waktu, v = f(t), posisi x suatu partikel dapat ditentukan dengan mengintegralkan Persamaan (1.3) setelah ditulis menjadi dx = v dt.
( 1.4 )
Dengan x1 adalah harga x ketika waktunya t1 dan x2 adalah harga x ketika waktunya t2. Jadi :

( 1.5 )
4. Gerakan Dengan Kecepatan Tetap
Istilah kecepatan tetap menggambarkan turunan terhadap waktu. Dinyatakan dengan persamaan v = v0 = konstanta. Untuk mendapatkan sifat posisi adalah dengan cara mengintegralkan kecepatan :

( 1.6 )
Dalam keadaan ini, konstanta merupakan posisi awal saat mulai bergerak, x0. Jadi, persamaan posisi untuk kecepatan tetap :

( 1.7 )
Gerakan partikel dengan kecepatan yang selalu tetap disebut gerakan uniform. Berikut dilukiskan grafik gerakan partikel dengan kecepatan konstan.


Gambar 3 Grafik percepatan dan pergeseran dalam gerakan uniform.

5. Percepatan
Perhatikan Gambar 1 di atas. Apabila kecepatan partikel A disebut v1 dan kecepatan di B adalah v2, maka selisih kecepatan itu dibanding dengan selang waktunya disebut percepatan rata-rata antara posisi A dengan posisi B.

( 1.8 )

Jadi, percepatan rata-rata selama selang waktu tertentu adalah perubahan dalam kecepatan per satuan waktu selama selang waktu tersebut. Apabila selang waktu atau interval ∆t sangat kecil sehingga mendekati nol, maka limit kecepatan rata-rata disebut percepatan sesaat atau percepatan.
( 1.9 )
atau
( 1.10 )

Jadi, percepatan merupakan turunan atau derivatif kecepatan terhadap waktu. Jika percepatan diketahui, kecepatan dapat diperoleh dengan cara mengintegralkan Persamaan (1.10). Dari persamaan (1.10), dv = a dt diintegralkan, diperoleh :

( 1.11 )
Dengan v1 adalah kecepatan pada t1 dan v2 adalah kecepatan pada t2. Selanjutnya, apabila :

maka
( 1.12 )
Karena kecepatan v merupakan turunan dari pergeseran x terhadap waktu, maka percepatan a merupakan turunan kedua dari pergeseran x terhadap waktu t.
( 1.13 )

6. Gerakan Dengan Percepatan Tetap
Suatu objek dengan percepatan tetap disebut gerakan dengan percepatan uniform. Misalnya, suatu benda yang jatuh bebas mempunyai percepatan yang selalu tetap. Dari Persamaan (1.10) terlihat bahwa dv = a dt. Apabila diintegralkan, diperoleh akan menghasilkan persamaan 1.10 atau:

( 1.14 )
sehingga

( 1.15 )
Hubungan pergeseran x dengan waktu t, diperoleh dari Persamaan (1.5) dan Persamaan 1.15) :

( 1.16 )
Apabila t1 = 0, t 2 = t, v1 menjadi v0 , v2 menjadi v, x1 menjadi x0 dan x2 menjadi x, maka Persamaan (1.15) dan Persamaan (1.16) menjadi :

( 1.17 )
dan

( 1.18 )
Dalam hal ini x0 dan v0 adalah kondisi awal dari gerak partikel searah sumbu- x. Persamaan (1.17) dan Persamaan (1.18) sering disebut persamaan gerak lurus berubah beraturan. Perlu diketahui bahwa x, v dan a dapat bertanda positif atau negatif. Mereka adalah vektor. Gambar 4 melukiskan grafik kecepatan dan pergeseran gerakan dengan percepatan konstan.


Gambar 4 Grafik kecepatan dan pergeseran pada percepatan konstan

Integral untuk memperoleh Persamaan (1.15) yang dilanjutkan dengan Persamaan (1.18) dapat dievaluasi dengan prosedur grafis seperti dilukiskan pada Gambar 5 berikut.


Gambar 5 Kinematika percepatan tetap dalam integrasi grafis.

Grafik pertama menunjukkan bahwa luas antara t = 0 dan waktu t lainnya adalah sebesar at. Konstanta integrasi dapat dinyatakan oleh kecepatan awal v0. Grafik kedua menunjukkan hasil grafik kecepatan terhadap waktu. Luas di bawah kurva ini, tergantung pada waktu t, jumlah dari luasan persegi panjang yang di bawah, diberikan oleh v0t dan luasan segitiga di atasnya. Segitiga yang alasnya t dan tinggi at, mempunyai luas 1⁄2 at2 . Konstanta integrasi pada integral di atas dilambangkan dengan x0 , sehingga diperoleh :

( 1.19 )
Penyelesaian akhir ditunjukkan oleh grafik ketiga Gambar 5, Pada gambar itu dapat dilihat sokongan tiap suku dari ketiga suku tersebut.

7. Jatuh Bebas
Jika suatu objek sedang jatuh hanya oleh pengaruh gaya grafitasi bumi, objek itu disebut dalam keadaan jatuh bebas. Umumnya hambatan udara menghindarkan jatuh bebas yang sebenarnya, namun hambatan itu bisa diabaikan untuk jarak jatuh yang dekat. Galileo Galilei (1564-1642) dikenal sebagai penyelidik benda jatuh bebas yang dijatuhkannya dari menara sebuah gereja. Ia menemukan besar percepatan jatuh bebas sebuah benda, dilambangkan dengan g, dengan

( 1.20 )
Sering kali harga ini dibulatkan menjadi 10 m/s2 dan 32 ft/ s2 dengan koreksi sekitar 2 % dan 2/3 %. Pembulatan ini biasanya digunakan pada perhitungan-perhitungan. Harga g bervariasi di titik-titik yang berbeda pada permukaan bumi.

Apabila arak ke atas adalah y positif, maka persamaan (1.18) untuk benda jatuh bebas dengan kecepatan awal nol dapat ditulis

( 1.21 )
Dengan y0 adalah tingga mula-mula dari objek dan kecepatan mula-mula 0. tanda negatif (-) pada suku kedua menyatakan fakta bahwa percepatan arahnya ke bawah, sehingga harga y mengecil terhadap waktu. Kecepatan v dalam arah negatif (ke bawah) dapat dilihat dengan menuliskan Persamaan (1.17) dengan v0 = 0 dan percepatan dalam arah y negatif :

( 1.22 )

Catatan : g dinyatakan hanya besarnya dan merupakan bilangan positif.

Tweet

0 Tanggapan untuk "Gerak Lurus - Materi Fisika"

Komentar Anda ...?

← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Kami Juga ada di Facebook

Sains Mini

Materi Pilihan

  • Pengertian Muatan Konduksi dan Induksi pada Listrik Statis
  • Indra Pendengaran Manusia (Telinga)
  • Pengertian Xilem (Pembuluh Kayu) dan Floem
  • Senyawa Hidrokarbon (Alkana, Alkena dan Alkuna)
  • Teori Atom Bohr : 4 Postulat yang Mendasarinya beserta Kelemahannya
Diberdayakan oleh Blogger.

Saran Materi

Kategori

fisika (169) manusia (50) astronomi (23) iklim (17) tumbuhan (17) kingdom animalia (14) energi (12) hidrosfer (11) sel (11) cuaca (9) pencernaan (9) darah (7) hewan (7) penyakit (7) pernapasan (6) metabolisme (5) organ (5) peta (5) jaringan (4) tulang (4) indra (3) atmosfer (2) ekosistem (2) tata surya (2) teknologi (2) SIG (1) budaya (1) bumi (1) hormon (1) jantung (1) otot (1) respirasi (1) saraf (1)
Copyright 2014 Ilmu Sains - All Rights Reserved Biologi Indonesia - Powered by Blogger