• Tentang
  • Panduan Pengguna
  • Kebijakan Cookie
  • Daftar Isi

Ilmu Sains

Media Pembelajaran Ilmu Sains | Biologi, Fisika, Geografi, Kimia, dan Matematika

  • Home
  • Biologi
  • Fisika
  • Kimia
  • Geografi
  • Matematika
  • Makalah
  • Berita
  • Ilmuan
Home » kimia » mateorologi » pencernaan » udara » Penjelasan mengenai Sulfur Dioksida Sebagai Parameter Pencemar Udara

Penjelasan mengenai Sulfur Dioksida Sebagai Parameter Pencemar Udara

garismasuk
Add Comment
kimia, mateorologi, pencernaan, udara
Kamis, 13 Agustus 2015
A. Sifat Fisika dan Kimia
Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan Sulfur trioksida (SO3), dan keduanya disebut sulfur oksida (SOx). Sulfur dioksida mempunyai karakteristik bau yang tajam dan tidak mudah terbakar diudara, sedangkan sulfur trioksida merupakan komponen yang tidak reaktif.

Pembakaran bahan-bahan yang mengandung Sulfur akan menghasilkan kedua bentuk sulfur oksida, tetapi jumlah relatif masing-masing tidak dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang tersedia. Di udara SO2 selalu terbentuk dalam jumlah besar. Jumlah SO3 yang terbentuk bervariasi dari 1 sampai 10% dari total Sox. Mekanisme pembentukan SOx dapat dituliskan dalam dua tahap reaksi sebagai berikut :

S + O 2 ←→ SO2
2 SO 2 + O2 ←→ 2 SO3

SO3 di udara dalam bentuk gas hanya mungkin ada jika konsentrasi uap air sangat rendah. Jika konsentrasi uap air sangat rendah. Jika uap air terdapat dalam jumlah cukup, SO3 dan uap air akan segera bergabung membentuk droplet asam sulfat ( H2 SO4) dengan reaksi sebagai berikut :

SO SO2 + H 2O2 ←→ H2 SO4

Komponen yang normal terdapat di udara bukan SO3melainkan H2 SO4 .Tetapi jumlah H2 SO4 di atmosfir lebih banyak dari pada yang dihasilkan dari emisi SO3 hal ini menunjukkan bahwa produksi H2 SO4 juga berasal dari mekanisme lainnya.

Setelah berada diatmosfir sebagai SO2 akan diubah menjadi SO3 (Kemudian menjadi H 2 SO 4 ) oleh proses-proses fotolitik dan katalitik Jumlah SO2 yang teroksidasi menjadi SO 3 dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk jumlah air yang tersedia, intensitas, waktu dan distribusi spektrum sinar matahari, Jumlah bahan katalik, bahan sorptif dan alkalin yang tersedia. Pada malam hari atau kondisi lembab atau selama hujan SO2 di udara diaborpsi oleh droplet air alkalin dan bereaksi pada kecepatan tertentu untuk membentuk sulfat di dalam droplet.

B. Sumber dan Distribusi
Sepertiga dari jumlah sulfur yang terdapat di atmosfir merupakan hasil kegiatan manusia dan kebanyakan dalam bentuk SO2. Dua pertiga hasil kegiatan manusia dan kebanyakan dalam bentuk SO2. Dua pertiga bagian lagi berasal dari sumber-sumber alam seperti vulkano dan terdapat dalam bentuk H2S dan oksida. Masalah yang ditimbulkan oleh bahan pencemar yang dibuat oleh manusia adalah ditimbulkan oleh bahan pencemar yang dibuat oleh manusia adalah dalam hal distribusinya yang tidak merata sehingga terkonsentrasi pada daerah tertentu. Sedangkan pencemaran yang berasal dari sumber alam biasanya lebih tersebar merata. Tetapi pembakaran bahan bakar pada sumbernya merupakan sumber pencemaran SO2, misalnya pembakaran arang, minyak bakar gas, kayu dan sebagainya Sumber SO2 yang kedua adalah dari proses-proses industri seperti pemurnian petroleum, industri asam sulfat, industri peleburan baja dan sebagainya.

Pabrik peleburan baja merupakan industri terbesar yang menghasilkan SO2. Hal ini disebabkan adanya elemen penting alami dalam bentuk garam sulfida misalnya tembaga ( CUFeS2 dan CU2S ), zink (ZnS), Merkuri (HgS) dan Timbal (PbS).

Kerbanyakan senyawa logam sulfida dipekatkan dan dipanggang di udara untuk mengubah sulfida menjadi oksida yang mudah tereduksi. Selain itu sulfur merupakan kontaminan yang tidak dikehandaki didalam logam dan biasanya lebih mudah untuk menghasilkan sulfur dari logam kasar dari pada menghasilkannya dari produk logam akhirnya. Oleh karena itu SO2 secara rutin diproduksi sebagai produk samping dalam industri logam dan sebagian akan terdapat di udara.

C. Dampak terhadap Kesehatan
Pencemaran SO2 menimbulkan dampak terhadap manusia dan hewan, kerusakan pada tanaman terjadi pada kadasr sebesar 0,5 ppm.

Pengaruh utama polutan Sox terhadap manusia adalah iritasi sistim pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan terjadi pada kadar SO2 sebesar 5 ppm atau lebih bahkan pada beberapa individu yang sensitif iritasi terjadi pada kadar 1-2 ppm. SO2 dianggap pencemar yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengalami penyakit khronis pada sistem pernafasan kadiovaskular.

D. Pengendalian
a. Pencegahan
1). Sumber Bergerak
  1. Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap berfungsi baik
  2. Melakukan pengujian emisi dan KIR kendaraan secara berkala
  3. Memasang filter pada knalpot

2). Sumber Tidak Bergerak
  1. Memasang scruber pada cerobong asap.
  2. Merawat mesin industri agar tetap baik dan lakukan pengujian secara berkala.
  3. Menggunakan bahan bakar minyak atau batu bara dengan kadar Sulfur rendah.

3). Bahan Baku
  1. Pengelolaan bahan baku SO2 sesuai dengan prosedur pengamanan.

4). Manusia
Apabila kadar SO2 dalam udara ambien telah melebihi Baku Mutu (365μg/Nm3 udara dengan rata-rata waktu pengukuran 24 jam) maka untuk mencegah dampak kesehatan, dilakukan upaya-upaya :
  1. Menggunakan alat pelindung diri (APD), seperti masker gas.
  2. Mengurangi aktifitas diluar rumah.

b. Penangulangan
  1. 1Memperbaiki alat yang rusak
  2. Penggantian saringan/filter
  3. Bila terjadi/jatuh korban, maka lakukan : Pindahkan korban ke tempat aman/udara bersih., Berikan pengobatan atau pernafasan buatan., Kirim segera ke rumah sakit atau Puskesmas terdekat.

Tweet

0 Tanggapan untuk "Penjelasan mengenai Sulfur Dioksida Sebagai Parameter Pencemar Udara"

Komentar Anda ...?

← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Kami Juga ada di Facebook

Sains Mini

Materi Pilihan

  • Aplikasi Hukum Kekekalan Momentum
  • Penjelasan mengenai Reaksi Inti (Fisi dan Fusi)
  • Penjelasan tentang Hukum Coulomb dan Contoh Soalnya
  • Kulit, Penjelasan, Lapisan dan Fungsinya
  • Penjelasan tentang Bentuk Orbital pada Atom
Diberdayakan oleh Blogger.

Saran Materi

Kategori

fisika (169) manusia (50) astronomi (23) iklim (17) tumbuhan (17) kingdom animalia (14) energi (12) hidrosfer (11) sel (11) cuaca (9) pencernaan (9) darah (7) hewan (7) penyakit (7) pernapasan (6) metabolisme (5) organ (5) peta (5) jaringan (4) tulang (4) indra (3) atmosfer (2) ekosistem (2) tata surya (2) teknologi (2) SIG (1) budaya (1) bumi (1) hormon (1) jantung (1) otot (1) respirasi (1) saraf (1)
Copyright 2014 Ilmu Sains - All Rights Reserved Biologi Indonesia - Powered by Blogger