A.
Pengertian
Cuaca
adalah keadaan keadaan udara yang terjadi pada waktu yang pendek dan
tempat yang sempit. Sedangkan Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca
pada daerah yang luas dan dihitung selama beberapa puluh tahun.
Perbedaan
antara cuaca dan iklim
B.
Unsur-unsur cuaca dan iklim
1.
Suhu udara
Suhu
adalah keadaan panas atau dinginnya suatu udara. Proses pemanasan
bumi dapat berupa:
a.
Pemanasan secara langsung
Absorbsi, yaitu penyerapan unsur-unsur radiasai matahari.
Refleksi, yaitu pemanasan dari matahari ke udara, tetapi melalui
pantulan oleh partikel uap air, awan dan partikel lain di atmosfer.
Difusi, yaitu penghamburan sinar dan gelombang pendek.
b.
Pemanasan secara tidak langsung
Konduksi, yaitu pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara
bagian bawah kemudian lapisan udara tersebut memberikan panas pada
lapisan di atasnya.
Konveksi, yaitu pemberian panas karena pergerakan udara yang
vertical ke atas.
Adveksi, yaitu pemberian udara oleh gerak horizontal (mendatar).
Turbulensi, yaitu pemberian panas karena gerak udara yang tidak
beratur dan berputar-putar.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi suhu di permukaan bumi:
lama penyinaran matahari
sudut dating sinar matahari
relief permukaan bumi
banyak sedikitnya awan
perbedaan letak lintang
2.
Tekanan Udara
Tekanan
udara adalah tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam
setiap satuan luas tertentu. Alat untuk mengukur tekanan udara adalah
barometer. Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang
memiliki tekanan udara yang sama disebut dengan Isobar.
3.
Kelembaban Udara
Kelembaban
udara adalah jumlah air yang dikandung oleh udara. Alat untuk
mengukur kelembaban udara dinamakan dengan Higrometer. Kelembaban
dibedakan menjadi 2, yaitu: Kelembaban Relatif dan kelembaban mutlak.
Kelembaban relatif dinyatakan dengan %, sedangkan kelembaban mutlak
dinyatakan dengan gram/m 3 .
4.
Awan
Awan
adalah akumulasi dari titik-titik uap air di atmosfer. Macam-macam
awan adalah sebagai berikut:
Cirrus (Ci), yaitu Awan halus, berstruktur serat dan berbentuk
seperti bulu burung. Awan ini tidak menimbulkan hujan.
Cirro-Stratus (Ci-St), yaitu awan yang bentuknya seperti kelambu
halus dan rata, menutupi langit tinggi, sehingga tampak cerah dan
kadang seperti anyaman yang tidak teratur; biasanya ada di musim
kering.
Cirro-Cumulus (Ci-Cu), yaitu awan yang terputus-putus dan penuh
dengan kristal es, sehingga bentuknya seperti segerombolan domba dan
sering menimbulkan bayangan.
Alto Stratus (A-St), yaitu awan luas dan tebal, berwarna kelabu;
jika menutupi matahari/bulan maka awan yang menupi akan tampak
terang.
Alto Cumulus (A-Cu), yaitu awan kecil-kecil tetapi banyak dan sering
bergandengan.
Nimbo-Stratus (Ni-St), yaitu Awan yang bentuknya tidak menentu,
tepinya compang-camping dan tidak beraturan; menimbulkan hujan
gerimis.
Strato Cumulus (St-Cu), yaitu awan yang bentuknya seperti bola-bola
yang menutupi langit dan kelihatan seperti gelombang laut. Awan ini
tipis dan tidak mendatangkan hujan.
Cumulus (Cu), yaitu awan tebal dengan puncak-puncak yang agak
tinggi, terbentuk pada siang hari karena udara yang baik. Jika
terkena matahari akan tampak terang dan apabila mendapatkan sinar
saja akan tampak bayangan.
Stratus (St), yaitu awan yang rendah dan luas pada ketinggian di
bawah 1000 meter. Antara kabut dan awan stratus pada dasarnya tidak
terdapat perbedaan.
Cumulo Nimbus (Cu-Nb), yaitu awan awan yang tebal yang dapat
menghasilkan hujan dan guntur yang besar.
5.
Curah hujan
Hujan
adalah peristiwa jatuhnya titik-titik air ke permukaan bumi.
Macam-macam hujan adalah:
Hujan Zenital, yaitu hujan yang terjadi di daerah khatulistiwa.
Hujan Orografis, yaitu hujan yang terjadi di daerah gunung/
pegunungan.
Hujan Siklonal, yaitu hujan hujan karena pengaruh dari angin siklon
Hujan Muson, yaitu hujan yang terjadi karena angin muson barat
membawa banyak uap air.
Hujan Frontal, yaitu hujan yang terjadi karena pertemuan uap air
panas dan uap air dingin.
6.
Angin
Angin
adalah udara yang bergerak dari udara yang bertekanan tinggi ke udara
yang bertekanan rendah. Jenis-jenis angin antara lain:
Angin siklon, yaitu angin yang terjadi akibat daerah yang bertekanan
rendah dikelilingi daerah yang bertekanan tinggi.
Angin Antisiklon, yaitu kebalikan angin siklon, yaitu daerah yang
tekanannya tinggi dikelilingi daerah yang tekananya rendah.
Angin Passat, yaitu angin yang bertiup dari daerah sub tropic ke
daerah tropic.
Angin musim, yaitu gerakan massa udara yang terjadi karena perbedaan
tekanan udara yang mencolok antara benua dan lautan.
Angin lokal
Angin darat, yaitu angin yang bergerak dari darat ke laut, terjadi
pada malam hari.
Angin laut, yaitu angin yang bergerak dari laut ke darat, terjadi
pada siang hari.
Angin lembah, yaitu angin yang bergerak dari lembah ke puncak
bukit/ gunung, terjadi pada siang hari.
Angin gunung, yaitu angin yang bergerak dari gunung/ puncak bukit
ke puncak lembah, terjadi pada malam hari.
Angin Fohn, yaitu angin yang menuruni lereng, mempunyai sifat
kering, panas, kencang dan ribut; karena angin tersebut telah
kehilangan uap air pada lereng di bagian yang lain. Di Sumatra
Utara disebut angin Bohorok, di Jawa Tengah disebut angin Kumbang,
di Jawa Timur disebut angin Gending dan Grenggong, di Irian disebut
Angin Wambraw, dan di Sulawesi Selatan disebut angin Brubu.
C.
Klasifikasi Iklim
1.
Menurut Koppen
Menurut
Koppen, mengklasifikasikan berdasarkan pada data temperatur udara dan
kelembaban udara. Selain itu Koppen juga mencari hubungan dengan
kelompok- kelompok tanaman. Klasifikasi iklim Koppen sebagai berikut:
Iklim Hujan Tropis
Iklim Kering
Iklim Hujan Sedang
Iklim Salju
Iklim Kutub
2.
Menurut Junghuhn,
Junghuhn
membuat klasifikasi iklim berdasarkan ketinggian tempat dan jenis
tumbuhan yang cocok tumbuh di suatu daerah.
3.
Menurut Schmidt dan Ferguson,
Schmidt
dan Ferguson, membuat klasifikasi berdasarkan bulan basah dan bulan
kering.
D.
Atmosfer bumi
Atmosfer
adalah lapisan-lapisan sebagai berikut:
1.
Troposfer
lapisan tempat terjadinya gejala cuaca, seperti awan dan hujan
Ketinggiannya antara 0-8 km di daerah kutub dan 0-12 km di
khatulistiwa
Suhu semakin ke atas semakin turun
Lapisan ini didominasi oleh Nitrogen dan Oksigen
2.
Stratosfer
Ketinggiannya antara 12-50 km
Bagian paling atas dari lapisan ini merupakan tempat konsentrasi
ozon yang berguna untuk menyaring radiasi sinar ultra violet secara
langsung
3.
Mesosfer
Ketinggiannya natara 50-80 km
Terjadi penurunan sushu secara tajam
Banyak meteor terbakar dan terurai
Terdapat reflector (perambat) gelombang radio
4.
Ionosfer (Thermosfer)
Terletak pada ketinggian 80-800 km
Suhu udaranya tinggi
Terjadinya proses ionisasi
Lapisan tempat pemantulan gelombang panjang dan pendek
5.
Eksosfer
Ketinggiannya antara 800-1000 km
Pengaruh gaya berat sangat kecil
Mulai berinteraksinya meteor dengan gas bumi